Hadiah untuk Belahan Jiwa adalah sebuah
buku yang di tulis oleh Rianti Setiadi. Buku ini berisi 25
kisah-kisah inspiratif tentang kehidupan. Ada bermacam kisah
kehidupan, ada kisah romantis, ada kisah sedih, ada kisah bahagia,
ada kisah tentang persahabatan, cinta, dan lainnya. Membaca buku ini,
sekilas seperti membaca kumpulan cerita-cerita pendek (cerpen).
Meskipun serasa membaca cerpen, namun
kisah-kisah dalam buku ini bukanlah karangan lepas dari khayalan
penulisnya. Kisah-kisah ini adalah kejadian nyata yang di rangkum
oleh penulis menjadi sebuah buku. Kejadian-kejadian dalam buku ini
adalah pengalaman penulis sendiri maupun pengalaman orang lain yang
diceritakan kepada penulis.
Saat pertama kali mendapatkan buku ini,
saya membaca terlebih dahulu komentar-komentar yang terdapat di cover
belakang buku dan halaman-halaman awal buku. Biasanya memang bagian
ini yang saya lihat terlebih dahulu sebelum membeli sebuah buku.
Komentar-komentar ini bisa menunjukkan kira-kira seperti apa isi
sebuah buku, meskipun saya tidak bisa percaya 100%, namun ini sangat
membantu saya menilai sebuah buku.
Inspiratif, menyentuh, misterius,
membuat penasaran untuk terus membacanya adalah sebagian dari isi
komentar-komentar tersebut. Setidaknya ini membuat saya menilai ada
kisah-kisah yang akan menggugah perasaan saya saat membacanya.
Bagian berikutnya yang saya lihat
adalah kata pengantar. Kata pengantar ini di tulis oleh Fida Abbot,
seorang Direktur Pelatihan Menulis Online HOKI (PMOH). Fida Abbot
memberikan pengantar dengan membandingkan buku ini dengan buku
Chicken Soup for the Soul, sebuah buku yang sangat populer di dunia.
Beliau menyebutkan buku Hadiah untuk Belahan Jiwa ini sebagai Chicken
Soup for the Soul-nya Indonesia. Benarkah demikian?
Terlepas dari semuanya itu, saya lebih
suka memberikan penilaian sendiri terhadap buku ini, tanpa
dipengaruhi oleh siapapun. Terus terang saja, saya mengenal Rianti
Setiadi, sang penulis buku ini, namun review yang saya buat ini tidak
saya informasikan dahulu kepada beliau (meskipun mungkin nanti saya
akan meminta beliau membacanya), dan tidak ada hubungannya dengan
pertemanan saya dengan beliau. Saya akan menuliskan sesuai dengan
yang ada di hati dan pikiran saya sendiri. Itulah yang lakukan selama
ini saat menulis.
Hadiah untuk Belahan Jiwa, pada awalnya
saya mengira ini adalah kisah-kisah antara suami-istri/keluarga atau
kisah-kisah sepasang kekasih. Tapi ternyata saya salah. Belahan jiwa
yang dimaksudkan buku ini adalah untuk orang-orang yang kita kasihi,
baik itu suami/istri, kekasih, teman/sahabat, bahkan hingga hubungan
antara guru dan murid. Rianti Setiadi mendefinisikan “Belahan Jiwa”
adalah orang-orang yang kita kasihi dan mempunyai ikatan kuat dengan
kita, sehingga ketika mereka pergi atau menjauh, maka akan
meninggalkan rasa kepedihan di dalam hati.
Bagian berikutnya yang saya lihat
adalah daftar isi. Ada 25 kisah di dalam buku Hadiah untuk Belahan
Jiwa setebal 230 halaman ini. Judul buku ini sendiri di ambil dari
judul salah satu kisah didalamnya. Hadiah untuk Belahan Jiwa adalah
kisah ke 5 di dalam buku ini. Karena ini merupakan kumpulan
kisah-kisah kejadian yang berbeda-beda, maka saya bisa memilih dengan
bebas, bagian mana terlebih dahulu yang ingin saya baca. Itulah yang
saya lakukan. Saya membacanya secara acak.
Di awal saya membaca buku ini, memang
terasa seperti membaca sebuah cerpen. Satu cerita selesai saya baca,
kemudian cerita berikutnya, rasanya seperti membaca cerpen biasa yang
bisa saya dapatkan dengan mudah di internet. Namun, setelah membaca
tiga cerita yang tidak berurutan, saya mulai merasa ada yang berbeda
dengan cerpen yang sering saya baca di internet. Ada rasa penasaran
dan juga ada rasa ragu bahwa ini diangkat dari kisah nyata. Bukan
karena ceritanya yang tampak di “buat-buat”, tapi justru karena
Rianti Setiadi seperti memang menceritakan apa adanya.
