Skip to main content

Selingkuh : Birahi Sesaat yang Menghancurkan

Selingkuh itu indah? Begitulah kata sebagian orang yang pernah melakukannya. Ada rasa takut yang menghantui ketika melakukan perselingkuhan. Jantung terasa deg-degan, lirik kanan kiri untuk memastikan apakah ada orang yang anda kenal sedang mengawasi ketika melakukan perselingkuhan. Meskipun ada rasa takut, meskipun ada rasa deg-degan dan selalu was-was takut ada orang yang memperhatikan, namun itulah yang banyak terjadi saat ini. Itulah yang katanya indahnya perselingkuhan.

Perselingkuhan tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki, tapi perempuan pun kini banyak yang berselingkuh. Banyak alasan yang dikemukakan untuk membela diri ketika perselingkuhannya diketahui oleh pasangannya. Bahkan saat tidak ada orang lain yang mengetahui, anda pasti tetap akan mencari-cari alasan untuk membenarkan perselingkuhan anda bukan? Yah, sekedar sedikit menenangkan hati anda yang gelisah.

Kaum laki-laki mengakui bahwa memang yang biasanya melakukan perselingkuhan adalah laki-laki, sedangkan kaum perempuan mengakui bahwa memang laki-laki itu suka berselingkuh, sedangkan perempuan itu lebih setia dan sangat sedikit yang selingkuh.

Saya tidak setuju jika laki-laki dikatakan lebih sering melakukan perselingkuhan, tapi saya lebih setuju jika dikatakan suami-suami yang umumnya lebih sering melakukan perselingkuhan. Mengapa demikian? Karena perselingkuhan pasti terjadi antara lagi-laki dan perempuan bukan? Jadi seharusnya jumlah laki-laki dan perempuan yang selingkuh itu berimbang, kecuali adanya penipuan, misalnya seorang laki-laki yang sudah menikah membohongi pasangan selingkuhnya dengan mengatakan belum menikah, demikian juga sebaliknya. Atau perselingkuhan yang terjadi antara sesama jenis. Untuk yang satu ini saya tidak akan membahasnya, karena itu sudah masuk hitungan “sakit jiwa”.

Jadi masalahnya bukan laki-laki dan perempuannya, tapi antara suami dan istri. Sebenarnya, kemungkinan selingkuh antara suami dan istri itu sama saja. Tapi, jika kita perhatikan, tampaknya lebih banyak suami yang suka berselingkuh dibandingkan istri. Coba saja lihat berita-berita di televisi atau media cetak tentang perselingkuhan. Meskipun sekarang ini banyak istri-istri yang berselingkuh, tapi lebih banyak lagi suami-suami yang berselingkuh.

(catatan: saya akan menggunakan kata laki-laki ataupun suami, perempuan ataupun istri dalam tulisan ini, tapi yang saya maksudkan adalah laki-laki dan perempuan yang sudah menikah. Saya tidak membahas mengenai laki-laki dan perempuan yang belum menikah)

Pasangan kristen, sebelum menikah pada umumnya sudah dibekali dengan bimbingan pra nikah dari gerejanya masing-masing. Ada yang harus mengikutinya selama 3 bulan, ada yang enam bulan, bahkan ada juga yang harus mengikutinya selama setahun. Wow..., lama sekali ya.... tapi itu semua untuk memastikan pasangan pengantin ini dapat mengarungi bahtera rumah tangga dengan benar.

Doktrin-doktrin mengenai bagaimana menjadi suami dan istri yang baik juga diberikan. Umumnya pasangan kristen mengetahui bahwa suami adalah pemimpin atau imam, dan istri adalah penolong. Mereka juga didoktrin bagaimana hubungan adam dan hawa, manusia pertama yang katanya mengucapkan janji nikah yang pertama “inilah tulang dari tulangku dan daging dari dagingku”. Sejak itu ada janji nikah yang harus diucapkan dalam pernikahan kristen yaitu “tetap setia dalam keadaan kaya ataupun miskin, sehat ataupun sakit, suka ataupun duka, sampai maut memisahkan. Sebuah janji nikah yang indah.

Pasangan kristen ini juga diingatkan bahwa dalam pernikahan akan ada konflik-konflik, tapi diyakinkan dengan adanya komitmen dan pernikahan yang dilakukan dihadapan Tuhan, semuanya bisa diselesaikan dengan baik.

Lalu, setelah pernikahan berjalan selama beberapa bulan, semuanya masih tampak indah. Meskipun ada konflik-konflik kecil, semua masih dapat diatasi. Beberapa tahun berjalan, mungkinkah semua akan selalu berjalan mulus? Ternyata tidak semua pasangan dapat mengarungi rumah tangga dengan mulus. Rasa bosan dengan tingkah laku pasangan yang tidak menyenangkan hati bermunculan. Harapan bahwa pasangan akan menjadi seperti yang diinginkan, ternyata tidak semuanya dapat terlaksana. Masa-masa indah, kata-kata manis saat pacaran semakin jarang terdengar. Lalu mulailah hati tergelitik untuk memandang orang lain yang tampaknya lebih bisa memenuhi keinginan pribadi masing-masing.

