Kalau Percaya Tuhan, Kenapa Takut Sama Setan?

Sebagai orang Kristen, ketika ada yang bertanya kepada anda : “Anda percaya setan?” Anda pasti menjawab “Ya, saya percaya setan”. Itu jawaban anda, bukan jawaban saya, karena inilah jawaban saya : “Saya tidak percaya setan.” Lalu mungkin anda berpikir “Pantas saja dia seperti orang Kristen sesat. Setan saja tidak percaya, apalagi Tuhan. Padahal di Alkitab jelas-jelas tertulis tentang setan.” Kalau anda berpikir atau menuduh saya seperti itu, itu tuduhan yang terlalu cepat, karena saya belum selesai bicara. Ini jawaban lengkap saya “Saya tidak percaya setan, tapi saya percaya setan itu ada.” Anda mulai mengerti? Lupakan saja, ini hanya selingan saja hahahaha....

Orang Kristen percaya setan atau iblis itu ada? Ya, itu pasti, karena Alkitab pun mencatat tentang Yesus yang mengusir roh-roh jahat dan setan-setan, bahkan Ia sendiri di cobai oleh Iblis di padang gurun. Masalahnya adalah orang Kristen umumnya percaya bahwa segala sesuatu yang tidak baik atau tidak benar atau yang buruk pasti berasal dari setan, dan segala sesuatu yang baik atau yang benar atau yang bagus pasti berasal dari Tuhan.

Tuhan itu adalah terang, Yesus itu disebut dengan Terang dunia, dan gelap itu adalah iblis. iblis sering di sebut kuasa gelap atau penguasa kegelapan. Itulah sebabnya anda lebih suka berjalan di tempat terang, bukan di tempat gelap. Bagaimana kalau anda berada di tempat yang gelap, kumuh, dan sedang berjalan sendirian? Anda merinding bukan, kewaspadaan anda meningkat, lalu tengok kiri-kanan dan belakang anda. Anda juga memperhatikan bayangan-bayangan hitam, pohon-pohon di sekitar anda, seolah bayangan dan pohon tersebut mau menerkam anda. Langkah kaki anda semakin cepat, dan untuk lebih menenangkan rasa takut anda, andapun bernyanyi “Ada kuasa dalam darahNya, darah domba Allah...” Setidaknya ini akan berlangsung sampai anda tiba di tempat yang terang dan ramai.

Banyak orang kristen yang takut sama gelap apalagi jika tempat tersebut sepi dan tampak kumuh. Banyak yang percaya di tempat-tempat seperti itu ada setannya. Banyak orang kristen yang takut sama pohon-pohon besar, apalagi jika pohon tersebut sudah sangat tua dan bentuknya menyeramkan, karena percaya di sana pasti ada penunggunya. Banyak orang kristen yang takut sama patung dewa-dewi, baik patung itu hanya sebagai pajangan terlebih kalau disembah-sembah, karena percaya ada setan penunggunya. Banyak orang kristen yang takut dengan jimat-jimat dan mantra-mantra, karena percaya jimat-jimat dan mantra-mantra tersebut ada kekuatan setan.

Banyak orang kristen yang percaya dengan nasehat-nasehat orang tua, atau kakek nenek atau nenek moyang dulu yang memberikan pantangan-pantangan untuk ditaati agar tidak diganggu setan atau tidak mengalami nasib sial. Banyak orang kristen yang percaya dengan nasehat-nasehat orang tua, atau kakek nenek atau nenek moyang dulu yang meminta membawa benda-benda tertentu, misalnya gunting kecil saat hamil, bawang putih yang ditusuk lidi, tidak boleh jalan di bawah jemuran, dll yang katanya bisa melindungi dari setan. Banyak orang kristen yang percaya bahwa dukun-dukun memiliki kekuatan gaib yang berasal dari setan dan memiliki kesaktian sehingga anda harus menghindarinya agar tidak dosa dan celaka. Masih banyak lagi lainnya, anda tambahkan sendiri.

