Skip to main content

Rencana Pernikahan Ahok dalam Kekristenan


Ahok, dulu dielu-elukan oleh para pendukungnya, bagaimana ia dengan berani menegakkan kebenaran dan menjalankan tugasnya dengan kejujuran. Ahok, dikenal sebagai seorang yang tegas dan keras terhadap birokrasi pemerintahan yang ngaco dan begitu sabar dan mengasihi dalam melayani rakyat kecil. Ahok, yang ketika dituduh menistakan agama dan harus masuk penjara, para pendukungnya berdemo meminta ia dibebaskan. Cukup ajaib kala Ahok masuk penjara. Ibu-ibu yang tidak pernah ikut demo, jadi ramai ikut-ikutan berdemo saat itu.

Ahok, dikalangan Kristen dikenal sebagai seorang yang memiliki iman teguh, taat kepada Tuhan, bahkan sangat baik dalam memahami Alkitab. Ia memiliki keluarga yang cukup baik, seorang isteri bernama Veronica dan ketiga anaknya dikenal warga Jakarta cukup harmonis. Makanya, ketika muncul kabar bahwa Ahok akan menceraikan isterinya, banyak pendukungnya yang terkejut dan menganggap ia adalah Hoax untuk terus menjatuhkan Ahok yang sudah dipenjara. Tapi ketika adik yang sekaligus pengacaranya mengatakan yang sesungguhnya, barulah pendukungnya kembali tersentak.

Dikalangan Kristen, terutama ibu-ibu yang tadinya mengagumi seorang Ahok, mulai merasa was-was dengan kabar perceraiannya. Banyak yang masih berusaha membela Ahok, bahkan ketika perceraian benar-benar terjadi, banyak yang menyalahkan Vernica istrinya, karena dianggap tidak setia. Tidak sedikit juga akhirnya para pendukungnya yang beragama Kristen merasa kecewa dengan sosok Ahok.

Di dalam kekristenan, perceraian tidak diijinkan. Alkitab dengan jelas mencatat bahwa Tuhan tidak mengijinkan perceraian, dan sangat membenci perceraian. Pernikahan kembali diijinkan hanya apabila salah satu pasangan meninggal dunia. Kekristenan mengajarkan sekali menikah, maka jalani hingga maut memisahkan, apapun resikonya. Hal ini sangat diketahui oleh umat Kristen, meskipun pada prakteknya masih banyak orang-orang Kristen yang bercerai, bahkan dengan alasan “sudah merasa tidak cocok” atau “ada hal prinsip yang tidak bisa disatukan”.

Didalam kekristenan laki-laki yang menceraikan istrinya adalah laki-laki BEBAL, demikian juga sebaliknya. Banyak juga yang menggunakan ayat Matius 19:9 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah”.

Orang-orang Kristen yang bercerai banyak menggunakan ayat Matius diatas sebagai alasan tetap ada perceraian yang diijinkan Tuhan. Ayat itu merupakan perkataan Yesus yang seolah mengijinkan perceraian jika sang istri berzinah/selingkuh. Mungkin ayat ini juga yang di pakai Ahok untuk menunjukkan dirinya berhak menceraikan Veronica. Sayangnya, jika membaca ayat di atas secara sekilas, tampaknya Yesus memang mengijinkan perceraian, padahal tidak demikian. Ayat Matius 19:9 bukan berbicara tentang perceraian yang diijinkan, tapi tentang bahaya perceraian terhadap perzinahan. Yang dijelaskan oleh Yesus adalah bahwa perceraian bisa menyebabkan perzinahan, bahkan perzinahan seumur hidup.

Istri berzinah, apakah suami boleh menceraikannya? Tidak, jika suami menceraikannya itu adalah suami yang mengeraskan hati alias BEBAL. Jadi sebagai suami Kristen, jika anda menceraikan istri anda, tidak perlu repot membela dan membenarkan diri, karena pada kenyataannya perceraian itu terjadi hanya karena anda mengeraskan hati. Suami yang menceraikan istrinya, adalah suami yang mengeraskan hati, namun dalam hal ini, suami tidak akan disebut berzinah selama ia tidak menikah lagi, ia baru akan berzinah kalau ia menikah.

Kalau begitu suami yang sudah menceraikan istrinya tidak usah menikah lagi, tapi “main” saya dengan perempuan tanpa pernikahan, jadi tidak bisa disebut berzinah dong? Begitukah.

Matius 5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Itu ayatnya. Laki-laki yang memandang perempuan dan menginginkannya, itu sudah berzinah. Jadi jangan mengira anda akan bebas begitu saja berhubungan seks dengan sembarangan. Tanpa berhubungan dan baru menginginkannya saja itu sudah berzinah.