Apakah benar ada kejadian seperti dalam
cerita tersebut di dalam dunia ini? Setelah membaca 3 cerita secara
acak, akhirnya saya membacanya secara berurutan. Semakin saya baca,
semakin menarik. Mungkin karena saya tahu bahwa ini kisah-kisah
pengalaman nyata yang memang terjadi di dalam dunia ini. Anda yang
menggugah dan mampu membangkitkan perasaan sedih, ada yang meskipun
sedih namun memiliki akhir bahagia. Ada kisah pengorbanan besar hanya
untuk hal sederhana yang sering tidak kita sadari. Ada kisah kerelaan
melepas sesuatu yang berharga karena yang tampak berharga belum tentu
memberi bahagia.
Adakah seorang wanita sederhana yang
rela melepas kekasihnya yang kaya raya di dalam dunia ini? Apakah
harta yang melimpah tidak mampu membelikan sebuah hadiah terindah
untuk orang yang kita kasihi? Apakah harapan yang hampir sirna dapat
tumbuh kembali? Mengapa ketika mimpi meraih kebahagiaan sudah diraih,
namun akhirnya harus di tutup dengan airmata?
Inilah sebagian pertanyaan yang
akhirnya membuat saya cukup menikmati membaca buku ini. Kisah-kisah
dalam buku ini tidak semuanya akan menyentuh hati anda, namun
sebagian besar diantaranya akan menyentuh hati dan perasaan anda.
Kisah-kisah dalam buku ini juga mungkin akan membuat anda berpikir
bahwa kejadian-kejadian menyedihkan atau menyakitkan atau bahkan
penderitaan dalam hidup kita tidak menunjukkan bahwa hanya kita
sendiri yang mengalaminya, namun ini bisa dialami oleh siapapun.
Peristiwa bahagia juga tidak selamanya hanya milik mereka yang hidup
melimpah, karena kebahagiaan bukan di ukur dari harta, namun hati
yang rela menjalani hidup dengan terus bergantung kepada-Nya. Kita
mengira kebahagiaan bisa di raih jika kita memiliki segalanya, namun
ternyata kisah di buku ini, ada orang yang hidupnya dalam
keterbatasan namun tetap bisa tersenyum bahagia.
Ada kebijaksanaan yang bisa didapatkan
dari buku ini. Buku Hadiah untuk Belahan Jiwa memberikan banyak
jawaban atas pertanyaan kita. Kita bisa merenungkan tentang kehidupan
dari kisah-kisah sederhana dalam buku ini, dan mulai belajar
bersyukur atas kehidupan yang kita jalani, karena buku ini
mengajarkan, sedih-senang, suka-duka, bukan didapatkan dari semua
impian kita yang tercapai, namun sesuatu yang gagal kita raih pun
tetap bisa memberikan kebahagiaan. Kerelaan dan tetap bersyukur
menjalani hidup akan membuat kita melihat pengaturan Tuhan yang indah
dalam hidup kita.
Saya tidak mengulas satu per satu dari
kisah-kisah dalam buku ini, karena akan lebih menarik jika anda
membacanya sendiri. Buku ini bukan berisi cerpen-cerpen khayalan yang
bisa dengan mudah kita dapatkan di internet, namun ini adalah kisah
kehidupan yang ada di hadapan kita. Tidak salah jika Rianti Setiadi
menuliskan satu kalimat di bagian cover depan bukunya yang berbunyi
“25 Kisah Bersama Belahan Jiwa yang Membuat Anda Semakin
Bijaksana”. Kisah dalam buku ini memang seharusnya menjadikan kita
lebih bijaksana dalam menjalani hidup.
Rianti Setiadi dengan cukup baik merangkum kisah-kisah kehidupan yang dialaminya sendiri, maupun yang diceritakan kepadanya. Jika anda melihat profil penulis di halaman belakang buku, anda tahu bahwa Rianti Setiadi adalah seorang Dosen Statistika di Universitas Indonesia, dengan latar belakang sekolah juga di bidang Matematika dan Statistika. Seorang yang menguasai matematika dan mungkin lebih banyak menggunakan pikiran logisnya, ternyata mampu merangkum kisah-kisah kehidupan yang berada diluar rumus-rumus matematika. Jadi, jangan mengira orang yang selalu menggunakan perhitungan matematika tidak akan mampu menggugah hati anda.
Saat ini, buku Hadiah untuk Belahan Jiwa belum beredar di toko buku. Jika anda tertarik untuk memilikinya, anda bisa membelinya di http://hadiahuntukbelahanjiwa.com. Anda akan mendapatkan buku yang ditandatangani langsung oleh penulis.
Comments
Post a Comment