Meskipun mengaku sudah percaya Yesus dan mengaku mau taat kepadanya, tapi banyak sekali orang kristen yang sebenarnya lebih percaya “Setan” dan lebih taat karena takut kepadanya. Anda tidak percaya? Coba anda cek ke diri anda sendiri, hal-hal yang saya tuliskan diatas. Mungkin anda mengatakan “Itu kan percaya ga percaya”. Kalau ini jawaban anda, saya bisa katakan itu sudah cukup menunjukkan anda lebih percaya “Setan” daripada Tuhan. Dari dulu saya tidak suka dengan kata “percaya tidak percaya” karena jawaban seperti ini hanya jawaban ngeles alias cari-cari alasan, karena orang yang menjawab seperti ini, ia pasti “maunya percaya tapi takut dianggap salah”.

Jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak, karena selebihnya berasal dari si jahat. Ini yang dikatakan Yesus untuk orang-orang yang menjawab “percaya tidak percaya”

Sejak kecil, bahkan sejak kita baru menampakkan diri di dunia ini, kita sudah banyak diisi dengan tahayul-tahayul, kemudian pantangan-pantangan dan larangan-larangan yang dihubungkan dengan hal-hal mistis. Kita sudah sudah biasa mendengar cerita tentang setan-setan di pohon-pohon besar, di kuburan, di rumah tua, dll. Ketika lebih besar lagi, kita pun percaya dengan hal-hal mistis atau yang berbau supranatural, gaib, ajaib dan di luar akal. Makanya kita tidak heran ketika mendengar cerita kalau menabrak kuning sampai mati, maka kucing itu harus dikuburkan agar tidak sial, tapi kalau menabrak orang sampai mati kabur saja.

Mungkin banyak yang juga bercerita, atau bahkan anda sendiri mengalami kejadian-kejadian “aneh” atau yang membuat bulu kuduk merinding, sehingga membuat anda semakin yakin adanya setan-setan yang berkeliaran di tempat-tempat tertentu dan selanjutnya, anda takut kepada setan.

Ketika menjadi kristen dan mengaku percaya Yesus, apakah rasa takut anda kepada setan menjadi hilang? Saya rasa tidak, anda tetap mempercayai bahwa setan adalah mahluk supranatural yang memiliki kesaktian, sehingga anda tetap harus berhati-hati kepadanya. Sayangnya Gereja juga mengajarkan bahwa Setan-setan yang dahulu memberontak di surga dan di buang ke bumi tetap merupakan mahluk-mahluk sakti mandraguna dan hanya kehilangan kesuciannya saja.

Mencari Kesaktian dengan Menyembah Setan-setan

Indonesia merupakan salah satu negara yang penuh dengan kisah-kisah mistis. Konon katanya nenek moyang orang Indonesia itu banyak yang sakti mandraguna. Kisah-kisah kerajaan-kerajaan di Indonesia selalu diselimuti dengan kisah-kisah kesaktian raja-raja beserta abdi-abdi kerajaan tersebut. Darimana mereka mendapatkan kesaktiannya? Ada yang mengatakan melalui puasa dan semedi di tempat-tempat tertentu. Ada yang mengatakan dengan menjalankan tata cara penyembahan tertentu, ada juga yang mengatakan adanya manusia setengah dewa, mungkin karena perkawinan silang antara manusia dengan dewa. Apapun itu, intinya adalah melalui setan-setanlah mereka mendapatkan kesakstian. Bahkan ada yang menyembah kuburan untuk meminta kesaktian, rejeki, jodoh, dll.

Takutkah anda dengan orang-orang yang mengaku diri sakti? Anda takut bukan, sekalipun anda mengaku percaya Tuhan. Mengapa anda takut? Anda beralasan hanya orang-orang tertentu yang dipilih Tuhan dan diurapi Tuhan dengan kuasanya yang mampu menghadapi orang-orang sakti. Tapi dengan berkata seperti ini, bukankah itu berarti anda bukan orang pilihan Tuhan dan anda bukan orang yang diurapi Tuhan? Tragis sekali, mengaku percaya Tuhan, tapi anda hanya orang buangan.

Mungkin anda akan mencari alasan lain dengan mengatakan anda merasa belum layak dihadapkan Tuhan. Jawaban seperti ini juga tragis, karena bukannya Yesus sudah menebus kita yang tidak layak ini? Jika anda terus merasa tidak layak, itu berarti anda menganggap penebusan Yesus tidak ada gunanya.

