Skip to main content

Tuhan Punya Rencana Buat Kalian


“Tuhan punya rencana buat kalian,” kata seorang hamba Tuhan. Sebuah kalimat yang sangat menghibur ketika kami sedang mengalami kesulitan. Ternyata Tuhan masih memperhatikan kami melalui hamba Tuhan ini. Tuhan ternyata punya rencana yang indah buat kami. Terima kasih Tuhan Yesus.
Mendengar kalimat seperti itu kamu merasakan penghiburan dari Tuhan. Kamu merasa terharu sekaligus juga bangga karena kamu tahu ada rencana Tuhan dari kesulitan yang kamu hadapi.
Tapi saya katakan “Kamu adalah orang bodoh! Kamu bodoh dan sangat bodoh! Tidakkah kamu bisa menangkap kalimat yang sangat indah itu? Janganlah bebal hatimu! Janganlah kamu terpana dengan dongeng-dongeng seperti itu!”
Kalimat “ Tuhan punya rencana buat kalian” memang sepertinya sangat menghibur ketika seorang hamba Tuhan mengatakan kepada kita yang sedang menghadapi kesulitan, apalagi kita sudah berdoa dan berdoa berkali-kali untuk keluar dari kesulitan kita. Mendengar perkataan ini, kita merasa Tuhan sudah menjawab doa kita, Tuhan sedang menyiapkan rencana yang indah buat kita. Tapi sekali lagi saya katakan “Janganlah bebal dan jangan terpana dengan dongeng seperti ini!”
Kalimat tersebut memang benar-benar dikatakan oleh seorang hamba Tuhan kepada sebuah keluarga yang sedang menghadapi kesulitan. Doa dan doa sudah berkali-kali dilakukan untuk meminta pertolongan Tuhan, dan ketika mendengar jawaban seperti ini dari seorang hamba Tuhan, keluarga itu merasa inilah jawaban Tuhan.
Saya katakan “TIDAK!” itu bukan jawaban Tuhan. Itu hanya jawaban manusia yang kita kenal dengan sebutan hamba Tuhan. Kalian tidak percaya?, saya akan buktikan.
Tuhan punya rencana buat keluarga yang sedang menghadapi kesulitan ini. Benarkah itu? Ya, saya jawab itu benar. Masalahnya adalah Tuhan juga punya rencana buat saya bukan? Tuhan juga punya rencana buat kalian bukan? Tuhan juga punya rencana buat masing-masing kita, seluruh manusia yang ada di dunia ini. ITULAH MASALAHNYA!
Apa yang dikatakan hamba Tuhan itu adalah hal yang umum, tapi oleh keluarga ini dan oleh orang-orang yang sedang curhat dengan masalahnya, yang mendengar jawaban seperti ini, akan merasa bahwa itu dikatakan khusus untuk mereka pribadi. Seolah-olah rencana Tuhan itu hanya khusus buat mereka. Tanpa sadar mereka akan mengabaikan yang lainnya. Dan akibatnya, mereka merasa inilah jawaban Tuhan, mereka menjadi terharu dengan perhatian Tuhan yang dialirkan melalui “hamba Tuhan”. Padahal Tuhan tidak berkata seperti itu.
“Hamba Tuhan” tersebut cukup membumbuinya dengan perkataan-perkataan lain, misalnya “tapi kamu harus bertobat dari dosa-dosamu” atau “kamu harus memberi perpuluhan untuk Tuhan yang sudah lama kamu tinggalkan” atau “kamu harus rela membayar korban terlebih dahulu karena Yesus pun telah membayar kita dengan darahNya”. Masih banyak kalimat-kalimat lainnya yang bisa dijadikan lanjutan perkataan di atas.
Orang-orang yang sedang menghadapi masalah yang berat pada akhirnya percaya begitu saja. Bukankah “hamba Tuhan” yang berkata tentang ini atau bahkan sering di sebut bernubuat. Kalau tidak percaya berarti saya menolak Tuhan. Saya harus meng-amin-kan apa yang dikatakan Tuhan melalui “hambaNya”.