Bagaimana dengan Ahok. Dosakah Ahok menceraikan Veronica? Tidak, meskipun banyak umat Kristen yang mengatakan bercerai itu Dosa, tapi menurut pandangan saya, Yesus tidak pernah mengatakan bercerai itu Dosa, tapi sangat mungkin mengakibatkan dosa perzinahan. Perceraian Ahok hanya menunjukkan Ahok mengeraskan hati. Jika Ahok menikah lagi itu baru disebut melakukan Dosa, Dosa perzinahan. Itu sebabnya meskipun banyak pendukungnya yang kecewa karena Ahok menceraikan Veronica, namun dalam hal ini Ahok hanya pantas disebut manusia yang mengeraskan hati. Keras hati ini bisa membuatnya jatuh dalam dosa jika tidak berhati-hati.

Lalu, ketika tersiar kabar bahwa Ahok akan menikahi seorang wanita mantan ajudan istrinya, umat Kristen kembali tersentak. Benarkah ini? Banyak yang menganggap ini hanyalah Hoax dan berharap ini tidak akan terjadi. Tapi nyatanya, baru saja keluar dari penjara, Ahok sudah mengatakan akan segera menikahi wanita ini.

Oke, seperti yang saya ceritakan di atas. Laki-laki bebal akan menceraikan istrinya, dan jika ia menikah lagi, maka laki-laki tersebut akan berzinah. Perzinahan ini adalah perzinahan seumur hidup, karena pernikahan adalah persatuan antara laki-laki dan perempuan untuk seumur hidup. Jika Ahok menikah lagi, maka bisa dikatakan Ahok melakukan dosa menurut pandangan iman Kristen.

Bagaimana dengan Gereja? Ini menjadi pertanyaan saya. Adakah Gereja yang mau melakukan pemberkatan nikah untuk Ahok? Saya meragukan Gereja tempat Ahok bernaung akan mau melakukannya. Gereja tempat Ahok beribadah memiliki peraturan yang ketat soal pernikahan. Pernikahan kedua ini akan sangat membuat aib bagi Gereja yang melakukan pemberkatan nikah.

Selain itu, di dalam kekristenan, sebelum melakukan pernikahan, pasangan yang akan menikah wajib mengikuti pre marital counseling (bimbingan pra nikah). Umumnya bimbingan pra nikah ini dilakukan selama 6 bulan, atau paling cepat 3 bulan. Sebelum menyelesaikan bimbingan pra nikah, pasangan belum bisa dinikahkan. Ahok mengatakan akan segera menikah di bulan Februari ini. Lalu kapan ia mengikuti bimbingan pra nikah?

Bisakah bimbing pra nikah di percepat? Yang saya tahu bisa saja, tapi alasannya harus jelas, bukan karena Kebelet Menikah. Kasus Ahok yang menceraikan istrinya dan akan menikah lagi akan menghambat hal ini.

Adakah Gereja yang mau melakukan pemberkatan nikah dengan kasus seperti ini. Yang saya tahu ada, tapi itu akan membuat aib di dalam kekristenan. Alasan Ahok untuk menikah lagi tidaklah tepat. Ia menceraikan istrinya yang masih hidup dan akan menikah lagi. Ketika ini dilakukan, Ahok akan disebut berzinah dan Gereja yang memberkatinya berarti mengijinkan terjadinya perzinahan.

Tidak ada yang bisa mencegah keinginan Ahok selain dirinya sendiri. Saya yakin Ahok juga cukup paham akan hal ini.

Didalam kekristenan, meskipun tahu larangan tentang perceraian, namun masih banyak pasangan yang bercerai dan menikah lagi, dan ada Gereja-Gereja yang mengijinkannya juga. Ahok hanyalah salah satu kasus yang sama. Sayangnya ia adalah seorang publik figur yang dikenal luas, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Keimanan Ahok cukup diakui dikalangan Kristen. Ahok memiliki iman yang tetap teguh saat menjadi seorang pejabat. Ahok memiliki iman yang teguh saat tawaran uang haram begitu banyak. Sayangnya Ahok menjadi luntur imannya saat menghadapi perempuan. Itu sebabnya kalangan kekristenan cukup terkejut dengan kejadian ini dan berharap Ahok akan melihat kembali imannya yang teguh dalam mengambil keputusan.

Harta, Tahta dan Wanita. Katanya ketika hal ini yang bisa membuat laki-laki jatuh kedalam jurang. Kiranya Tuhan menyertai seorang Ahok atau BPT untuk dapat mengambil keputusan yang tepat, kita hanya bisa berharap.

Comments