Suami lebih sering berselingkuh, itulah kenyataannya. Suami seperti memiliki birahi yang lebih besar terhadap perempuan, sedangkan istri sepertinya dapat lebih menahan diri. Anehnya, saya mengetahui ada satu ayat yang berbunyi demikian:

FirmanNya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.” Kejadian 3:16

Ayat ini mengatakan bahwa meskipun melahirkan itu sulit dan sangat sakit, istri akan birahi kepada suaminya. Ini menunjukkan bahwa seharusnya istri-istrilah yang memiliki birahi lebih besar kepada laki-laki, bukan sebaliknya. Sepanjang yang saya tahu, di Alkitab tidak pernah disebutkan laki-laki akan birahi kepada perempuan, tapi di Alkitab juga banyak menunjukkan suami-suami yang berselingkuh.

Jika kita mau berpikir, seharusnya kita bisa melihat bahwa perempuanlah yang seharusnya lebih sering mengalami birahi, tapi kenapa justru laki-laki (baca:suami) yang lebih banyak suka bermain seks. Istri-istri tahu bahwa dengan birahi dan bermain seks dengan laki-laki akan bisa membuatnya hamil lagi dan akan kesakitan lagi saat melahirkan anak. Apakah karena ini maka istri-istri lebih jarang berselingkuh.

Ayat di atas juga mengatakan bahwa perempuan akan birahi kepada suaminya, bukan laki-laki lain. Jadi anda mungkin berpikir itu salah satu sebabnya istri lebih jarang berselingkuh. Jika anda berpikir demikian, saya punya satu pertanyaan untuk anda. Jika istri hanya berahi kepada suaminya, bukankah seharusnya tidak ada istri yang berselingkuh? Tapi kenyataan yang banyak anda lihat sekarang mengatakan hal yang berbeda.

Alkitab tidak pernah menyebutkan laki-laki akan birahi kepada istrinya. Apakah ini yang menjadi penyebab laki-laki suka berselingkuh? Tapi kenyataan, masih banyak juga laki-laki yang setia kepada istrinya dan lebih suka berhubungan seks dengan istrinya. Bisakah anda menjelaskannya?

Okelah anda menjawab Alkitab memang tidak menyebutkan laki-laki akan berahi kepada istrinya, tapi menceritakan banyak laki-laki yang berselingkuh. Ini berarti laki-laki memiliki napsu seks yang besar, itu sebabnya laki-laki lebih doyan berselingkuh. Begitukah?

Ketika Alkitab mencatat bahwa Tuhan hanya mengatakan perempuan yang memiliki birahi kepada suaminya, tapi kenyataannya tetap ada saja perempuan yang selingkuh, apakah ini berarti Tuhan salah mengatakan hal ini kepada perempuan? Atau Alkitab yang salah mencatat?

Ketika Alkitab tidak mencatat bahwa Tuhan memberikan birahi kepada laki-laki tapi kenyataannya banyak laki-laki yang selingkuh dan bernapsu besar, apakah ini berarti Tuhan lupa mengatakan hal ini atau Alkitab yang lupa mencatat?

Pertanyaan seperti ini muncul dalam pikiran saya. Mungkin banyak pasangan kristen yang tidak pernah memikirkan hal ini, tapi ini terpikir oleh saya ketika saya ingin belajar tentang bagaimana memiliki keluarga yang bahagia, apa rahasia kebahagiaan dalam keluarga? Ternyata, kebahagiaan dalam keluarga bukanlah sebuah rahasia, tapi misteri. Misteri kebahagiaan dalam keluarga, itu salah satu arah pembelajaran saya. Itu juga yang mengarahkan saya untuk memikirkan tentang perselingkuhan yang sangat mungkin terjadi dalam keluarga kristen.

Kita kembali ke masalah perselingkuhan. Ketika suami berselingkuh, istri-istri merasa begitu kecewa dan sakit hati. Istri-istri merasa sudah di khianati dan ditipu oleh suaminya. Ia marah kepada suaminya. Sang suamipun meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Sebagai seorang istri yang “setia”, andapun memaafkan dan percaya dengan kata-kata suami, meskipun ada keraguan.

Tapi itu tidak berlangsung lama, sang istri kembali memergoki suaminya yang selingkuh. Ia kembali kecewa, sakit hati, di khianati, di tipu. Ia marah kepada suaminya. Dan akhirnya hal yang sama pun berulang beberapa kali. Sang istri menganggap suami sudah melanggar komitmennya, suami tidak setia, meskipun sang istri sudah berkali-kali memaafkannya. Sang istri tetap berusaha setia dan tidak meninggalkan suaminya, bukankah ia sudah berkomitmen dan “apa yang sudah dipersatukan Tuhan tidak bisa dipisahkan manusia” itu yang diajarkan oleh Alkitab.

Ada istri-istri yang juga ingin membalas perbuatan suaminya dengan turut berselingkuh, namun itu tidak dilakukannya. Ia tetap ingin menunjukkan kesetiaannya. Sang suami adalah orang yang tidak setia, ia laki-laki yang kurang ajar, ia laki-laki bajingan! Begitulah kata-kata istri yang merasa muak dengan suaminya.

Ia tetap setia menerima dan memaafkan suaminya, tapi hatinya sudah membeku terhadap suaminya. Sayangnya, pendetanya terus mengajarkan bahwa ia harus memaafkan suaminya. Suaminya memang bukan suami yang baik, tapi janganlah istri turut menirunya dan membalasnya. Istri harus bersabar dan berdoa, memohon Tuhan untuk menyadarkan suaminya. Kurang lebih begitu yang diajarkan pendeta-pendeta di gereja.