Akibatnya, banyak orang kristen yang sedang kesulitan keuangan, dengan “rela” memberikan uangnya yang seharusnya bisa ia gunakan untuk membantu mengatasi kesulitannya. Kepada siapa mereka memberikan uang ini? Kepada Tuhan? Saya katakan, Tidak! Mereka memang merasa memberikannya kepada Tuhan, tapi bukankah ke tangan “hamba-hamba Tuhan” ini uang tersebut mereka berikan? Hamba Tuhan ini akan menerima dengan sukacita uang ini, karena mereka memang merasa layak menerimanya.
Tapi sekali lagi, sadar atau tidak, hamba-hamba Tuhan palsu ini akan menikmati kelimpahan sementara masalah yang kalian hadapi belum tentu selesai. Ketika masalah kalian belum juga selesai, kalian datang kembali kepada “hamba Tuhan” ini. Kaliam mau tahu jawaban apa yang akan kalian dengar? Hamba-hamab Tuhan penipu ini akan berkata “Masih ada dosa yang kamu sembunyikan dan belum kamu selesaikan” atau “Tuhan tidak pernah menjanjikan penyelesaian masalah dengan instant tapi kadang butuh waktu yang lama yang penting jangan lakukan dosa lagi” atau “Kamu tidak sungguh-sungguh bertobat”
Tahu yang luar biasa-nya? Kalian akan terpana dan mulai mencari-cari lagi dosa apa yang belum diselesaikan, kemudian kalian akan menemukankannya dan mulai sadar bahwa karena masih ada dosa, makanya penyelesaian masalah kalian tidak kunjung tiba. Sekali lagi kalian kagum pada “hamba Tuhan” ini. Benar-benar hamba Tuhan yang penuh kuasa sampai-sampai tahu dosa-dosa yang kalian sendiri sudah melupakannya.
Orang kristen memang orang BODOH! Dan benar-benar BODOH!, itulah sebabnya seringkali dengan begitu mudahnya tertipu dan terbuai dengan dongeng-dongeng oleh seorang “hamba Tuhan”. Apalagi jika “hamba Tuhan” itu terkenal sebagai “hamba Tuhan” yang memiliki karunia, entah itu karunia mengusir setan, menyembuhkan, atau apapun juga.
Memang semakin banyak orang yang begitu terpana dengan dongeng-dongeng dari pengajaran-pengajaran yang tidak jelas. Tepat seperti yang terdapat dalam 2 Tim 4 : 3-4
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Saya sudah coba menjelaskan kepada keluarga yang mendapatkan kalimat “Tuhan punya rencana buat kalian” ini. Yang ada, saya justru dianggap tidak percaya dan menolak Tuhan. Biarlah, kita lihat saja nanti karena saya belum tahu kelanjutannya. Tapi disini saya mau mengingatkan. Jadilah orang kristen yang cerdas, jadilah orang kristen yang pintar, agar tidak mudah dipengaruhi oleh ajaran-ajaran bodoh yang menjijikkan dan menganggapnya sebagai sebuah kebenaran.
Bagaimana caranya untuk menjadi orang kristen yang pintar dan cerdas, apakah harus sekolah Teologi terlebih dahulu? Jawabannya tidak perlu. Tuhan Yesus berkata “Sangkal diri, Pikul Salib dan belajarlah padaKU” itulah rahasianya. Tuhan Yesus hanya mau kita belajar dari Dia. Bagaimana belajar dari Yesus? Bukankah kita tidak bisa melihatnya? Jawabannya sederhana, Yesus sudah menyiapkan Alkitab yang bisa kita pelajari untuk memahami apa yang Yesus ajarkan.
Ingat, sekolah teologi umumnya mengharuskan membaca banyak buku-buku teologi selain Alkitab, sedangkan Yesus hanya mau kita membaca Alkitab. Mudah bukan? Cukup hanya satu buku saja, tidak perlu banyak-banyak. Yesus tidak mau kita pusing kepala membaca bermacam buku teologi. Silakan saja murid-murid sekolah teologi membaca banyak buku, tapi buku yang terpenting hanya ada satu yaitu Alkitab.
Jangan mudah percaya dengan perkataan seorang “hamba Tuhan” sehebat apapun juga dia, tapi ukurlah semuanya dengan standar yang sudah diberikan Tuhan Yesus, yaitu Alkitab.

Comments