Pada saat menghadapi kesulitan di dalam kehidupan, banyak orang yang mengalami putus asa, bahkan melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Kekecewaan seringkali turut menghinggapi orang-orang seperti ini. Kekecewaan kepada siapa? Sadar atau tidak sadar, kekecewaan seringkali ditujukan kepada Tuhan. Padahal apakah benar kesalahan tersebut ada pada Tuhan? Jika pertanyaan ini diajukan kebanyakan akan menjawab bukan kesalahan Tuhan, sekalipun ada sebagian kecil lagi yang benar-benar menyalahkan Tuhan.
Saya teringat akan salah satu adik dari mama saya. Ia mengatakan sejak mengikuti Yesus, kehidupannya menjadi lebih baik. Segala kebutuhannya terpenuhi atau dipenuhi oleh Tuhan. Apa yang ia minta diberikan oleh Tuhan. Sukacitanya sangat besar sekali. Melihat kehidupan saya dan istri yang sangat pas-pasan, ia mengajarkan untuk meminta kepada Tuhan, seperti yang diajarkan oleh gerejanya. Ia juga sering mengutip ayat-ayat Alkitab yang seolah membuatnya mengerti pengajaran Tuhan. Tapi, ketika saya mencoba mengajak berbicara firman Tuhan sedikit lebih dalam lagi, ia terdiam seperti orang yang tidak mengerti apa-apa. Saat berdua dengan istri saya, kami berdiskusi, apa yang akan terjadi dengan adik mama saya ini apabila semua yang diberikan kepadanya oleh Tuhan di ambil kembali.
Begitulah tampaknya ketika segala kebutuhan kita terpenuhi, apa yang kita lakukan berhasil, kita pasti memuji-muji Tuhan, rajin ke gereja, dan melakukan banyak hal-hal lainnya yang sepertinya menyenangkan Tuhan. Tetapi begitu kesulitan datang, apakah hal-hal seperti di atas akan tetap dilakukan?
Kekecewaan kepada Tuhan banyak terjadi karena para pendeta di Gereja yang mengajarkan ajaran yang salah. Seperti cerita adik mama saya di atas, semua yang diceritakannya sebagai berkat atau anugerah dari Tuhan adalah hal-hal materi. Ayat-ayat Alkitab yang banyak di kutip olehnya pun hanya yang berhubungan dengan berkat-berkat terutama berkat materi. Sehingga apabila materi itu dihilangkan maka berkatpun akan hilang. Akibatnya, hanya karena hal-hal materi yang tidak dimiliki, dapat menyebabkan seseorang jatuh dalam kekecewaan pada Tuhan, bukannya menyalahkan pendeta yang telah mengajarkan hal-hal yang salah di atas mimbar.
Saya tidak menutup diri atau berlagak sok suci. Saya pun seringkali terpuruk dalam kesedihan ketika menghadapi permasalahan hidup. Apalagi permasalahan itu datang bertubi-tubi dan kita merasa tidak melakukan kesalahan apa-apa. Saya juga sudah berdoa berkali-kali tetapi sepertinya belum mendapat jawaban.
Tapi saya tahu, seluruh kehidupan saya berada di tangan Tuhan. Saya tetap memohon ampunan apabila kesedihan saya terhadap masalah yang saya hadapi mendukakan hati Tuhan. Saya tahu dan sadar akan kebaikan dan anugerah Tuhan dalam kehidupan saya. Bukan hanya hal-hal materi, tetapi yang lebih penting adalah rohani saya terus di bentuk oleh Tuhan. Permasalahan kehidupan yang sering kita lihat lebih banyak berputar hanya di hal-hal materi, padahal permasalahan rohani jauh lebih penting. Mencari Kerajaan Allah dan Kebenaran Tuhan merupakan hal yang lebih utama.
Kita lupa, ketika menghadapi permasalahan yang hanya berhubungan dengan hal-hal materi, kita langsung kecewa pada Tuhan. Hanya hal-hal keinginan kita yang kita keluhkan. Padahal Tuhan lebih melihat kepada hati kita. Hal-hal materi Tuhan katakan akan ditambahkan kepada kita. Ingatlah ketika kita kekurangan hal-hal materi, kita jangan menyalahkan Tuhan dan kita juga jangan langsung merasa melakukan dosa. Kalau memang kita melakukan dosa mintalah pengampunan pada Tuhan, tetapi jangan sampai pengampunan yang kita minta adalah untuk mendapatkan kembali hal-hal materi kita yang hilang.
Saya menuliskan hal ini bukan karena saat ini kehidupan saya tanpa kesulitan. Tetapi justru saat menuliskan ini saya sedang menghadapi kesulitan yang sangat besar sekali. Bisa dikatakan sayapun merasa stress. Tetapi satu hal saya tahu. Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan saya. KasihNya begitu besar kepada saya. Saya juga mau mengajak kita semua untuk tetap taat kepada Tuhan Yesus dan berserah padaNya.
