Skip to main content

Posts

Showing posts from 2008

Mengampuni

Hari ini, Kamis, 27 November 2008 saya mengalami kejadian yang cukup membuat saya merenung. Hari masih pagi belum juga jam 09.00 saya mengalami dua kejadian yang bisa dikatakan serupa tapi tak sama. Saat itu saya dalam perjalanan menuju ke kantor, dipertengahan jalan setelah melewati underpass di wilayah Tanah Abang dan memasuki jalan layang jatibaru, saya hampir saya di serempet mobil yang masuk dengan tiba-tiba dari luar jalur dan dengan kecepatan tinggi, sementara saya sendiri sedang dalam kecepatan 60 km/jam. Saya sempat membunyikan klakson berkali-kali tetapi tdak dihiraukan dan saya terpaksa mengerem dengan tiba-tiba. Karena kesal saya mengejar mobil tersebut dan membelokkan spionnya. Pengemudinya marah dan mengejar saya. Akhirnya saya hanya meneriakkan “liat-liat kalo mau masuk jalur orang!” dan kemudian saya tinggalkan. Setiba dikantor masih sekitar jam 07.30, saya kemudian merenung. Untuk apa sih saya sebenarnya merasa kesal dan marah pada pengemudi tersebut? Saya teringat kep

Biarlah Kunyatakan KebesaranMu

Tuhan, seringkali kusebutkan namaMu di setiap kali aku merasa gelisah. Dalam kehidupanku, namaMu seperti menjadi suatu pegangan, nama yang tidak akan pernah lepas dari ingatanku. Setiap kali aku merindukanMu, aku hanya merasakan diriku yang kotor dan hina dan tidak layak bahkan untuk menyebutkan namaMu. Setiap hari tidak sedikit keresahan dalam hatiku mengingatkan aku kepadaMu. Setiap titik kesalahan dan dosaku tidak pernah terlepas dari pandanganMu. Tidak mungkin aku berlari dan bersembunyi menutupi setiap noda dosa dalam hidupku. Engkau mengenal aku jauh lebih dalam di bandingkan orang lain, bahkan jauh lebih dalam dari diriku sendiri. Aku sadari kehidupanku seperti apa, aku sadari setiap kekecewaan yang aku perbuat di hadapanMu. Aku ingin menghapus setiap dosaku, tetapi rasanya itu semua tidak mungkin jika bukan Engkau sendiri yang menghapusnya. Tuhan, aku mengangkat kedua tanganku, berharap Engkau akan mengangkat semua dosa dan kesalahanku. Airmataku dan kepedihan dalam hatiku, tid

Hatiku Gelisah

Hatiku gelisah dan jiwaku tidak tenang Tuhan, saat tiupan angin kencang ini menerpa diriku. Aku tidak mampu melihat kemana arahnya dan aku tidak tahu berapa lama ia akan bertiup. Namun kuletakkan pengharapanku kepadaMU. Engkau yang telah menerangi jalanku, ku tahu Engkau-pun tidak pernah meninggalkanku. Ketika aku menangis, janganlah itu menjadi kedukaan. Biarlah airmataku menjadi awal sukacita yang sedang Kau rancang dalam hidupku. Ijinkan kuberlutut dihadapanMu saat ini, sujud menyembah kepadaMu. Aku membutuhkanMu Tuhan, untuk kucurahkan segala isi hatiku. Jadilah kehendakMu didalam hidupku ya Tuhan, agar aku tidak meninggikan diriku tapi biarlah aku jatuh tersungkur dihadapanMU. Biarlah kuletakkan pengharapku kepadaMu. Bacalah hatiku ya Tuhan, yang tidak pernah tersembunyi dariMu. Setiap kotoran dan debu dalam hatiku, biarlah Engkau bersihkan, agar aku layak menghadap tahtaMu. Aku percaya padaMu dalam menghadapi tiupan angin ini, dan aku percaya didalam namaMu yang Agung dan Mulia.