Selanjutnya pendeta tersebut melakukan konseling terhadap suaminya agar berubah. Sang pendeta menjelaskan betapa berdosanya seorang suami yang berselingkuh. Ia pun mengutip ayat :

Tetapi aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Matius 5:28-29)

Satu ayat yang sangat mengerikan mengenai perzinahan atau perselingkuhan. Sang suamipun merasa takut dan sadar dengan kesalahannya. Tapi ia juga mengemukan alasannya mengapa ia berselingkuh. Istrinya tidak lagi seperti saat pacaran, istrinya sudah mulai berubah setelah beberapa tahun pernikahan mereka. Istrinya sudah tidak seperti yang suami harapkan, dan banyak alasan lainnya.

Sang pendetapun menyadari ini dan akhirnya keduanya di konseling untuk mengingatkan lagi komitmen mereka tentang pernikahan. Istri mungkin perlu lebih mendengarkan keinginan suaminya, dan suamipun harus terus menjaga komitmennya. Selanjutnya apa yang terjadi? Saya tidak tahu, mungkin saja suaminya tidak berselingkuh lagi, tapi juga sangat mungkin perselingkuhan masih tetap akan terjadi. Mengapa?

Mari kita bahas sebuah ayat yang sering kita dengar.

TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kejadian 2:18)

Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. (Kejadian 2:20)

Dua ayat ini menggambarkan ide Tuhan untuk menciptakan seorang penolong yang sepadan untuk adam. Apakah penolong yang sepadan untuk adam tersebut. Jika kita membaca ayat selanjutnya, kita tahu, Hawa dihadirkan untuk menjadi penolong yang sepadan bagi adam.

Laki-laki membutuhkan penolong, itulah yang ditanam Tuhan dalam diri laki-laki yang dimulai dari adam. Apakah tanpa penolong, laki-laki akan gagal, tidak dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan? Banyak perempuan kristen dan tidak hanya yang kristen saja, tapi banyak perempuan didunia yang sering mengatakan atau setidaknya berpikir atau merasa “Dibalik kesuksesan seorang laki-laki, ada perempuan yang luar biasa dibelakangnya.” Kita sering mendengar kalimat ini bukan? Memang tidak hanya oleh perempuan saja, laki-lakipun banyak yang mengatakannya.

Apakah laki-laki tidak akan sukses jika tidak ada perempuan yang luar biasa dibelakangnya? Sepertinya Alkitab mengatakan sesuatu tentang hal ini.

Berfirmanlah Allah: “baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26)

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap dibumi.” (Kejadian 1:28)

Manusia yang disebutkan dalam ayat ini adalah lebih ditujukan kepada adam atau laki-laki. Ada yang mengira ayat ini ditujukan untuk laki-laki dan perempuan. Tetapi ayat berikutnya, dimana Tuhan menciptakan adam terlebih dahulu dan menempatkannya di taman eden lalu memperhatikan bagaimana adam merawat taman eden dan memberi nama pada binatang (Kej 2:15-20), lebih menunjukkan kalau tugas penaklukan bumi ditujuan kepada adam, bukan hawa. Jika kita baca ayat seterusnya, kita bisa melihat dengan lebih jelas lagi.

Adam adalah penakluk. Adam diberikan kemampuan oleh Tuhan untuk menaklukkan dan menguasai bumi. Keberhasilan dalam menaklukkan bumi, itulah yang menjadi kebanggaan laki-laki. Oleh karena itu tidak usah heran jika laki-laki terkadang banyak yang “gila” kerja. Dalam diri mereka sudah tertanam untuk menjadi penakluk dunia.

Keberhasilan laki-laki menaklukkan dunia, inilah yang sering disebut kesuksesan. Orang kristen biasanya punya definisi yang berbeda mengenai kesuksesan. Kesuksesan tidak hanya dilihat dari keberhasilan secara materi, tapi juga rohani. Saya bisa memahami itu, tapi apa yang saya maksudkan disini adalah kesuksesan secara jasmani atau materi atau apa yang kasat mata. Bukankah itu juga yang sering dijadikan ukuran seorang istri untuk suaminya?

Laki-laki bisa memperoleh keberhasilan tanpa adanya perempuan. Laki-laki bisa menaklukkan puncak tertinggi didunia tanpa dibantu oleh perempuan. Laki-laki bisa menjadi kaya raya tanpa harus ada perempuan. Bukankah begitu yang terjadi pada anda-anda yang laki-laki?

Lalu apa gunanya penolong? Apa gunanya Tuhan menghadirkan perempuan yang dijadikan sebagai penolong kaum adam?

Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai seorang penolong yang sepadan dengan dia. (Kejadian 2: 20)

Adam bisa bekerja, adam bisa memberi nama kepada ternak, burung-burung, binatang hutan. Adam bisa dan mampu mengelola taman eden tanpa adanya hawa. Tapi ia mencari penolong yang sepadan dengan dia. Apakah adam merasa tidak mampu, sehingga ia membutuhkan penolong? Apakah adam kelelahan saat bekerja memberi nama binatang? Bekerja memang melelahkan, tapi adam bisa mengerjakannya. Lalu mengapa ia mencari penolong yang sepadan dengan dia?

Penolong yang sepadan, adalah penolong yang pas untuk adam, penolong yang sesuai, yang serupa dengan dia. Saat memberi nama kepada binatang, Adam melihat binatang-binatang bermain dan bercengkrama dengan sesamanya. Binatang-binatang itu sejenis. Sapi dengan sapi, harimau dengan harimau, ikan dengan ikan. Tapi adam, tidak ada yang serupa dengan dia untuk diajak bercengkrama. Disitulah adam kesepian.