Mintalah ketaatan, dan mintalah agar dalam menghadapi kesulitan-kesulitan hidup, Tuhan tetap menyertai kita dan melindungi kita dari dosa-dosa yang mungkin dapat kita lakukan saat kita terpuruk. Mintalah juga jalan keluar yang terbaik bagi kita dan jangan lupa tetaplah bersyukur dan memuji Tuhan seberat apapun permasalahan kita.
Saya teringat akan salah satu adik dari mama saya. Ia mengatakan sejak mengikuti Yesus, kehidupannya menjadi lebih baik. Segala kebutuhannya terpenuhi atau dipenuhi oleh Tuhan. Apa yang ia minta diberikan oleh Tuhan. Sukacitanya sangat besar sekali. Melihat kehidupan saya dan istri yang sangat pas-pasan, ia mengajarkan untuk meminta kepada Tuhan, seperti yang diajarkan oleh gerejanya. Ia juga sering mengutip ayat-ayat Alkitab yang seolah membuatnya mengerti pengajaran Tuhan. Tapi, ketika saya mencoba mengajak berbicara firman Tuhan sedikit lebih dalam lagi, ia terdiam seperti orang yang tidak mengerti apa-apa. Saat berdua dengan istri saya, kami berdiskusi, apa yang akan terjadi dengan adik mama saya ini apabila semua yang diberikan kepadanya oleh Tuhan di ambil kembali.
Begitulah tampaknya ketika segala kebutuhan kita terpenuhi, apa yang kita lakukan berhasil, kita pasti memuji-muji Tuhan, rajin ke gereja, dan melakukan banyak hal-hal lainnya yang sepertinya menyenangkan Tuhan. Tetapi begitu kesulitan datang, apakah hal-hal seperti di atas akan tetap dilakukan?
Kekecewaan kepada Tuhan banyak terjadi karena para pendeta di Gereja yang mengajarkan ajaran yang salah. Seperti cerita adik mama saya di atas, semua yang diceritakannya sebagai berkat atau anugerah dari Tuhan adalah hal-hal materi. Ayat-ayat Alkitab yang banyak di kutip olehnya pun hanya yang berhubungan dengan berkat-berkat terutama berkat materi. Sehingga apabila materi itu dihilangkan maka berkatpun akan hilang. Akibatnya, hanya karena hal-hal materi yang tidak dimiliki, dapat menyebabkan seseorang jatuh dalam kekecewaan pada Tuhan, bukannya menyalahkan pendeta yang telah mengajarkan hal-hal yang salah di atas mimbar.
Saya tidak menutup diri atau berlagak sok suci. Saya pun seringkali terpuruk dalam kesedihan ketika menghadapi permasalahan hidup. Apalagi permasalahan itu datang bertubi-tubi dan kita merasa tidak melakukan kesalahan apa-apa. Saya juga sudah berdoa berkali-kali tetapi sepertinya belum mendapat jawaban.
Tapi saya tahu, seluruh kehidupan saya berada di tangan Tuhan. Saya tetap memohon ampunan apabila kesedihan saya terhadap masalah yang saya hadapi mendukakan hati Tuhan. Saya tahu dan sadar akan kebaikan dan anugerah Tuhan dalam kehidupan saya. Bukan hanya hal-hal materi, tetapi yang lebih penting adalah rohani saya terus di bentuk oleh Tuhan. Permasalahan kehidupan yang sering kita lihat lebih banyak berputar hanya di hal-hal materi, padahal permasalahan rohani jauh lebih penting. Mencari Kerajaan Allah dan Kebenaran Tuhan merupakan hal yang lebih utama.
Kita lupa, ketika menghadapi permasalahan yang hanya berhubungan dengan hal-hal materi, kita langsung kecewa pada Tuhan. Hanya hal-hal keinginan kita yang kita keluhkan. Padahal Tuhan lebih melihat kepada hati kita. Hal-hal materi Tuhan katakan akan ditambahkan kepada kita. Ingatlah ketika kita kekurangan hal-hal materi, kita jangan menyalahkan Tuhan dan kita juga jangan langsung merasa melakukan dosa. Kalau memang kita melakukan dosa mintalah pengampunan pada Tuhan, tetapi jangan sampai pengampunan yang kita minta adalah untuk mendapatkan kembali hal-hal materi kita yang hilang.
Saya menuliskan hal ini bukan karena saat ini kehidupan saya tanpa kesulitan. Tetapi justru saat menuliskan ini saya sedang menghadapi kesulitan yang sangat besar sekali. Bisa dikatakan sayapun merasa stress. Tetapi satu hal saya tahu. Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan saya. KasihNya begitu besar kepada saya. Saya juga mau mengajak kita semua untuk tetap taat kepada Tuhan Yesus dan berserah padaNya.
Mintalah ketaatan, dan mintalah agar dalam menghadapi kesulitan-kesulitan hidup, Tuhan tetap menyertai kita dan melindungi kita dari dosa-dosa yang mungkin dapat kita lakukan saat kita terpuruk. Mintalah juga jalan keluar yang terbaik bagi kita dan jangan lupa tetaplah bersyukur dan memuji Tuhan seberat apapun permasalahan kita.
Comments
Post a Comment