Sekilas Rasa Syukurku

Hari ini, tepat satu bulan saya bekerja di perusahaan yang baru. Bagaimana rasanya? Sebenarnya biasa saja, saya harus adaptasi lagi. Baru sebulan disini saya belum mengenal seluruh karyawan, karena cukup banyak. Tapi disini saya mendapatkan fasilitas yang lebih baik dari tempat saya sebelumnya. Saya bersyukur kepada Tuhan, bukan saja karena mendapatkan tempat yang lebih baik, tetapi karena ada peristiwa dalam pengunduran diri saya dari tempat yang lama. Sedikit saya ceritakan. Saya mengajukan pengunduran diri awal April dan karena aturan perusahaan harus keluar satu bulan sesudah pengunduran diri, itu berarti akhir April saya baru keluar. Di pertengahan April saya di panggil HRD dan diminta keluar hari itu juga. Padahal saat itu sudah jam setengah lima sore alias sudah hampir pulang kerja. Singkat cerita (cerita selengkapnya silakan baca di http://www.mediakonsumen.com/Artikel2308.html) akhirnya pengunduran diri saya dipercepat. Meskipun ada rasa kesal dan kecewa terhadap perusahaan sa

Fenomena Axis dan Santet lewat SMS

Kira-kira dua atau tiga minggu yang lalu, saya membaca dari sebuah forum diskusi di internet mengenai munculnya sebuah operator seluler baru. Ini tidak mengejutkan buat saya, karena memang saya sudah mengetahui informasi ini sebelum peluncuran operator seluler tersebut. Tetapi yang mengejutkan adalah adalah informasi yang disampaikan mengenai kemunculan operator seluler baru yang dihubung-hubungkan dengan setan/gereja setan. Axis adalah nama sebuah produk operator seluler baru. Pada forum diskusi tersebut diceritakan bahwa ini adalah nomor setan dimana bila di baca terbalik Axis akan menjadi Six-A, yang dianggap sebagai salah satu sebutan yang digunakan oleh gereja setan. Ada juga yang menyebutkan Sixa = Siksa. Axis sendiri diartikan sebagai Antikris. Selain itu penggunaan beberapa angka 6 seperti 60 SMS, 60/menit dan 600 MMS oleh operator selular ini dianggap melambangkan angka setan 666. Awalnya saya hanya tertawa ketika membaca hoax (berita palsu) ini. Tetapi ternyata berita ini ber

Penghiburan Dalam Penderitaan

Judul diatas merupakan judul dari salah satu perikop Alkitab yaitu dalam kitab Ratapan 3. Penderitaan, siapakah yang tidak pernah mengalaminya? Besar kecilnya penderitaan yang dialami, dapat dipastikan semua orang pernah mengalaminya, terlepas dari ia menyadarinya atau tidak. Kitab Ratapan merupakan kitab yang berisi ratapan-ratapan dari nabi Yeremia. Ia adalah seorang nabi yang mengalami peristiwa keruntuhan Yerusalem sebagai penghukuman Tuhan. Sebuah kesedihan yang mendalam dari sebuah penderitaan. Saya tidak sedang membicarakan mengenai penghukuman Tuhan, tetapi yang saya lihat dalam pasal 3 ini adalah sebuah penghiburan dari Tuhan. Kesulitan dapat saja datang setiap saat di kehidupan kita dalam bentuk apapun. Mungkin saja masalah keuangan, kesehatan atau pilihan dalam hidup maupun hal-hal lainnya. Seorang teman saya di PHK karena perusahaannya mengalami kesulitan keuangan, padahal itu adalah sebuah perusahaan besar. Padahal, ia selalu bekerja dengan baik dan jujur. Sekarang, ia tid

Bayi Titipan Tuhan (Sebuah Renungan)

Pagi hari, saat baru tiba di kantor dan belum memulai aktivitas, saya mengecek email. Ada sebuah email dari seorang rekan dengan subject : “Bayi di tanam hidup-hidup tapi masih hidup”. Sesaat saya kira email ini isinya becanda, karena teman saya memang sering mengirimkan email-email yang lucu. Tapi begitu saya buka isinya, ternyata ini sungguhan. Sebuah ulasan singkat diberitahukan dan dilengkapi dengan gambar-gambar penemuan bayi yang terkubur dalam tanah dan hanya sedikit bagian rambutnya saja yang terlihat pada lubang seperti bekas galian. Luar biasa memang, bayi tersebut dinyatakan sudah terkubur selama 24 jam namun masih hidup dan akhirnya diselamatkan oleh regu penyelamat. Setelah dibersihkan terlihat hanya ada sedikit luka di tubuh bayi itu. Saya kagum dengan pemeliharaan Tuhan atas bayi tersebut. Tetapi yang menjadi pemikiran saya adalah, teganya seorang ibu menguburkan bayinya sendiri tanpa rasa belas kasihan. Entah apa yang ada di dalam pikiran ibu yang melahirkannya. Akhir-a