Adam kesepian, meskipun Tuhan ada didekatnya. Adam tetap merasa kesepian tanpa ada manusia lainnya di dekatnya. Itulah yang sering dikatakan bahwa manusia adalah mahluk sosial. Manusia tidak bisa hidup sendiri meskipun ada Tuhan didekatnya.

Jangan mengira kalau anda dekat dengan Tuhan, anda akan selalu merasa senang, bahagia, sukacita, tanpa pernah merasa sedih, kecewa, sendiri, dll. Anda tetap membutuhkan sesama manusia lainnya. Oleh karena itu jagalah hati, jagalah hubungan anda dengan sesama.

Adam membutuhkan penolong yang sepadan, tapi mengapa harus perempuan? Tidak bisakah laki-laki saja. Tidak bisa, dan memang tidak bisa. Karena penolong yang sepadan adalah penolong yang serupa tapi tidak sama. Tetap ada perbedaan tapi saling melengkapi. Itulah indahnya hubungan suami istri.

Penolong yang sepadan adalah penolong yang bisa memberikan kekuatan, yang bisa membangkitkan kembali semangat adam, yang bisa meyakinkan adam bahwa hidupnya didunia punya tujuan, dan yang terakhir, yang bisa menolong adam beranak cucu dan memenuhi bumi.

Perempuan diciptakan untuk menjadi penolong. Baca baik-baik lagi ayat berikut :

TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kejadian 2:18)

Anda yang perempuan mungkin akan berkata : “Saya sudah tahu dari dulu ayat itu. Saya sudah hafal diluar kepala. Saya sudah sering dengar ayat itu di gereja.” Masih banyak lagi bermacam perkataan anda untuk menunjukan bahwa anda benar-benar memahami ayat tersebut.

Tapi saya katakan, cobalah baca sekali lagi dengan baik-baik, dan bandingkan dengan diri anda sebagai seorang istri. Sudahkah anda menjadi penolong?

Saya memang tidak begitu yakin sudah menjadi penolong yang baik untuk suami saya, tapi saya sudah berusaha dan selalu berusaha untuk menjadi penolong yang baik untuk suami saya. Buktinya, saya tidak pernah merongrong suami saya, saya selau merapikan rumah, saya memasak untuk suami saya, saya menyiapkan pakaian kerja untuk suami saya setiap hari. Saya mengurus anak-anak dengan baik. Meskipun saya bekerja, namun saya selalu membereskan rumah. Suami saya menjadi orang yang sukses karena saya yang selalu mendukungnya. Bukankah dibalik kesuksesan seorang laki-laki, ada wanita yang luar biasa dibelakangnya?” Cukup panjang kalau harus saya tuliskan semua jawaban anda.

Luar biasa yang anda katakan. Anda sudah berusaha menjadi penolong baik baik. Anda ingin selalu tampil menjadi penolong yang baik untuk suami anda tercinta. Tapi sayangnya suami anda tidak membutuhkan penolong yang baik, suami anda membutuhkan penolong yang sepadan!!!

Apa sebenarnya yang terjadi dengan jawaban anda seperti diatas. Anda menjawab seperti itu karena anda mendapatkan kecukupan dari suami anda. Anda berkata demikian karena anda merasa mendapatkan kelimpahan dari suami anda. Anda berkata demikian karena anda ingin menunjukkan bahwa anda adalah penolong, tapi anda belum menjadi penolong yang sepadan.

Ada syair yang cukup indah, yang mungkin sering anda dengar :

“Tercipta engkau dari rusuk lelaki
Bukan dari kaki untuk dialasi
Bukan dari kepala untuk dijunjung
Tapi dekat dibahu untuk dilindungi
Dekat jua di hati untuk dikasihi
Engkaulah wanita hiasan duniawi”



“Tuhan tidak menciptakan wanita dari kepala laki-laki untuk dijadikan atasannya. Tidak juga Tuhan ciptakan wanita dari kaki laki-laki untuk dijadikan bawahannya. Tetapi Tuhan menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lengannya untuk dilindunginya, dan dekat dengan hatinya untuk dicintainya.”

Kurang lebih seperti itu, karena saya tidak tahu syair lengkapnya, apalagi pengarangnya.

Untuk apakah perempuan dicipta? Syair tersebut banyak dikenal tidak hanya oleh perempuan saja, tapi juga laki-laki dan seperti menjadi pegangan dan jaminan kesetiaan laki-laki kepada perempuan. Itu syair yang indah, hanya saja sayangnya bertentangan dengan tujuan Tuhan menciptakan perempuan. Syair tersebut menjadi salah satu kebanggaan perempuan, padahal itu salah total dan bertentangan dengan firman Tuhan.

Membaca syair tersebut, baik laki-laki dan perempuan banyak yang berpikir itu memang tepat.

Itu sebabnya perempuan selalu ingin dilindungi oleh laki-laki!
Itu sebabnya perempuan selalu ingin dimanja oleh laki-laki!
Itu sebabnya perempuan selalu ingin dicukupi kebutuhannya oleh laki-laki!
Itu sebabnya perempuan selalu ingin dicintai oleh laki-laki!
Karena untuk itulah perempuan diciptakan bukan???

Itu sebabnya juga, baca sekali lagi ayat diatas yang kembali saya kutip berikut ini :

TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kejadian 2:18)

Perempuan kristen percaya bahwa ia dicipta untuk menjadi penolong bagi suaminya. Sayangnya ia juga percaya bahwa ia harus selalu ditolong oleh suaminya. Itu sebabnya banyak perempuan kristen yang sebenarnya gagal dalam menjalankan amanat dari Tuhan saat penciptaannya. Ia merasa diri sudah menjadi penolong, tapi sebenarnya ia yang sedang memaksa suaminya untuk menolongnya.