Ilmu Hitam dan Ilmu Putih

Sejak kecil, saya sangat percaya dengan hal-hal gaib dan supranatural. Saya selalu ingin tahu tentang hal-hal mistis. Dari sana juga saya mengenal adanya ilmu hitam dan ilmu putih. Ilmu hitam adalah ilmu yang digunakan untuk kejahatan dan berasal dari setan, sedangkan ilmu putih adalah ilmu yang digunakan untuk kebaikan dan berasal dari Tuhan. Jika anda mempelajari ilmu hitam, maka sudah pasti anda menyembah setan, sedangkan jika mempelajari ilmu putih tidak berarti anda sudah menyembah Tuhan, tapi akan diajarkan untuk taat beribadah. Seiring berjalannya waktu, sayapun menjadi Kristen, dan dari kekristenan inilah saya tahu bahwa ilmu hitam dan ilmu putih ini sama saja, keduanya berasal dari setan. Hanya saja, ilmu hitam digunakan untuk kejahatan, sedangkan ilmu putih digunakan seolah-olah untuk kebaikan, tapi dibelakangnya tetap di kerjakan oleh iblis dan suatu saat iblis akan menagih janjinya kepada anda. Contoh dari ilmu hitam adalah Santet, sedangkan ilmu putih adalah ilmu-ilmu yang digunakan untuk pengobatan.

Anda takut santet? Tentu saja anda takut disantet. Santet katanya bisa sangat mengerikan. Anda bisa tiba-tiba jatuh sakit parah dan dari dalam tubuh anda bisa keluar benda-benda aneh. Itu sebabnya anda menghindari hal-hal yang berbau perdukunan agar tidak disantet bukan? Tapi mungkin ada juga yang mengatakan “Saya tidak takut santet, karena orang kristen tidak mempan disantet.” Tapi, benarkah anda tidak takut?

Anda percaya pengobatan alternatif dengan menggunakan mantra-mantra? Tentu tidak bukan. Sebagai orang kristen, anda mengaku tidak pernah pergi ke dukun bukan? Kalau pun dokter tidak bisa menyembuhkan penyakit anda, ada hamba-hamba Tuhan yang diurapi dengan kuasa penyembuhan untuk bisa menyembuhkan anda.

Tahukah anda, anda sering mendengar kesaksian orang-orang yang disembuhkan secara ajaib oleh hamba Tuhan, tapi pernahkah anda memperhatikan berapa banyak yang tidak disembuhkannya atau orang-orang yang disembuhkan tetapi kambuh kembali penyakitnya? Tentu saja anda mencari alasan orang-orang yang tidak disembuhkan ini adalah orang-orang yang tidak beriman. Anda BODOH!. Bacalah Alkitab baik-baik. Yesus menyembuhkan banyak orang dan diantara banyak orang yang disembuhkan itu, sebagian besar tidak beriman. Orang-orang yang tidak beriman yang sudah disembuhkan olehNya pun tidak ada yang kambuh kembali penyakitnya. IMAN bukanlah alasan Yesus menyembuhkan, tapi BELAS KASIHAN. Hanya pendeta-pendeta PENIPU yang menjadikan iman sebagai alasan. Pernahkah anda benar-benar memeriksa orang-orang yang memberi kesaksian sudah disembuhkan? Periksalah dengan lebih teliti, anda akan terkejut melihat hasilnya.

Apa bedanya pendeta-pendeta yang mengaku punya karunia penyembuhan dengan dukun-dukun? Keduanya sama saja. Bukan percaya Tuhan, tapi percaya SETAN. Bukankah setan suka menipu?

Ilmu hitam dan ilmu putih adalah ilmu omong kosong! Anda sudah terbiasa dididik sejak kecil untuk takut kepada ilmu hitam, lalu setelah menjadi kristen anda juga dididik untuk takut kepada ilmu putih. Padahal anda tidak pernah mengujinya sendiri bukan? Bukankah itu berarti anda lebih taku kepada setan daripada Tuhan.

