Skip to main content

Menyembah Patung Bukan Menyembah Roh Jahat

Sumber gambar : www.myartprints.co.uk
Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyuran-Ku kepada Patung. (Yesaya 42:8)

Apakah gunanya patung pahatan, yang dipahat oleh pembuatnya? Apakah gunanya patung tuangan,   pengajar dusta itu? Karena pembuatnya percaya akan buatannya, padahal berhala-berhala bisu belaka yang dibuatnya. Celakalah orang yang berkata kepada sepotong kayu: "Terjagalah!" dan kepada sebuah batu bisu: "Bangunlah!" Masakan dia itu mengajar? Memang ia bersalutkan emas dan perak, tetapi roh tidak ada sama sekali di dalamnya. (Habakuk 2:18-19)

“Berhati-hatilah terhadap patung dewa-dewa yang disembah oleh banyak orang, menjauhlah dan jangan mendekat, karena roh yang ada di patung tersebut bisa berpindah kepadamu.” Ini salah satu ajaran populer yang sering diajarkan oleh pendeta atau hamba Tuhan terutama yang mengaku punya kuasa mengusir setan. Benarkah hal ini?

Benarkah roh dalam patung yang disembah manusia bisa berpindah ke dalam diri orang yang menyentuh patung tersebut?

Apa Hebatnya Patung Sembahan / Berhala Itu?

Perjanjian Lama cukup banyak memberikan penjelasan tentang patung-patung berhala, saya akan berikan beberapa ayat Alkitab dan saya kita tanpa dijelaskan-pun seharusnya anda sudah mengerti.

Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium, mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya. (Mazmur 115:4-7)

Berhala bangsa-bangsa adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, juga nafas tidak ada dalam mulut mereka. (Mazmur 135:15-17)

Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang. Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baikpun tidak dapat." (Yeremia 10:3-5)

Berhala itu semuanya bodoh dan dungu; petunjuk dewa itu sia-sia, karena ia hanya kayu belaka. - Perak kepingan dibawa dari Tarsis, dan emas dari Ufas; berhala itu buatan tukang dan buatan tangan pandai emas. Pakaiannya dari kain ungu tua dan kain ungu muda, semuanya buatan orang-orang ahli. (Yeremia 10:8-9)

Setiap manusia ternyata bodoh, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas menjadi malu karena patung buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di dalamnya, semuanya adalah kesia-siaan, pekerjaan yang menjadi buah ejekan, dan yang akan binasa pada waktu dihukum. (Yeremia 10:14-15)

Ya TUHAN, kekuatanku dan bentengku, tempat pelarianku pada hari kesesakan! Kepada-Mu akan datang bangsa-bangsa dari ujung bumi serta berkata: "Sungguh, nenek moyang kami hanya memiliki dewa penipu, dewa kesia-siaan yang satupun tiada berguna. (Yeremia 16:19)

Berhala adalah patung-patung buatan tangan manusia, ia memiliki anggota tubuh, namun ia hanya diam, ia tidak dapat berbuat apapun, tidak ada nyawa, tidak ada roh didalamnya, tidak dapat berbuat baik ataupun jahat, tidak ada nafas, tidak ada suara didalamnya. Yeremia mengatakan “Jangan takut kepada patung-patung berhala tersebut”, lalu mengapa anda harus takut? Mengapa anda tidak berani menyentuhnya? mengapa anda meyakini ada roh jahat didalamnya? Sampai kapan anda mau terus dibohongi dengan ajaran-ajaran yang mengatakan adanya roh jahat dalam patung-patung dan berhala sembahan manusia.

Berhala, patung sembahan, apakah ada kuasa kegelapan didalamnya? Saya pernah cukup lama mempercayai adanya roh jahat didalam patung-patung sembahan manusia, tapi ternyata Alkitab mengatakan hal yang berbeda, yaitu sama sekali tidak ada roh apapun dalam patung-patung berhala sembahan manusia. Lalu mengapa kita di didik untuk mempercayai adanya roh jahat/setan/iblis dalam patung-patung yang disembah manusia, darimanakah ajaran ini?

Ajaran yang mengajarkan bahwa ada roh jahat dalam patung-patung berhala adalah ajaran dari para dukun-dukun yang memelihara patung-patung berhala ini. Ajaran ini kemudian menyusup ke dalam Gereja dan akhirnya dipercaya oleh para pendeta/hamba Tuhan terutama yang katanya punya kuasa mengusir setan atau membedakan roh.


Mengapa Dukun-dukun Mengeluarkan Ajaran Ini?