Inilah yang menimbulkan banyak kekecewaan dalam diri laki-laki terhadap istrinya. Ada ruang kosong dalam diri laki-laki yang seharusnya diisi oleh penolong tapi akhirnya tidak bisa terisi. Maka, laki-laki pun tanpa sadar mencoba mencari penolong yang lain, yang sepadan dengan dia.

HATI-HATI hai laki-laki!! Kamu memang kecewa, tapi bukan berarti kamu bisa mencari pengganti penolong yang sudah kamu pilih!

Dan perempuan, jangan mengira laki-laki yang selingkuh pasti laki-laki bajingan!, karena penyebab utamanya adalah kamu yang gagal menjadi penolong yang sepadan untuk dia.

Perempuan tidak dicipta untuk dilindungi oleh laki-laki
Perempuan tidak dicipta untuk selalu dimanja oleh laki-laki!
Perempuan tidak dicipta untukdicukupi kebutuhannya oleh laki-laki!
Perempuan tidak dicipta untuk dicintai oleh laki-laki!
Tapi perempuan dicipta untuk menjadi penolong yang sepadan untuk laki-laki!

Itu amanat penciptaan perempuan oleh Tuhan. Itulah yang harus dijalankan oleh perempuan yang ada di dunia ini.

Tolonglah suamimu saat ia membutuhkannya.
Kuatkanlah suamimu saat ia lemah.
Hiburlah suamimu saat ia sedih.
Angkatlah ia hingga mencapai puncak tertinggi keberhasilannya.

Apabila perempuan menjalankan amanat ini, maka :

Perempuan akan selalu dilindungi oleh laki-laki
Perempuan akan selalu dimanja oleh laki-laki!
Perempuan akan dicukupi kebutuhannya oleh laki-laki!
Perempuan akan dicintai oleh laki-laki!
Dan melalui hati dan mulutnya, laki-laki akan berkata “Dibalik segala kesuksesanku, ada wanita yang luar biasa dibelakangku.” Maka engkau perempuan, akan menjadi kebanggaan suamimu, engkau akan diangkat menjadi PERMAISURI pujaan oleh suamimu. Itulah yang akan membentuk keluarga bahagia.

TIDAK ADIL DONG!, perempuan menjadi obyek yang selalu diperas untuk kepentingan laki-laki! Saya katakan TIDAK! Tapi disinilah perempuan menjadi subyek, sumber utama kebahagiaan keluarga. Syair tentang wanita di atas yang justru menjadikan wanita sebagai obyek yang hanya akan dimanfaatkan laki-laki.

Tapi laki-laki tetap ada yang berselingkuh, meskipun istrinya sudah menjadi penolong! “Sebelum menikah, suami saya sudah suka main perempuan. Jadi itu bukan kesalahan saya bukan?”

Disinilah peran anda sebagai perempuan. Mau tidak mau, anda harus menolong suami anda agar tidak suka main perempuan lagi. Anda harus membuat suami anda setia kepada anda.

Menjadi penolong memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Laki-laki memang egois dan keras kepala. Laki-laki dicipta untuk menjadi penakluk, itu sebabnya tidak mudah untuk perempuan menolongnya, karena ia akan merasa anda ingin menaklukkannya, bukan dia yang menaklukkan anda.

Masa kini, perselingkuhan semakin sering terjadi. Sang Adam kecewa, karena mengira mendapatkan bidadari yang anggun, dan sang istri kecewa karena gagal mendapatkan ksatrianya, pahlawan yang gagah perkasa bagi dirinya.

Laki-laki berselingkuh? Aaahh.. itu sudah biasa. Laki-laki memang seperti itu. Dia harus diawasi terus menerus oleh istrinya, baru tidak dapat berselingkuh. Hai istri! Anda salah. Semakin anda mengawasinya, jika suami anda memang ingin berselingkuh, ia akan dapat melakukannya dengan mudah. Jadi tidak perlu repot-repot anda mengawasinya.

Laki-laki yang berselingkuh akan sadar dirinya sedang berselingkuh dan membohongi anda. Tapi saat kembali ke rumah, ia akan melupakan selingkuhannya, dan tetap tidur dengan tenang bersama anda.

Banyak istri yang suka mengatakan kalau suami berselingkuh, Tuhan pasti akan membongkarnya. Istri pasti mengetahui perselingkuhan suaminya, karena bangkai yang bau itu tidak bisa ditutupi. Anda yakin? Saya yakinkan anda, banyak suami yang berselingkuh, istri tetap tidak mengetahui sampai kematiannya. Jangan merasa bangga dan yakin bahwa Tuhan pasti akan membongkar perselingkuhan suami anda.

Dengarlah istri-istri!, Tuhan tidak menciptakan anda untuk menjadi pengawas bagi suamimu. Semakin kamu mengawasi, suamimu akan semakin menemukan trik-trik baru untuk menghindari pengawasanmu dan akan dengan sangat mudahnya ia mengelabuimu.

Jadilah penolong yang sepadan, itulah perintah Tuhan. Lakukan saja peranan itu. Bagaimana caranya menjadi penolong yang sepadan? Alkitab banyak mencatat tentang hal ini. Anda bisa membacanya dan membuka Alkitab anda, dan cobalah menjalankannya. Ujilah firman Tuhan itu, anda akan tercengang melihat hasilnya.

