Skip to main content

RIP Pdt Albert Rumbo


Pdt. Albert Rumbo, siapakah dia? Banyak yang membaca tulisan ini, mungkin mengenalnya, saya mengenalnya karena pernah mendengar kotbahnya. Saat itu saya beribadah di Gereja Injili Indonesia Semanggi dan beliau adalah salah satu hamba Tuhan di GII.

Saya pernah mendengar kotbahnya sebelum ia jatuh sakit. Seorang yang bersemangat memberitakan Injil. Pdt Albert Rumbo adalah salah satu orang yang saya kagumi semangatnya saat berada di atas mimbar. Setelah ia mengalami sakit, Pdt. Albert Rumbo masih tetap berdiri di atas mimbar. Meskipun saya lihat lebih kurus, namun semangatnya tetap ada.

Pdt. Albert Rumbo tidak mengenal saya. Saya memang pernah bercakap-cakap dengannya sehabis ibadah, namun tidak lama, dan saya pastikan beliau tidak ingat saya, apalagi mengenal saya. Tapi satu kali saya agak terkejut, ia menyapa saya ketika bertemu di toilet. “Halo, bagaimana kabarnya?”, sapa pak Albert. “Oh, baik pak”, jawab saya. Kami ngobrol sebentar kemudian berpisah. Pak Albert memang ingat dengan saya atau sekedar menyapa jemaatnya yang kebetulan bertemu di toilet, pikir saya saat itu, tapi ia cukup ramah dan kelihatan seperti orang yang penuh semangat.

Pak Albert meskipun dalam kondisi sakit, ia tetap memberitakan injil dengan penuh semangat. Ia juga seorang yang tidak menutupi-nutupi kehidupannya. Saya membaca beberapa tulisannya yang di sharingkan oleh teman tentang sakit yang dideritanya. Pak Albert tidak menyembunyikan rasa sakit dan tangisannya. Ketika ia seharusnya beristirahat, baginya ia harus terus bangkit melawan rasa sakitnya dan memberitakan Injil. Tapi ada waktunya juga ia meminta untuk kembali kepangkuan Tuhan dengan segera karena tidak tahan dengan sakitnya.

Ia juga sering menceritakan pelayanan penginjilannya yang dilakukan ke daerah-daerah yang sulit dan penuh rintangan. Semua harus dihadapi untuk pemberitaan injil. Ia berusaha memberikan semangat kepada mereka yang tergerak untuk memberitakan Injil di daerah. Saya juga melihat rekaman video kesaksian hidupnya, bagaimana perubahan hidupnya, dari seorang yang mempunyai impian menjadi orang kaya, namun akhirnya menyerah di hadapan Tuhan dan menjadi hamba-Nya.

Beberapa kali saya mendengarkan rekaman kotbahnya, dan baru beberapa hari yang lalu saya mendengarkan salah satu kotbahnya di youtube. Hari ini, tanggal 14 Februari 2019, saya mendapatkan kabar beliau telah dipanggil Tuhan. Saya memang tidak mengenal beliau selain pernah melihat dan mendengarnya berkotbah, namun beliau adalah salah satu pembawa berita Injil yang saya kagumi. Tulisan ini tidak bisa saya tuliskan terlalu banyak, tapi hanya sebagai catatan dan kenangan bahwa pernah ada seorang hamba Tuhan yang begitu bersemangat bagi Tuhan. Catatan lainnya, sebagai ingatan bagi saya bahwa saya pernah melihat, mendengar, berbicara dengan salah satu hamba Tuhan yang luar biasa.

Selamat jalan, beristirahatlah dengan tenang dan selamat berjumpa dengan Tuhan Yesus Kristus.

Comments