Saya beberapa kali mendengar cerita-cerita dari orang kristen yang katanya pernah melihat patung-patung atau benda-benda jimat yang bisa bergerak sendiri. Sayangnya yang menceritakan ini bukan yang mengalami langsung peristiwa tersebut, tapi mendengarnya dari yang lain atau katanya pengalaman temannya yang melihat langsung. Saya pernah bertanya,”Apakah teman kamu sudah memeriksa kenapa patung itu bergerak, sudah mengecek seluruh bagian patung tersebut dengan teliti?”

Anda tahu jawabannya,”Patung-patung sembahan jangan sampai disentuh, karena kalau disentuh maka roh yang ada dalam patung itu bisa berpindah ke orang yang menyentuh patung tersebut. Sebagai orang Kristen, seharusnya kita justru menjauhi hal-hal seperti ini, tidak perlu di lihat, tinggalkan saja, agar roh tersebut juga tidak masuk ke dalam kita.”

Saya bertanya kembali,”Bukankah Roh Kudus yang ada dalam diri orang Kristen lebih besar dari roh apapun di dunia ini, lalu mengapa takut roh jahat itu masuk ke dalam dirimu?” Ketika pertanyaan seperti ini saya ajukan, saya seringkali dianggap sombong, merasa diri hebat, sok berani menantang setan, dan lainnya. Intinya adalah orang Kristen seringkali mengakui Roh Kudus adalah Roh Tuhan, tapi tanpa sadar juga mengakui Roh Kudus takut dengan roh iblis.

Lalu, para pendeta/hamba Tuhan yang merasa tahu tentang kuasa-kuasa kegelapan, mengajarkan kita sebagai orang Kristen harus menjauhi patung-patung sembahan dan jangan menyentuhnya karena roh jahat dalam patung tersebut bisa pindah ke diri kita.

Alkitab dengan jelas dan berkali-kali mengajarkan bahwa patung-patung sembahan manusia yang disebut dengan berhala itu sama sekali tidak punya kuasa apapun, tidak ada nyawa apalagi roh didalamnya. Mengajarkan orang Kristen untuk menjauhi sama saja anda sedang menakuti-nakuti orang Kristen sekaligus mengakui Roh Kudus yang ada dalam diri orang Kristen lebih lemah daripada roh pada patung-patung sembahan itu dan mempercayai ajaran yang bukan ajaran Alkitab dengan menganggapnya sebagai ajaran Alkitab. Bukankah ini berarti anda sedang melakukan penipuan?

Ajaran jangan menyentuh patung-patung sembahan bukanlah ajaran Alkitab, tapi ajaran dukun. Mengapa dukun-dukun mengajarkan ajaran tersebut? Itu karena dukun-dukun itu tidak mau rahasia mereka terbongkar, mereka harus terlihat sakti, mereka harus membuat orang-orang yang datang kepadanya percaya bahwa mereka punya suatu kekuatan yang bisa menolong mereka. Kalau dukun-dukun membiarkan orang-orang yang melihat patung milik dukun yang bergerak tersebut boleh di periksa, maka rahasianya bisa terbongkar. Dukun itu tidak menjadi sakti lagi, lalu orang-orang akan meninggalkannya. Itulah tipuan sang dukun.

Mengapa ajaran dukun ini masuk ke dalam kekristenan dan dipercayai sebagai ajaran Alkitab? Itu karena pendeta-pendeta/hamba Tuhan yang tidak mau belajar, hanya merasa sudah tahu kebenaran, merasa mendapat hikmat dari Tuhan, merasa mendapat karunia dari Tuhan, dan akhirnya merasa tidak perlu lagi mencari kebenaran, bukankah kita jangan meragukan hikmat, kuasa dan karunia dari Tuhan?

Tuhan Membenci Penyembahan Patung/Berhala

Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. (Keluaran 20:4-5)

"Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu. (Imamat 26:1)

Hati-hatilah, supaya jangan kamu melupakan perjanjian TUHAN, Allahmu, yang telah diikat-Nya dengan kamu dan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang oleh TUHAN, Allahmu, dilarang kauperbuat. (Ulangan 4:23)

Tuhan adalah Tuhan yang cemburu, Ia tidak bersedia di duakan, Tuhan tidak menyukai manusia menyembah patung, mengapa demikian? Jawaban yang paling sering saya dengar dari orang-orang Kristen adalah karena menyembah patung sama dengan menyembah berhala dan menyembah berhala berarti menyembah roh jahat, menyembah roh jahat berarti menyembah setan, menyembah setan berarti menyembah iblis. Iblis adalah musuh utama umat Kristen, oleh sebab itu Tuhan tidak menyukai manusia yang menyembah iblis. Iblis selalu bertentang dan melawan Tuhan, bukankah peperangan kita adalah melawan penghulu-penghulu di udara alias setan? Itu sebabnya Tuhan tidak suka jika manusia menyembah Tuhan, tapi juga menyembah setan. Inikah jawabannya?