Jangan mengancam suami dengan ayat-ayat yang kelihatannya menakutkan, karena itu hanya akan menyadarkan dia untuk sesaat, tapi berikutnya, ia akan kembali dalam perselingkuhannya. Tapi tunduklah kepada suamimu, hormatilah dia, dan lakukan peranmu sebagai penolong. Itu satu-satunya jalan untuk membawa suamimu ke jalan yang benar.

Saya mengulangi kalimat saya di atas, untuk mengingatkan kepada para suami:

“HATI-HATI hai laki-laki!! Kamu memang kecewa, tapi bukan berarti kamu bisa mencari pengganti penolong yang sudah kamu pilih!”

Dengarlah hai laki-laki, untuk menjadi penolongmulah perempuan itu diciptakan. Ketika engkau sudah memilih satu wanita dan menikah dengan dia, percayalah bahwa hanya dialah yang bisa menjadi penolongmu, bukan perempuan lain, apalagi selingkuhanmu.

“Tapi, istriku selalu mengecewakanku, ia sudah berbeda dari saat kami pacaran dulu. Dulu dia selalu memperhatikanku, tapi sekarang, aku seperti orang asing jika berada didekatnya. Sementara si A, meskipun hanya teman biasa, tapi ia lebih memperhatikanku, ia tahu apa yang aku inginkan. Ia menyenangkan untuk di ajak berbicara, ia ....” Ini hanya salah satu alasan anda untuk selingkuh bukan?

Istrimu adalah penolongmu, meskipun kamu merasa saat ini dia tidak menjadi penolongmu. Hanya istrimulah yang bisa menjadi penolongmu. Istrimu mungkin belum menjadi penolong untuk hatimu, tapi ia adalah penolongmu. Jangan mengira selingkuhanmulah yang lebih pantas menjadi penolongmu. Selingkuhanmu yang kamu kira akan menjadi penolongmu, justru akan menghancurkanmu dan istrimu yang kamu kira tidak menjadi penolongmu, justru bisa menyelamatkanmu.

Terus terang, saya masih belum tahu apa yang harus dilakukan oleh seorang laki-laki untuk bisa mengubah istrinya menjadi penolongnya, karena hal ini tidaklah mudah. Tapi saya tahu, bertahan dan berpegang teguh kepada Tuhan, hanya itu sumber kekuatanmu di saat istrimu tidak menjadi penolongmu.

MISTERI PERSELINGKUHAN

Laki-laki selalu merasa istrinya adalah istri yang setia. Itu sebabnya ia tidak pernah mengawasi istrinya. Lebih mudah bagi istri-istri untuk melakukan perselingkuhan, tapi mengapa lebih sedikit yang melakukannya? Menarik bukan?

Mengapa lebih banyak suami yang berselingkuh? Mengapa lebih banyak suami yang tidak setia? Mengapa istri harus lebih setia?

Sadarkah anda hai istri-istri! Anda tidak selingkuh itu bukan berarti anda lebih setia dari suami anda. Suami anda yang selingkuhpun bukan berarti dia tidak setia kepada anda. Tapi, dengarkan ini baik-baik hai perempuan! Ketika anda selingkuh, itu justru menunjukkan puncak ketidaksetiaan anda terhadap suami.

Tidak adil bukan? Laki-laki selingkuh bukan berarti tidak setia terhadap istrinya, tapi istri selingkuh berarti tidak setia terhadap suaminya. Saya akan berikan alasannya.

FirmanNya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.” Kejadian 3:16

Ayat ini mencatat istri akan birahi terhadap suaminya dan tidak pernah mencatat suami akan birahi terhadap istrinya. Apakah Tuhan salah atau penulis Alkitab yang salah mencatat? Tuhan tidak salah dan penulis Alkitabpun tidak salah mencatat.

Sesungguhnya birahi istri terhadap lawan jenisnya jauh lebih besar daripada birahi laki-laki terhadap lawan jenisnya. Kalau memang begitu, mengapa bukan perempuan yang lebih banyak berselingkuh?
Birahi perempuan jauh lebih besar, tapi tidak mudah untuk dibangkitkan. Birahi laki-laki jauh lebih kecil, tapi mudah sekali dibangkitkan. Oleh karena itu berhati-hatilah terhadap laki-laki.

Laki-laki hanya dengan melihat gambar perempuan telanjang birahinya bisa cepat bangkit, tapi perempuan hanya dengan melihat gambar laki-laki telanjang, birahinya hanya sedikit yang bangkit atau bahkan tidak sama sekali.

Laki-laki hanya dengan melihat perempuan seksi lewat didepannya, birahinya bisa bangkit, sedangkan perempuan hanya dengan melihat laki-laki tampan lewat didepannya, mungkin dia hanya berkomentar “laki-laki itu ganteng ya..”

Perempuan dicipta dengan bentuk yang indah. Lekuk tubuhnya sangat menggoda mata laki-laki yang menatapnya. Itulah yang akan menjadi daya tarik pertama ketika seorang laki-laki mulai menyadari kebutuhannya akan perempuan. Tidak ada laki-laki yang tidak suka melihat perempuan cantik, kalau ada, laki-laki itu pasti homoseks atau sakit jiwa.

Birahi laki-laki sangat mudah bangkit hanya dengan melihat, sedangkan perempuan tidaklah semudah itu. Perempuan birahinya akan bangkit secara perlahan, awalnya melalui perkataan dan selanjutnya melalui sentuhan, bukan pandangan mata. Itu sebabnya ketika sedang bercinta dengan pasangannya, laki-laki lebih menyukai dalam kondisi terang atau lampu menyala, sedangkan perempuan lebih menyukai dalam kondisi gelap atau remang-remang dan lebih menikmati sentuhan dalam gelap. Anda tidak percaya, cobalah melakukan survei.