Benda-benda yang Dimasuki Roh Jahat

Anda mungkin pernah mendengar cerita bahwa ada sebuah patung dewa-dewi yang disembah oleh banyak pengikutnya, dapat bergerak sendiri. Anda juga mungkin pernah mendengar sebilah keris yang bisa berdiri sendiri tanpa ada yang menopangnya. Ada lagi tulisan-tulisan atau gambar-gambar atau benda-benda tertentu yang diletakkan didalam atau di luar rumah, bisa menjaga penghuninya dari setan. Sebagai orang kristen anda tentunya percaya kalau benda-benda tersebut ada penunggunya alias dirasuk oleh setan bukan? Makanya benda-benda tersebut dipelihara dengan baik agar penghuninya tidak marah dan bisa melindungi pemiliknya.

Selain benda-benda seperti itu, anda juga mengenal ada yang namanya jimat-jimat dan mantra-mantra. Jimat atau mantra ini umumnya berukuran kecil dan selalu di bawa oleh pemiliknya, karena dipercaya benda ini bisa melindungi pemiliknya dari bahaya, bahkan bisa membuat pemiliknya menjadi sakti mandraguna seperti, kebal senjata tajam, bisa menghilang, dan lainnya. Kadang juga digunakan untuk mendatangkan rejeki. Sebagai orang kristen anda percaya benda-benda ini ada penunggunya dan pasti berasal dari setan.

Pernahkah anda melihat sendiri patung dewa-dewi yang bergerak dengan sendirinya? Jika pernah, apakah anda pernah menyentuh patung-patung tersebut untuk memeriksanya? Anda mungkin mengatakan anda takut bersentuhan dengan patung dewa-dewi, karena takut setan didalamnya berpindah ke anda. HAHAHAHA... Kalau begitu memang benar, anda lebih takut kepada setan daripada Tuhan..

Bagaimana dengan jimat-jimat? Pernahkah anda melihat sendiri kesaktian orang yang menggunakan jimat dan mengujinya? Saya yakin belum pernah dan anda takut untuk mengujinya bukan? “Jangan mencari masalah dengan setan.” Itu alasan anda. Bilang saja anda takut dengan setan dan lebih senang mencobai Tuhan.

Penampakan Setan

Sampai saat ini, masih banyak orang kristen yang takut dengan tempat gelap, rumah kosong yang sudah lama tidak ditempati, kuburan, pohon besar dan tempat-tempat lain yang terkesan menyeramkan. Tempat-tempat seperti ini dianggap ada penunggunya, alias ada setan disana. Banyak dari orang kristen yang pada akhirnya menghindari untuk melewati tempat-tempat seperti ini khususnya pada malam hari, karena takut ada penampakan.

Pernah melihat penampakan setan? Ada banyak orang yang bercerita bagaimana mereka melihat penampakan setan. Setan itu mengenakan baju putih dengan rambut panjang yang terurai. Ia sedang duduk di atas pohon besar, dan tertawa atau menangis. Orang yang melihatnya langsung lari terbirit-birit. Untung saja dia selamat, sehingga bisa menceritakan kisah ini kepada teman-temannya dan akhirnya sampai kepada anda.

Kalau mau cerita horor seperti ini, saya punya beberapa cerita:

Cerita 1

Dahulu saya pernah bekerja di sebuah perusahaan di kawasan pulo gadung. Ada cerita-cerita mistis di kantor saya ini. Pernah ada teman yang lembur hingga tengah malam. Saat sedang bekerja seorang diri, ia mencium wangi bunga melati. Seketika bulu kuduknya berdiri. Ia pun bergegas meninggalkan ruang kerjanya dan tidak berani kembali lagi sampai keesokan harinya. Pernah juga suatu pagi, atasannya menyapa kami bawahannya yang baru datang, kemudian dia bertanya kepada salah seorang teman saya kira-kira seperti ini: “Semalam kenapa kamu pamit pulang sampai dua kali ke saya?”. Teman saya menjawab “Tidak pak, saya hanya sekali keruangan bapak untuk pamit pulang duluan.” Teman saya dan atasan saat memang saat itu sedang lembur, dan jam 8 malam teman saya pamit pulang duluan. Ia mengaku hanya sekali mengatakan pamit ke atasannya, tapi atasannya mengatakan dia pamit dua kali. Lalu, siapakah orang yang satunya lagi?

Masih ada beberapa kisah mistis di kantor saya tersebut. Saya tidak pernah mengalaminya, meskipun saya pernah lembur dan menginap di kantor, dan jam 12 malam saya masih bekerja seorang diri disana. Saya tidak pernah mencium wangi bunga atau melihat penampakan yang aneh-aneh. Mungkin setannya takut sama saya. HAHAHA....

Cerita 2

Di kompleks rumah saya, ada kisah-kisah mistis juga, bahkan ada tetangga saya yang pernah kesurupan. Istri saya sendiri mengatakan pagi-pagi sekali sekitar jam 4-5 pagi ketika ia terbangun, ia pernah mendengar seperti suara perempuan menangis. Ia menceritakannya kepada saya, tapi saya mengabaikannya, karena saya lebih sering bangun pagi sekitar jam 4 pagi dan tidak pernah mendengar suara-suara aneh, kecuali suara dari masjid yang ada beberapa di dekat rumah kami.

Suatu hari, sekitar jam setengah lima pagi saya bangun. Perut saya mulas dan sayapun ke kamar mandi. Sedang asik nongkrong, tiba-tiba saya seperti mendengar suara tangisan perempuan. Saya seketika terdiam, memperhatikan suara tersebut untuk lebih memastikannya. Suara itu cukup jelas seperti suara perempuan menangis. Tapi setelah beberapa saat, saya kembali santai melanjutkan tongkrongan saya, selama sekitar 2-3 menit saya masih mendengar suara itu, sebelum akhirnya menghilang. Saya ceritakan hal ini kepada istrinya, saya mengakui mendengar seperti suara perempuan menangis yang mungkin juga pernah dia dengar, tapi saya katakan itu bukan suara kuntilanak atau setan apapun, saya jelaskan kepada istri saya suara apa itu.

Cerita 3

Cerita terakhir adalah kisah nyata dan ini adalah pengalaman saya pribadi, sebuah kisah yang sangat menegangkan, terjadi sekitar 8-9 tahun yang lalu.

Saat itu saya bekerja di sebuah perusahaan IT di Jakarta. Kantor saya terletak disebuah kompleks ruko. Saya bekerja sebagai helpdesk IT dengan sistem shift, karena perusahaan saya harus siap menangani masalah komputer di client selama 24 jam. Sistem shift ini terbagi 3, yaitu pagi jam 07.00-15.30, sore jam 15.00-23.30 dan malam jam 23.00-07,30. Hanya ada 5 orang di bagian helpdesk ini. Satu orang untuk setiap shiftnya. Jadi dalam 24 jam hanya ada 3 orang yang bergantian shift dan 2 lainnya libur. Dan terus diputar sesuai gilirannya. Jadi saya terkadang masuk kantor pagi, kadang sore dan kadang malam, begitu juga dengan pulangnya.

Saat itu saya belum memiliki kendaraan dan pulang dengan jalan kaki. Saya tinggal di sebuah kost-kostan yang berjarak sekitar 2-3 km dari kantor saya. Tapi saya sudah terbiasa jalan kaki sehingga tidak melelahkan. Jika pulang malam, maka saya harus melewati gerbang belakang kompleks ruko, karena gerbang depan sudah di tutup. Agak jauh memang jika dibandingkan lewat gerbang depan, tapi apa boleh buat. Saya kira-kira harus menyusuri setengah kompleks ruko tersebut. Perjalanannya kira-kira seperti ini : Keluar dari pintu kantor saya, saya berjalan ke kiri sekitar 10 meter, kemudian berbelok ke kanan sekitar 30 meter, lalu belok ke kiri kembali sekitar 50 meter yang langsung menuju pintu gerbang belakang.

Suatu hari, saat pulang shift jam 23.30 atau hampir tengah malam, saya mengalami suatu kejadian yang tidak terduga. Ketika di luar kantor saya melihat, malam itu banyak ruko-ruko yang tidak menyalakan lampu luarnya, sehingga suasana tampak lebih gelap dari biasanya. Suasana juga tmapak dingin mencekam, tapi saya cuek saja, karena saya sudah biasa berjalan seorang diri dengan suasana gelap dan sepi.

Keluar kantor, saya berjalan ke kiri, kemudian berbelok ke arah kanan. Saat berbelok itulah saya terkejut sekali... Suasana ruko-ruko di belokan kanan itu lebih gelap karena banyak yang tidak menyalakan lampu luar. Tapi di ruko yang paling ujung sebelum saya berbelok ke kiri lagi, lampunya cukup terang. Yang menjadi masalah bukan gelap atau terangnya. Tapi... didepan ruko yang terletak diujung itu, yang lampunya terang, saya melihat seseorang yang berdiri tegap menghadap ke saya. Ini mungkin tidak terlalu mengejutkan, yang paling mengejutkan adalah, orang yang berdiri tegap tersebut tidak mempunyai KEPALA.

Meskipun saya berjarak sekitar 30 meter dari orang tersebut, saya bisa melihat dengan jelas kalau ia memang tidak memiliki KEPALA, karena lampu di tempat ia berdiri cukup terang. Saya menghentikan langkah saya.. Hawa dingin menghampiri saya, BULU KUDUK berdiri, saya MERINDING dari ujung kaki hingga kepala. Di depan saya ada sesosok manusia, ia menggunakan pakaian security (satpam), berdiri tegap menghadap ke saya seolah menantang, tapi... tidak ada KEPALANYA. Mungkin ia dulu satpam penjaga kompleks ruko ini yang mati dipenggal kepalanya oleh perampok yang ingin merampok di ruko.

Apa yang akan anda lakukan jika melihat penampakan seperti ini? Lari terbirit-birit bahkan sampai terkencing-kencing, atau jatuh pingsan, atau menangis sejadi-jadinya sambil menutup mata dan berharap mahluk tersebut pergi. Atau anda sibuk berdoa dan menengking dalam nama Yesus. Jika itu yang anda lakukan, maka inilah yang saya lakukan.

Saya terdiam, kemudian menarik nafas panjang untuk menenangkan diri sesaat. Anda tahu apa yang saya pikirkan saat itu? Saya tidak mungkin lari dan saya pun memang tidak berniat lari, karena dari cerita-cerita tentang hantu, mereka bisa kembali muncul dengan tiba-tiba di depan saya bukan? Saya berpikir, mahluk ini, apapun itu, ia seperti menantang saya, artinya sepertinya saya memang harus bertarung. Tapi apa saya akan MENANG menghadapi penampakan mahluk tanpa kepala di depan saya? Sayangnya saya berpikir saya pasti MENANG atau setidaknya selamat. Saya bukan sedang menyombongkan diri, tapi ini alasan yang ada dipikiran saya saat itu.

“Pertama : Mahluk itu tidak memiliki kepala, artinya kalau saya memang harus bertarung dengannya, saya pasti MENANG karena dia tidak mungkin bisa melihat saya. Dia akan kesulitan untuk memukul saya karena tidak dapat melihat saya, sebab kepalanya tidak ada bukan. Kedua : Saya ingat cerita-cerita horor kalau hantu itu adalah roh, dan roh tidak bisa di pukul karena tidak berbentuk fisik. Setiap pukulan saya mungkin akan lewat begitu saja menembus tubuhnya. Tapi, ini juga berarti dia juga tidak bisa memukul saya, karena dia roh, pukulan diapun pasti akan lewat begitu saja menembus tubuh saya. Ini berarti saya akan SELAMAT bukan?” Itulah pikiran konyol saya saat itu.

Akhirnya saya memutuskan untuk mendekati manusia tanpa kepala itu. Saya berjalan perlahan sambil terus menatap mahluk tanpa kepala ini, jangan-jangan dia melakukan tindakan yang mencurigakan. Dia tetap berdiri tegap dan tidak bergerak dari posisinya berdiri. Saya pun semakin mendekati dia, sampai akhirnya saya berhadapan dalam jarak sekitar 3 – 4 meter. Saya menghentikan langkah saya.

Apa yang terjadi? Anda bertanya-tanya siapa yang menang dalam pertarungan dua mahluk beda alam ini? Untuk saat ini saya simpan dahulu kelanjutan kisah ini. Tapi anda tahu hasil akhirnya kan? Saya masih ada disini untuk menuliskan kisah ini.

Inilah kisah nyata yang saya alami, bukan karangan untuk menakut-nakuti anda.