Bagi anda yang masih terus mempercayai dalam patung-patung sembahan ada setannya, mungkin juga akan terus mempercayai hal ini, tapi setelah saya mengetahui bahwa patung-patung sembahan itu tidak ada setannya, maka jawaban di atas adalah jawaban yang ngaco, tapi saya tetap mempertanyakan kecemburuan Tuhan ini.

Alkitab mengajarkan bahwa menyembah patung sama dengan menyembah berhala, namun tidak pernah mengajarkan bahwa didalam patung/berhala yang disembah itu ada roh jahatnya. Habakuk mengatakan bahwa patung hanyalah buatan manusia dan roh sama sekali tidak ada didalamnya, lalu mengapa Tuhan harus cemburu dengan patung-patung yang hanya benda mati?

Hukum Taurat dengan jelas mengatakan bahwa Tuhan “cemburu” dengan patung-patung sembahan, bahkan mengancam akan membalaskan kesalahan yang dilakukan manusia ini hingga kepada keturunannya.

Hukum kedua dari 10 Perintah Tuhan ini tercatat pada Perjanjian Lama, larangan untuk tidak membuat patung berhala dan tidak menyembahnya juga terdapat pada Perjanjian Lama penjelasan bahwa dalam patung-patung buatan tangan manusia tidak ada roh apapun didalamnya masih terdapat di Perjanjian Lama. Lalu pertanyaan saya tentang kemarahan Tuhan yang tidak bersedia diduakan dengan patung-patung yang tidak ada apa-apanya, apakah juga bisa ditemukan di Perjanjian Lama? Saya menemukan jawabannya di Perjanjian Baru.

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. (Matius 6:24)

Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. (Lukas 16:13)

Matius dan Lukas mencatat hal yang sama yaitu tentang pengabdian. Seorang hamba/manusia tidak bisa mengabdi kepada dua tuan. Karena ia akan membeci yang satu dan mengasihi yang lainnya. Inilah jawabannya. Sampai hari ini saya hanya menemukan inilah jawaban yang menjelaskannya. Tidak mengherankan jika Yesus adalah penggenap Hukum Taurat, dimasalalu bangsa Israel hanya diminta untuk taat, bahkan kadang tanpa penjelasan, tapi di Perjanjian Baru, Yesus banyak menjelaskan sekaligus menggenapi Hukum Taurat.

Membenci yang satu dan mengasihi yang lain? Mengapa Tuhan harus marah? Bukankah manusia yang menyembah patung/berhala itu bisa saja akan membenci patung/berhala sembahannya dan lebih mengasihi Tuhan? Jawabannya “Tidak Mungkin”. Tidak mungkin manusia akan lebih mengasihi Tuhan dan membenci patung sembahannya. Jika manusia mengaku menyembah Tuhan tapi tetap menyembah patung, maka itu berarti 100% manusia itu akan lebih mengasihi patung tersebut dan membenci Tuhan.

Jika membenci Tuhan mengapa masih mau menyembahnya? Itulah kemunafikan. Manusia seringkali ingin terlihat taat kepada Tuhan, suci dan mengasihi Tuhan, padahal dalam hati terdalamnya ia lebih menyukai berhala sembahannya. Kalau ia lebih mengasihi Tuhan, maka ia pasti akan membuang patung/berhala-nya.

Mengapa ia akan lebih mengasihi patung/berhala-nya? Itu justru karena sadar atau tidak mereka tahu bahwa patung/berhala itu hanya benda mati yang tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga bisa mereka atur sesukanya, bisa mereka sembah sesukanya. Berbeda dengan Tuhan yang memiliki banyak aturan yang harusnya ditaati dan juga banyak larangan yang kadang menyebalkan. Ketidakmauan kita untuk menerima aturan dan larangannya akan membuat menduakan Tuhan.

Jadi jika anda mengaku percaya Tuhan tapi takut dengan patung sembahan, saya jadi ragu apakah anda percaya Tuhan. Setelah saya tahu bahwa Alkitab mengajarkan tentang tidak ada roh apapun dalam patung sembahan manusia, maka sejak saat itu juga saya tidak takut lagi dengan benda-benda yang disebut berhala.

Menyembah patung sama dengan menyembah berhala, tapi bukan menyembah roh jahat. Menyembah patung adalah menyembah sesuatu yang sia-sia, sesuatu yang hampa, karena di dalam patung-patung sama sekali tidak ada kuasa apapun. Menyembah patung adalah kebodohan manusia sekaligus juga keangkuhan manusia yang tidak mau taat pada Tuhan. Menyembah patung hanya menjadikan manusia bodoh semakin bodoh.

Comments

Unknown said…
👍👍👍👍👍👍🙏🙏🙏🙏🙏