Ada ayat Alkitab yang sangat menarik perhatian saya. Berikut saya berikan kutipannya

Tetapi aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu dengan utuh masuk ke dalam neraka. (Matius 5:28-30)

Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan istrinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah. (Matius 5:31-32)

Saya hanya mengutip dari Injil Matius, tapi anda juga bisa membaca di Injil-injil lainnya.

Ayat di atas saya pisahkan menjadi dua, karena memang keduanya berbeda pembahasan, meskipun bersambung dalam satu pasal.

Ayat diatas diucapkan oleh Yesus mengenai laki-laki yang berselingkuh (sudah saya kutip juga sebelumnya di atas) dan laki-laki yang ingin menceraikan istrinya. Jika anda baca baik-baik, ayat tersebut memberikan pandangan Yesus terhadap suami yang berselingkuh dan istri yang berselingkuh.

Tuhan Yesus memberi peringatan : Laki-laki hanya dengan memandang seorang wanita dan menginginkannya itu sudah berzinah atau berselingkuh, dan hukumannya adalah neraka. Mengerikan bukan. Tapi Yesus tidak mengatakan bagaimana dengan isteri dengan isteri yang memandang laki-laki. Ini yang saya pahami mengenai birahi laki-laki dan perempuan. Salahkah laki-laki memandang perempuan? Tidak! Jika ada yang mengatakan salah, itu berarti anda berharap semua laki-laki menjadi buta matanya. Yang salah adalah laki-laki yang memandang dan menginginkannya. Itulah yang disebut Yesus dengan berzinah. Mengapa demikian? Karena memang, meskipun kecil birahinya, namun birahi laki-laki lebih mudah dibangkitkan. Itu sebabnya kalau terus memandangi perempuan cantik dihadapannya, lama-kelamaan bisa timbul keinginan untuk memilikinya. Ini yang menjadi sangat berbahaya.

Mengapa Yesus tidak mengatakan mengenai perempuan yang memandang laki-laki dan menginginkannya? Karena memang, meskipun birahi perempuan besar, tapi tidak mudah dibangkitkan hanya dengan memandang laki-laki tampan dihadapannya, apalagi sampai menginginkannya. Sentuhanlah yang membuat birahi perempuan bangkit.

Kita lihat ayat selanjutnya mengenai laki-laki yang ingin menceraikan istrinya. Saya akan kutip kembali disini :

Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan istrinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah. (Matius 5:31-32)

Saya pernah mengatakan kepada seseorang bahwa Tuhan mengijinkan perceraian, dan akhirnya saya berdebat dengan dia dan saya dituduh sesat dan salah memahami firman Tuhan. Saya memberikan ayat ini kepada orang tersebut, dan saya belum sempat menjelaskan lebih dalam maksud perkataan saya karena dia sudah marah-marah duluan.

Yesus mengijinkan laki-laki menceraikan istrinya yang berzinah atau berselingkuh. Mengapa demikian? Banyak pendeta ketika diberikan ayat ini mereka memang mengakui bahwa Yesus mengijinkan perceraian untuk kasus ini, tapi tidak bisa menjelaskan alasannya dan biasanya hanya mengatakan “Itulah misterinya Tuhan, kita hanya bisa menjalankannya saja.”

Anda tahu, di kitab kejadian Tuhan berfirman bahwa meskipun melahirkan anak itu sulit, namun istri akan birahi terhadap suaminya. Ayatnya sudah pernah saya kutip di atas. Mengapa meskipun melahirkan anak itu sulit dan berada diantara hidup dan mati, namun banyak istri yang pernah hamil, selalu ingin hamil lagi? Karena Tuhan memang memberikan birahi kepada istri saat berhubungan dengan suaminya dengan kata lain sentuhan saat berhubunganlah yang membuat birahi istri bangkit. Tuhanlah yang memberikan birahi kepada perempuan melalui sentuhan. Oleh sebab itu berhati-hatilah hai perempuan jika ada lelaki yang menyentuhmu.

Saat berhubungan intim dengan suami, istri akan pasrah dan distulah ia menjadi takluk dengan suaminya. Ia telanjang tanda ia mau takluk terhadap laki-laki dihadapannya. Ketelanjangannya adalah penyerahan total dirinya dan hatinya terhadap laki-laki dihadapannya. Oleh sebab itu hai laki-laki, seburuk apapun istrimu, jika ia masih mau telanjang dihadapanmu dan disentuh olehmu, itu artinya kamu masih memiliki hatinya, jangan campakkan dia.

Lalu apa hubungannnya dengan ayat mengenai laki-laki yang diperbolehkan oleh Tuhan Yesus untuk menceraikan istrinya?

Hubungan suami istri adalah hubungan yang sangat indah dimata Tuhan. Hubungan suami istri adalah sebagian kecil kenikmatan surgawi yang diberikan oleh Tuhan untuk manusia. Itu sebabnya Tuhan mengatakan apa yang sudah dipersatukan olehNya tidak dapat diceraikan manusia.