Saat itu, saya sudah Kristen, tapi masih Kristen KTP. Saya tahu tentang ajaran tengking menengking setan, tapi tidak saya lakukan. Saya bahkan tidak berdoa. Mengapa..? Karena saya belum dapat memastikan mahluk apakah itu, manusia tanpa KEPALA?

Apa itu Penampakan?

Anda yang mengaku beriman kepada Yesus, ketika samar-samar melihat ada bayang hitam di tempat gelap, anda langsung merinding dan mulai menyebut-nyebut nama Yesus dalam hati. Tapi karena tidak tenang, andapun menyanyi lagu-lagu gereja yang ada nama Yesusnya, dengan harapan anda tidak diganggu, tapi karena merasa masih merinding dan percaya bahwa merinding adalah tanda kehadiran mahluk halus, anda pun mulai membaca mantra mengusir/menengking setan dalam nama Yesus, tapi anda lakukan perlahan saja, karena kalau berteriak-teriak anda takut di kira orang gila. Anda juga mempercepat langkah anda untuk segera pergi dari tempat tersebut bukan? Padahal bayangan hitam yang bergerak itu hanyalah bayangan daun pohon yang tertiup angin. TRAGIS sekali.

Saat melihat sesuatu yang tidak biasanya, sebenarnya otak anda bekerja untuk mengenali apa yang anda lihat. Otak akan mengarahkan untuk mengenal sesuatu itu dengan yang sudah dikenalnya. Itu sebabnya tidak mengherankan, anda pernah melihat awan di siang hari yang terkadang bentuknya seperti binatang tertentu, atau melihat bayangan yang menyerupai benda tertentu.

Ketika mati lampu, anda menyalakan lilin. Saya tidak tahu pernahkan anda memainkan permainan ini. Anda bisa memainkan kedua tangan anda di depan lilin dan bayangan tangan anda membentuk binatang tertentu di dinding. Kira-kira seperti itu.

Bagaimana dengan penampakan? Seseorang yang melihat “penampakan” apalagi pada malam hari di tempat yang sepi, akan timbul rasa takut. Lalu otak anda akan berusaha mengenali penampakan itu. Jika otak anda tidak mengenalinya, maka otak anda akan tetap berusaha mengenalinya dan mencari yang paling mirip dengan yang sudah dikenalinya. Berhubung anda merasa takut dan suasana yang mendukung, otak anda akan terbawa dalam gambaran negatif atau gambaran yang menakutkan yang pernah dikenalnya di masa lalu. Jika anda suka menonton film-film horor, membaca cerita-cerita horor dan imajinasi anda pernah bermain-main di situ untuk membayangkannya, maka sangat mungkin sekali anda melihat “penampakan” itu sebagai “pocong”, “kuntianak”, atau bentuk-bentuk menyeramkan lainnya.

Saat menceritakannya ke orang lain, imajinasinya bermain, sehingga seolah-olah ia benar-benar melihat penampakan setan. Cerita ini kemudian menyebar dari mulut ke mulut dan menjadi bervariasi, sehingga muncullah cerita-cerita mistis baru.

Ketika melihat penampakan, beranikah anda mendekatinya atau bahkan menyentuhnya untuk memastikannya? Rasa takut anda mungkin lebih besar dan anda lebih memilih untuk melarikan diri, padahal apa yang anda lihat itu mungkin saja bukan apa-apa. Anda tahu ketika saya melihat penampakan mahluk tanpa kepala itu, saya memang benar-benar mendekatinya, bahkan menyentuhnya, sehingga saya ada hingga hari ini dan bisa menuliskan tentang ini.

Merinding, Tanda Kehadiran Setan?

Ada hamba Tuhan yang mengajarkan bahwa kita bisa mengetahui kehadiran kuasa gelap/setan. Tuhan memberikan kepada manusia sebuah sinyal untuk mengetahui kehadiran kuasa gelap. Apakah sinyal itu? Bulu Kuduk berdiri atau merinding, itulah tandanya.

Benarkah hal ini? Sepanjang yang saya tahu Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa merinding/bulu kuduk berdiri adalah tanda kehadiran kuasa gelap. Ketika berjalan seorang diri ditempat yang sepi dan gelap, kita sering merasa merinding dan bulu kuduk berdiri, apakah itu berarti ada setan disana?

