Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2015

Tuhan Membenci Perceraian, karena Jodoh Memang di Tangan Tuhan (Bagian 2)

Sumber gambar :  www.bigredmanministries.com Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat: Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang. Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka

Jodoh, di tangan Tuhan atau Manusia (Bagian 1)

Kita tentunya sering mendengar ungkapan “Jodoh itu di tangan Tuhan.” Jadi, kemanapun kamu mencari jodoh, jika Tuhan tidak menentukan dia sebagai jodohmu, maka kamu tidak akan bisa bersatu. Hampir semua orang Kristen percaya bahwa jodoh memang di tangan Tuhan. Itu sebabnya ketika mereka menikah, maka itulah jodoh yang telah ditentukan oleh Tuhan. Saat pacaran, semua terasa indah. Saling memberi perhatian dan merasa saling ada kecocokan. Ketika ada keributan pun, timbul kerinduan yang mendalam sehingga akhirnya saling meminta maaf dan bersatu kembali. Lalu mereka menikah. Diawal pernikahan, semua masih berjalan dengan indah. Tapi seiring waktu berlalu, pertengkaran tidak hentinya terus terjadi. Mulai timbul kekesalan dan kekecewaan. Lalu mulai berpikir “Mungkin aku telah salah pilih, mungkin dia sebenarnya BUKAN JODOHKU”. Semua orang Kristen percaya bahwa Tuhan yang memberkati pernikahan. Mereka percaya Tuhan yang telah mempersatukan/menjodohkan mereka. Lalu ketika timbul keri

Yesus Ternyata Memberi Beban Tambahan

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan. (Matius 11:28-30) Salah satu perkataan Yesus yang disukai oleh umat Kristen adalah pada Matius 11 ayat 28, yang bunyinya “ Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. ” Yesus menyatakan dirinya memberikan “kelegaan”, dan ini diartikan bahwa Yesus akan melepaskan setiap kesulitan maupun masalah kita dengan segera begitu kita datang kepadaNya. Bisakah Yesus melakukan hal ini? Bisa, namun itu dalam kehendaknya, bukan kehendak kita. Oleh sebab itu Yesus juga bisa belum mau melepaskan beban kita. Ayat selanjutnya yaitu pada Matius 11 ayat 29 dan 30 juga ayat yang cukup dikenal. Biasanya ayat Matius ini dibaca lengkap dari ayat 28 sampai ayat 30. Na