Judul diatas merupakan judul dari salah satu perikop Alkitab yaitu dalam kitab Ratapan 3. Penderitaan, siapakah yang tidak pernah mengalaminya? Besar kecilnya penderitaan yang dialami, dapat dipastikan semua orang pernah mengalaminya, terlepas dari ia menyadarinya atau tidak.
Kitab Ratapan merupakan kitab yang berisi ratapan-ratapan dari nabi Yeremia. Ia adalah seorang nabi yang mengalami peristiwa keruntuhan Yerusalem sebagai penghukuman Tuhan. Sebuah kesedihan yang mendalam dari sebuah penderitaan.
Saya tidak sedang membicarakan mengenai penghukuman Tuhan, tetapi yang saya lihat dalam pasal 3 ini adalah sebuah penghiburan dari Tuhan. Kesulitan dapat saja datang setiap saat di kehidupan kita dalam bentuk apapun. Mungkin saja masalah keuangan, kesehatan atau pilihan dalam hidup maupun hal-hal lainnya.
Seorang teman saya di PHK karena perusahaannya mengalami kesulitan keuangan, padahal itu adalah sebuah perusahaan besar. Padahal, ia selalu bekerja dengan baik dan jujur. Sekarang, ia tidak tahu harus berbuat apa. Ada lagi yang mengatakan kehidupan saat ini semakin sulit. Gaji kecil, tetapi harga-harga terus meroket. Perekonomian Indonesia semakin terpuruk, akibatnya yang tadinya sudah hidup pas-pasan sekarang harus berhutang. Hal ini menambah penderitaan dalam kehidupan orang-orang yang mengalaminya.
Sebagai orang percaya kita juga seringkali bertanya-tanya, mengapa ini terjadi pada diriku. Aku seorang yang taat dan setia kepada Tuhan, tapi mengapa Tuhan membiarkan aku mengalami penderitaan seperti ini. Ditambah lagi ketika kita melihat orang-orang yang belum percaya Kristus, kehidupan mereka tampak lebih baik dari kita. Banyak orang yang mengalami hal ini pada akhirnya menyalahkan diri sendiri dan menganggap diri berdosa atau yang lebih buruk, mempersalahkan Tuhan.
Penderitaan dapat terjadi karena ketidaktaatan kita atau karena kecerobohan kita. Tetapi tidak harus selalu seperti itu. Ratapan 3 mengingatkan kita bahwa tetap ada penghiburan dalam setiap penderitaan dan ratapan-ratapan kita kepada Tuhan. Ingatlah kepada Tuhan, karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. (Ratapan 3: 32).
Tuhan tetap menyayangi kita meskipun kita sedang berada dalam kesusahan. Ia tiak pernah meninggalkan kita dan selalu memberi penghiburan, asalkan kita mau mendengarkan dan merasakannya. Ada sebuah ungkapan yang sudah saya pegang sejak lama. Ungkapan itu berbunyi ”Tuhan tidak selalu memberikan jalan yang lurus untuk kita lalui, tetapi Tuhan selalu memberi jalan keluar buat kita”.
Ratapan 3 mengajarkan bahwa tetap ada pengharapan dari Tuhan dalam kehidupan ini, seperti yang dikatakan nabi Yeremia ”Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Ratapan 3 : 21-23)
Tuhan tidak mau kita mengeluh karena penderitaan yang kita alami sebab Ia juga menyediakan penghiburan. Tetapi seperti yang juga dikatakan oleh nabi Yeremia ”Bukankah dari mulut Yang Maha Tinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik? Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya! (Ratapan 3 : 38-39).
Dosa yang menhimpit kehidupan kitalah yang harus kita keluhkan dan kita harus terus berjuang agar dosa tidak lagi menghimpit kehidupan kita sehingga hubungan kedekatan kita dengan Tuhan akan lebih terasa, dan penghiburan yang indah dari Tuhan akan mengisi kehidupan kita.