Dulu saya percaya, bulu kuduk berdiri tanda kehadiran setan. Bulu kuduk saya juga terkadang berdiri ketika melewati tempat gelap di malam hari. Tapi saya belajar dan mengamati, apakah benar bulu kuduk berdiri tanda kehadiran setan.

Jawabannya sederhana, saya tidak pernah menemukan satu kasuspun yang menunjukkan bahwa bulu kuduk berdiri adalah tanda kehadiran setan. Tapi saya menemukan beberapa penyebab buku kuduk berdiri.

Umumnya penyebab utama merinding dan bulu kuduk berdiri adalah Gelap dan rasa takut. Berada didalam gelap seorang diri yang dikombinasikan dengan rasa takut seperti takut setan, takut bayangan hitam, takut dengan suara-suara yang tidak jelas, bisa menyebabkan bulu kuduk berdiri. Malam hari ketika melewati tempat gelap seorang diri dengan suasana remang-remang, akan timbul rasa takut dalam diri anda. Tidak lama kemudian andapun mulai berimajinasi dan merinding. Padahal kalau anda melewati tempat yang sama pada waktu siang hari, anda akan merasa biasa-biasa saja.

Pernahkah anda kedinginan? Pasti pernah. Saya yakin setiap orang pernah kedinginan. Apakah setiap kali kedinginan, anda merinding? Jawabannya belum tentu. Tapi suasana dingin ditambah gelap memang bisa mendukung berdirinya bulu kuduk anda.

Rasa geli juga bisa menyebabkan merinding, terutama dibagian belakang leher anda. Cobalah elus bulu-bulu halus dibagian belakang leher anda, atau minta orang lain yang melakukannya, pasti lebih terasa merindingnya. Sebagai tambahan, menahan nafsu birahi juga bisa membuat anda merinding. Pernah mengalaminya? HAHAHAHA.....

Pernahkah orang yang merinding atau bulu kuduknya berdiri, benar-benar melihat setan atau penampakan? Saya ragukan itu. Bukankah cerita-cerita tentang penampakan semuanya samar-samar dan tidak jelas.

Jadi, darimanakah ajaran bahwa merinding atau bulu kuduk berdiri merupakan tanda kehadiran kuasa gelap. Itu semua asalnya dari para dukun-dukun yang ingin menipu anda. Sayangnya orang-orang yang mengaku hamba Tuhan pun mengadopsinya dan mengajarkan hal yang sama. Itulah hamba tuhan palsu yang sebenarnya sedang berperan menggantikan kata dukun. Bukankah menyeramkan jika ia mengaku dukun dan lebih mudah mengaku hamba Tuhan tapi mengajarkan ajaran dari dukun-dukun bukan dari Alkitab.

Kesimpulan

Masih banyak hal-hal lain yang menunjukkan umumnya orang kristen yang mengaku percaya Tuhan, lebih takut kepada setan, akibatnya, lebih percaya ajaran setan daripada ajaran Alkitab itu sendiri. Lalu untuk menyakinkan bahwa anda lebih percaya Tuhan anda Alkitab, anda menggabungkan ajaran dari dukun-dukun dengan ajaran Alkitab dan menganggap apa yang anda percayai, apalagi jika berasal dari pendeta atau hamba Tuhan yang diurapi dengan kuasa mengusir setan, pasti benar dan sesuai dengan Alkitab. Padahal justru sebagian besar ajaran pendeta atau hamba Tuhan yang katanya diurapi dengan kuasa mengusir setan itu sebenarnya ajaran dari dukun-dukun, tahayul-tahayul, cerita-cerita mistis di luar Alkitab.

Jika anda mendengar cerita-cerita mistis atau supranatural, jangan langsung percaya, sekalipun itu dibumbui dengan ayat-ayat Alkitab. Anda harus melihatnya sendiri dan mengujinya secara langsung. Jika tidak bisa, maka anda bisa menjadikan Alkitab sebagai standar pengujian anda. Banyak ajaran tentang setan yang sama sekali berbeda dengan ajaran Alkitab, bahkan sangat bertentangan.

Kalau percaya YESUS, Kenapa takut sama SETAN!?