Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Renungan Natal 2017

Membayangkan seorang Raja Semesta Alam, yang punya rencana ribuan tahun hanya untuk suatu hari turun ke bumi, menjadi mahluk yang begitu kecil bagaikan setitik debu dibandingkan dengan Semesta yang disebut dengan nama manusia. Mengapa Ia yang dalam kemuliaanNya sampai bisa berpikir sejauh itu? Apakah tidak berlebihan untuk hadir disini? Sebesar apakah rasa cinta-Nya sehingga rela mengorbankan tahta yang Agung itu untuk hadir menjadi debu. Anggap saja tidak apa-apa-lah Dia turun ke bumi menjadi manusia demi untuk mengajarkan Kasih dan memperkenalkan Kerajaan-Nya yang kekal, serta membawa manusia yang Ia pilih sendiri untuk tinggal bersamaNya dalam kekekalan. Tapi, bukankah akan jauh lebih mudah jika Ia pun hadir dalam sebuah kerajaan di bumi ini? Tidak sulit dan tidak repot untuk mengajak banyak orang percaya kepada-Nya karena Ia punya kekuasaan. Tapi ini kok aneh??? Dia malah datang di tempat yang sangat tidak pantas untuk diri-Nya. Ia lebih memilih palungan, padahal Dia san

Lelah Kuikut Tuhan

Seandainya aku tidak merindukan Kebenaran-Mu, seandainya aku tidak memohon kepada-Mu untuk mengajarkan Kebenaran kepadaku, seandainya aku cukup hanya dengan sukacita dari-Mu tanpa tahu pengorbanan-Mu, seandainya aku cukup hanya memuji nama-Mu tanpa tahu yang Kau kehendaki dariku, seandainya didikan-Mu tidak sampai sedalam dan sejauh ini. Tentunya hidupku akan lebih tenang dan bahagia,” Begitu kata pikiranku. Siapakah aku yang ketika berlutut dengan bercucuran airmata dihadapan-Mu, yang tertunduk memohon belas kasihan-Mu, yang berharap aku bisa menjadi murid-Mu, yang sungguh-sungguh ingin menemukan Kebenaran-Mu, lalu Engkau-pun mendengarkan dan menjawab Aku. Ketika Engkau membongkar kesalahanku, ketika Engkau mendobrak kekerasan hatiku, ketika Engkau tetap tersenyum penuh Kasih padaku di saat aku memandang sinis kepada-Mu. Oh Tuhan..., mengapa Engkau mengasihi aku? Lalu, apakah yang harus kubanggakan dari diriku, sehingga aku menyombongkan diri? Apakah kehebatanku sehingg

Ketika Berkat Itu Tidak Kuinginkan, Unwanted Blessing

Pagi ini, dalam perjalanan menuju ke kantor, saya teringat dengan seminar yang akan diadakan minggu depan. Seminar ini mengambil tema “Unwanted Blessing”. Tema yang menarik, menurut saya. Ketika di umumkan pertama kali di GRII Buaran, mungkin sekitar 1 bulan lalu, saat melihat gambarnya, saya langsung menduga, pasti membahas tentang Ayub, atau setidaknya pasti ada tentang Ayub. Sebagai orang Kristen, siapa yang tidak mengenal kisah Ayub? Meskipun jarang membaca Alkitab, setidaknya semua orang Kristen pasti pernah mendengar tentang kisah Ayub. Kisah Ayub seolah menjadi simbol bagaimana sebuah penderitaan berat itu bisa terjadi kepada orang-orang percaya, bahkan kepada orang yang begitu taat kepada Tuhan. Ayub adalah salah satu tokoh yang saya kagumi di dalam Alkitab. Ayub seringkali dijadikan contoh bagaimana kita harus bersabar menghadapi kesulitan dan tetap taat kepada Tuhan. Bahkan ada juga yang lebih menonjolkan akhir kisah Ayub, bagaimana Tuhan akan memberikan “kelim

Pdt. DR Stephen Tong di Larang Masuk Amerika???