Bagaimana bila istrinya berselingkuh? Tahukah anda seperti yang saya katakan di atas, ketelanjangannya seorang perempuan adalah penyerahan total dirinya dan hatinya terhadap laki-laki dihadapannya. Inilah yang banyak tidak disadari oleh perempuan, bila ia berselingkuh penyerahan total dirinya dan hatinya sudah ia pindahkan ke laki-laki selingkuhannya, bukan lagi suaminya. Bukankah ayat diatas mengatakan perempuan akan birahi kepada suaminya dan suaminya berkuasa atas dia? Maka demikian pula jika istri berselingkuh, laki-laki selingkuhannya akan berkuasa atas perempuan tersebut. Semakin sering ia berselingkuh, maka ketika sedang berhubungan dengan suaminya, ia akan sadar kalau ia sudah MENGKHIANATI SELINGKUHANnya, bukan mengkhianati suaminya. Itu sebabnya saya mengatakan perselingkuhan perempuan adalah puncak tanda ketidaksetiaannya terhadap suaminya. Ini sangat menjijikkan dimata Tuhan. Itu sebabnya Yesus mengijinkan laki-laki untuk menceraikan perempuan yang seperti ini.

Birahi perempuan mudah dibangkitkan melalui sentuhan dan perkataan, oleh sebab hai perempuan, janganlah kamu mau sembarangan di sentuh oleh laki-laki. Karena laki-laki hanya dengan memandangmu saja bisa bernafsu terhadapmu, apalagi jika ia punya kesempatan untuk menyentuhmu.

Laki-laki bisa berselingkuh dengan perempuan manapun, meskipun perempuan itu baru dikenalnya, karena pandangan mata lelaki sangat membahayakan. Sedangkan perempuan tidak semudah itu untuk berselingkuh dengan sembarangan laki-laki, kecuali perempuan yang sudah “sakit jiwa”.

Perempuan umumnya berselingkuh dengan laki-laki yang sudah lama dikenalnya atau dengan mantan pacar. Ini juga yang menyebabkan meskipun kemungkinan perselingkuhan antara suami dan istri itu sama kemungkinannya, namun lebih sedikit istri-istri yang berselingkuh. Perempuan butuh kenyamanan untuk membangkitkan birahinya. Oleh sebab itu laki-laki yang sudah lama dikenalnya dan ia merasa nyaman berbicara dengannya, akan lebih mudah untuk mengajaknya berselingkuh, apalagi mantan pacar. Itu sebabnya juga muncul istilah “SELINGKUH DI MULAI DARI CURHAT”

Saya ingatkan satu hal, berhati-hatilah hai perempuan dengan mantan pacarmu, karena ia adalah laki-laki yang pernah menaklukkanmu. Sekali ia pernah menaklukkanmu, maka jika ada kesempatan ia akan berusaha untuk menaklukkanmu sekali lagi. Dan karena kamu pernah ditaklukkannya, maka pasti akan lebih mudah lagi buat dia untuk menaklukkanmu.

Ketika kamu menikah dengan laki-laki lain dan mantan pacarmu mengatakan bahwa dia tidak akan menikah sampai mati karena ia hanya mencintaimu, atau jika ia mengatakan “kutunggu jandamu”, maka berhati-hatilah, karena itulah teknik dasar ia sedang memulai untuk merayumu kembali. Janganlah percaya padanya, karena ini menunjukkan ia tidak mencintaimu tapi hanya ingin menaklukkan dan menguasaimu. Laki-laki seperti ini adalah laki-laki yang memiliki rasa minder yang tinggi. Meskipun ia kelihatannya sangat setia, namun pada dasarnya ia adalah manusia yang tidak memiliki keberanian menerima kenyataan. Anda tahu kisah Amnon dan Tamar di kitab Samuel. Cobalah baca, mungkin anda akan mengerti tentang hal ini. Saya ingin menuliskan secara khusus mengenai Amnon dan Tamar ini di lain waktu.

Banyak alasan yang diungkapkan oleh suami atau istri mengapa mereka berselingkuh, dan banyak alasan yang diungkapkan suami atau istri mengapa mereka merasa lebih setia dari pasangannya. Tapi ketahuilah suami dan istri yang tidak selingkuh belum tentu berarti mereka setia, dan laki-laki yang berselingkuh tidak berarti mereka tidak setia, sedangkan perempuan yang berselingkuh sudah pasti mereka tidak setia. Tapi jangan kira laki-laki bisa berselingkuh, karena Tuhan akan sangat membencimu, dan tidak semudah itu kamu menceraikan istrimu hanya karena ia berselingkuh, karena menceraikan istri bukan perintah tetapi diijinkan oleh Tuhan jika hatimu tetap bebal. Bagaimanapun Tuhan tetap menyukai keutuhan sebuah keluarga, karena Ia yang menyatukannya, tidak mungkin ia akan memisahkannya kecuali oleh maut. Itu sebabnya JODOH TETAP DI TANGAN TUHAN. Bertobat, sadar akan kesalahan, membina dan melatih dirimu untuk menjadi lelaki/wanita sejati, dan bersatulah kembali menjadi keluarga di dalam Tuhan. Tuhan masih memberi kesempatan.

Comments

Unknown said…
Tulisan ini memberkati saya. Trimakasih. God bless you
Anonymous said…
Agak aneh jika menyimpulkan ayat Kej 3:16 bahwa birahi istri lebih besar. Saya malah mendapatkan pengertian sekalipun sakit melahirkan namun birahi adalah kenikmatan.

Melahirkan bukanlah trauma
Unknown said…
Kau tau? Kau agak aneh. Mengangkat kesimpulan hanya dari contoh yg kau buat. Tdk kah kau tau banyak perselingkuhan terjadi walau istri sudah memenuhi keinginan suami? Coba pahami alasan lain.
Ranyrxny said…
Assalamualaikum saya atas nama Rany anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih