Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

Paskah di Tengah Wabah

Image by James Chan from Pixabay Hari ini, kamis 9 April 2020. Besok adalah Jumat Agung, dimana umat Kristen memperingatinya menjelang Paskah pada hari minggunya. Tahun ini, Jumat Agung dan Paskah akan dirayakan dengan cara yang berbeda. DI tengah wabah Covid-19 yang entah kapan akan berakhir, pemerintah telah menginstruksikan untuk beribadah di rumah. Sudah beberapa minggu ini, ibadah memang saya ikuti melalui live streaming. Tidak semua orang bisa mengikuti live streaming, jadi saya bersyukur masih bisa mengikuti ibadah melalui live streaming. Sudah dari minggu lalu, saya terpikir, bagaimana dengan Jumat Agung dan Paskah yang tidak lama lagi. Bukan masalah ibadahnya, tapi pada perayaan Paskah biasanya diadakan perjamuan kudus. Bagaimana dengan Paskah tahun ini ? Mungkinkah tetap ada perjamuan kudus dilakukan? Memikirkan hal ini, saya jadi teringat dengan perjamuan kudus-perjamuan kudus yang biasa saya ikuti di Gereja. Berkumpul bersama saudara seiman untuk mengenang kemb

Pdt Niko tdk perlu jawab tantangan pdt Stephen Tong dan Pdt Garren, Bocah yang Tidak Tahu Etika

Saya mengikuti ibadah live streaming yang dibawakan oleh Pdt. DR Stephen Tong pada hari minggu lalu (5 April 2020). Masalah Covid-19 yang saat ini mewabah, kembali di bahas oleh Pdt DR Stephen Tong (saya singkat saja namanya pak Tong). Sampai pada saat pak Tong mengatakan tentang seorang pendeta yang berani menghentikan Covid-19 dengan cara seperti Yesus menghentikan angin ribut. Pak Tong menyampaikan menyampaikan bahwa pendeta ini mencoba meniru kuasa Yesus. Kemudian beliau memberikan tantangan, bahkan kepada pendeta-pendeta di Indonesia yang mengaku punya kuasa kesembuhan atas nama Yesus. Silakan adakan KKR kesembuhan, sembuhkan mereka yang terkena Covid-19. Jika pendeta-pendeta ini tidak bisa menyembuhkan maka, mereka adalah nabi palsu. Nabi palsu harus mati. Mendengar ini, dalam hati saya berkata, ini akan menjadi viral dan membuat kehebohan. Tapi menurut saya, hal ini sangat perlu disampaikan dan harus disampaikan dengan keras. Saat ini, ditengah wabah Corona, dengan korb

Mari Kita Lawan Covid-19

Image by Gerd Altmann from Pixabay Hari ini tanggal 22 Maret 2020, seekitar satu minggu sejak Presiden Joko Widodo menghimbau untuk jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan dan bekerja, belajar dan beribadah dari rumah, saya melihat bagaimana cuek dan kurangnya kepedulian warga Jakarta terhadap masalah COVID-19 ini. Sepertinya yang benar-benar menjalankan himbauan ini baru sekolahan saja. Sekolah sudah meliburkan siswanya dan belajar secara online. Perkantoran sampai saat ini saya tidak tahu, adakah yang benar-benar meliburkan diri. Meskipun sempat di katakan pemprov DKI bahwa ada sekitar 200 ribu perusahaan yang menyatakan akan bekerja dari rumah, faktanya, jalanan masih ramai saat jam kantor. Perusahaan tempat saya bekerja juga tetap masuk seperti biasa. Karena saya harus tetap bekerja inilah, saya bisa melihat bagaimana ketidakpedulian sebagian besar warga Jakarta. Pagi hari saya berangkat kerja, saya masih melihat orangtua yang mengajak anak-anaknya berjalan-jalan