Kiranya artikel singkat ini dapat memberikan kekuatan dan penghiburan. Tuhan Yesus memberkati.
Kitab Ratapan merupakan kitab yang berisi ratapan-ratapan dari nabi Yeremia. Ia adalah seorang nabi yang mengalami peristiwa keruntuhan Yerusalem sebagai penghukuman Tuhan. Sebuah kesedihan yang mendalam dari sebuah penderitaan.
Saya tidak sedang membicarakan mengenai penghukuman Tuhan, tetapi yang saya lihat dalam pasal 3 ini adalah sebuah penghiburan dari Tuhan. Kesulitan dapat saja datang setiap saat di kehidupan kita dalam bentuk apapun. Mungkin saja masalah keuangan, kesehatan atau pilihan dalam hidup maupun hal-hal lainnya.
Seorang teman saya di PHK karena perusahaannya mengalami kesulitan keuangan, padahal itu adalah sebuah perusahaan besar. Padahal, ia selalu bekerja dengan baik dan jujur. Sekarang, ia tidak tahu harus berbuat apa. Ada lagi yang mengatakan kehidupan saat ini semakin sulit. Gaji kecil, tetapi harga-harga terus meroket. Perekonomian Indonesia semakin terpuruk, akibatnya yang tadinya sudah hidup pas-pasan sekarang harus berhutang. Hal ini menambah penderitaan dalam kehidupan orang-orang yang mengalaminya.
Sebagai orang percaya kita juga seringkali bertanya-tanya, mengapa ini terjadi pada diriku. Aku seorang yang taat dan setia kepada Tuhan, tapi mengapa Tuhan membiarkan aku mengalami penderitaan seperti ini. Ditambah lagi ketika kita melihat orang-orang yang belum percaya Kristus, kehidupan mereka tampak lebih baik dari kita. Banyak orang yang mengalami hal ini pada akhirnya menyalahkan diri sendiri dan menganggap diri berdosa atau yang lebih buruk, mempersalahkan Tuhan.
Penderitaan dapat terjadi karena ketidaktaatan kita atau karena kecerobohan kita. Tetapi tidak harus selalu seperti itu. Ratapan 3 mengingatkan kita bahwa tetap ada penghiburan dalam setiap penderitaan dan ratapan-ratapan kita kepada Tuhan. Ingatlah kepada Tuhan, karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. (Ratapan 3: 32).
Tuhan tetap menyayangi kita meskipun kita sedang berada dalam kesusahan. Ia tiak pernah meninggalkan kita dan selalu memberi penghiburan, asalkan kita mau mendengarkan dan merasakannya. Ada sebuah ungkapan yang sudah saya pegang sejak lama. Ungkapan itu berbunyi ”Tuhan tidak selalu memberikan jalan yang lurus untuk kita lalui, tetapi Tuhan selalu memberi jalan keluar buat kita”.
Ratapan 3 mengajarkan bahwa tetap ada pengharapan dari Tuhan dalam kehidupan ini, seperti yang dikatakan nabi Yeremia ”Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Ratapan 3 : 21-23)
Tuhan tidak mau kita mengeluh karena penderitaan yang kita alami sebab Ia juga menyediakan penghiburan. Tetapi seperti yang juga dikatakan oleh nabi Yeremia ”Bukankah dari mulut Yang Maha Tinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik? Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya! (Ratapan 3 : 38-39).
Dosa yang menhimpit kehidupan kitalah yang harus kita keluhkan dan kita harus terus berjuang agar dosa tidak lagi menghimpit kehidupan kita sehingga hubungan kedekatan kita dengan Tuhan akan lebih terasa, dan penghiburan yang indah dari Tuhan akan mengisi kehidupan kita.
Kiranya artikel singkat ini dapat memberikan kekuatan dan penghiburan. Tuhan Yesus memberkati.
Comments
Post a Comment