Berita Hoax tentang Pdt. DR Stephen Tong Pdt. DR Stephen Tong di larang masuk Amerika karena tidak bersedia menikahkan pasangan sesama jenis! Saya mendapatkan informasi berita mengenai Pdt. DR Stephen Tong dengan judul yang cukup mengejutkan “Pastor Stephen Tong banned from entering U.S for failing to officiate gay marriage”. Sayangnya judul berita ini hanya berupa potongan gambar (capture), tidak ada sumber beritanya. Penasaran dengan berita ini, saya mencoba mencari informasi lengkapnya di internet. Pendeta DR Stephen Tong adalah pendiri Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII). Beliau di kenal sebagai seorang yang multi talenta. Ia memiliki pengetahuan luas di bidang seni, musik, filsafat, sejarah, dan arsitektur. Ia telah menulis banyak lagu gereja, menulis banyak buku rohani dan merancang beberapa bangunan gereja. Selain itu, ia juga seorang komposer, konduktor, artis, dan arsitek. Beliau dilahirkan di Xiamen, provinsi Fujian, Cina. Sejak kecil ia dibawa oleh ibun

Yesus Melakukan Mujizat Palsu di Siloam? Bengcu Menggugat, Judy Menjawab

Saya membuat tulisan ini untuk menjawab sebuah artikel yang berjudul “Mujizat Palsu Yesus di Siloam”. Tulisan tentang mujizat palsu Yesus ini di tulis oleh seorang bernama Hai Hai di blognya yang di beri nama “Bengcu Menggugat”. Anda bisa membaca tulisannya di https://bengcumenggugat.wordpress.com/2017/08/24/mujizat-palsu-yesus-di-siloam/ , tapi saya juga mengutip seluruh tulisannya di artikel saya ini berikut pembahasan saya. Hai Hai mengutip kisah Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya, yang terdapat di Injil Yohanes Pasal 9, Hai Hai juga mengambil bagian akhir dari Yohanes pasal 8 yaitu pada ayat ke 59. Sebelum saya membahas tentang tulisan Hai Hai ini, saya menjelaskan sedikit tentang Hai Hai. Saya mengikuti blog Hai hai sudah sejak lama, sejak dari ia masih menulis blog di Sabda Space hingga membuat blog sendiri di Wordpress. Oleh sebab itu saya cukup tahu gaya tulisannya dan bagaimana perubahan tulisan serta sudut pandangnya dalam membahas kekristenan. Hampir s

Sindrom Bileam (Guru Palsu di dalam Gereja)

Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat. (2 Petrus 2:15) Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah. (Yudas 1:11) Tetapi aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau, di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasehat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. (Wahyu 2:14) Siapakah Bileam? Apakah anda pernah mendengar namanya? Ayat-ayat Perjanjian Baru di atas menyebutkan suatu nama yaitu Bileam, seorang yang disebut suka menerima upah untuk melakukan perbuatan jahat dan menyesatkan orang Israel. Jika anda belum pernah mendengar nama ini, mungkin anda pernah mendengar kisah Alkitab

Grow in God’s Grace (Bertumbuh dalam Anugerah Tuhan)

Ulang Tahun Pernikahan Kami yang Ke 13 Grow in God’s Grace (Bertumbuh dalam Anugerah Tuhan) 13 tahun sudah kami menjalani hidup pernikahan, sebuah keluarga kecil yang dimeriahkan dengan dua orang anak perempuan. Banyak liku-liku yang kami hadapi, namun Tuhan tetap menyertai pernikahan ini. Satu keunikan dalam ulang tahun pernikahan kami yang ke 13 ini, ulang tahun kali ini bertepatan dengan kami mengikuti Retreat Keluarga yang diadakan oleh GRII Buaran. Ketika mendaftar untuk Retreat ini, kami sama sekali tidak ingat kalau itu bertepatan dengan ulang tahun pernikahan kami. Retreat Keluarga ini diadakan pada tanggal 26 – 28 Juni 2017, dan ulang tahun pernikahan kami jatuh pada tanggal 26 Juni. Saya baru menyadari, acara ini bertepatan dengan ulang tahun pernikahan kami, kira-kira 2 minggu sebelum acara Retreat berlangsung. Sempat terpikir oleh saya untuk membuat kejutan buat istri saya di acara ini, namun saya tidak tahu seperti apa dan takut mengganggu acara yang sud