Sumber gambar : Bluehat.com.au |
Pagi ini istri saya bercerita tentang
seorang ibu yang curhat pada nya. Ibu ini seorang janda yang sudah
lama ditinggal suami karena meninggal dunia. Anak-anaknyapun sudah
dewasa dan sudah menikah. Ibu ini bercerita bahwa ketika sedang
melakukan pekerjaannya, ia merasa Birahi. Ia mengatakan hal ini
kepada anak-anaknya. Anak-anaknya tidak mempermasalahkan. Lalu ia
bertanya kepada istri saya, apakah itu salah?
Istri saya menjawab,”Itu tidak salah
dan itu adalah hal yang normal”. Lalu ibu ini berkata lagi bahwa
memang saat ini ia sedang dekat dengan seorang laki-laki.
Suatu kali, kata ibu ini, “ketika
sedang beribadah di Gereja, saat itu sedang mengikuti Doa Bapa Kami,
tiba-tiba saya melihat wajah laki-laki itu seperti muncul didepan
saya, menurut mami Lois (begitu ia memanggil istri saya) apa
maksudnya itu?”
Istri saya menjawab,”Ibu, setan sedang mengganggu ibu berdoa. Harusnya ibu bilang seperti ini, Hai
Iblis, dalam nama Yesus Kristus, enyahlah! Jangan mengganggu saya
berdoa! Setan itu seolah sedang menunjukkan kepada ibu bahwa
laki-laki tersebut adalah jodoh ibu dari Tuhan”
Ibu ini berkata,”Ia, saya juga
mengira Tuhan sedang menunjukkan bahwa laki-laki ini adalah jodoh
saya.”
Istri saya menjawab,”Doa Bapa Kami
adalah doa Agung yang Tuhan Yesus sendiri ajarkan. Iblis sedang
mengalihkan perhatian ibu dari doa tersebut dengan menunjukkan seolah
Tuhan memperlihatkan jodoh ibu yang ibu harapkan.”
Istri saya berkata bahwa ibu ini tampak
sedih ketika istri saya mengatakan bahwa apa yang dilihat ibu
tersebut adalah gangguan dari Iblis. Ibu ini mengira Tuhan sedang
menjawab hatinya. Tapi, meskipun sedih, ibu ini membenarkan apa yang
dikatakan istri saya.
Seringkali kita mengira, ketika sedang
berdoa, kita merasa melihat atau mendengar sesuatu yang
“menyenangkan” hati kita, tanpa pikir panjang, kita langsung
mengklaim itu berasal dari Tuhan. Kita tidak sadar Iblis berjalan
keliling seperti singa yang mengaum, yang siap menelan kita. Iblis
mengaum kadang menggunakan cara-cara yang menyenangkan kita, sehingga
tanpa kita sadari saat itu Iblis sedang mengganggu ibadah atau doa
kita, atau hubungan kita dengan Tuhan.
Suatu kali saya melihat rekaman video ibadah di sebuah Gereja yang baru berlangsung. Tiba-tiba ada
seseorang yang kerasukan. Selanjutnya pemimpin ibadah mencoba
mengusir Setan yang merasuk orang ini. Para singer pun menyanyikan
“Ada Kuasa dalam DarahNya” dan “Kumenang-kumenang bersama Yesus
Tuhan”. Pengusiran setan ini berlangsung selama sekitar satu jam,
dan itu dilakukan di ruang ibadah dimana seharusnya saat itu ibadah
berlangsung. Jemaat yang datang tampak berantakan, karena mereka
mundur ke belakang menghindari orang yang kerasukan ini, kursi-kursi
juga berantakan. Lucunya sang pemimpin ibadah dan pelayan-pelayan
lainnya termasuk singer sibuk mengarahkan perhatiannya kepada orang
yang kerasukan ini. Setelah berjalan sekitar 1 jam dan orang ini
terlepas dari Setan, pemimpin ibadah merasa “menang” karena
berhasil melepaskan orang tersebut dari Setan.
Tapi saya mengatakan, Iblislah yang
menang, karena telah berhasil mengacaukan ibadah tersebut. Saya tidak
tahu selanjutnya apakah ibadah dilanjutkan atau tidak, karena rekaman
itu hanya menunjukkan tentang orang yang kerasukan ini.
Banyak orang Kristen yang ketika berdoa
merasa mendapat penglihatan dari Tuhan, mereka sibuk terkagum-kagum
dengan penglihatannya tersebut dan memuji-muji Tuhan atas hal itu.
Padahal, penglihatan itu seringkali tidak ada hubungannya dengan apa
yang mereka doakan. Mereka merasa dekat dengan Tuhan karena mendapat
penglihatan yang menyenangkan hati mereka tersebut, padahal saat itu
Iblis lah yang sedang mempermainkan pikiran mereka dan mengalihkan
mereka dari doa mereka.
Banyak orang Kristen yang bangga ketika
berdoa menggunakan “bahasa roh” yang sama sekali tidak mereka
mengerti artinya. Mereka mengucapkan kata-kata yang tidak jelas, tapi
merasa senang secara berlebihan dan menganggap itu sukacita dari
Tuhan, padahal itu adalah tipuan Iblis yang sedang mengubah suara
mereka menjadi perkataan yang tidak jelas, cukup dengan menambahkan
sedikit perasaan senang maka yang berdoa pun merasa itu “pasti”
dari Tuhan.
Pernah ada seorang teman istri saya
yang mengatakan akan mengajarkan bahasa roh kepada istri saya. Ia akan
memberitahu caranya mendapatkan bahasa roh tersebut. Istri saya
menjawab,”Tidak usah, lagipula yang saya tahu di Alkitab, bahasa
Roh tidak seperti itu.”
Banggakah anda ketika berdoa kemudian
mengucapkan kata-kata yang tidak jelas dan tidak anda mengerti
maksudnya? Merasa itu bahasa khusus yang hanya Tuhan dan Roh anda
yang mengerti. Saya merasa tidak memerlukan hal itu.
Suatu kali ada seorang “hamba Tuhan”
yang mempersalahkan saya karena menolak ajarannya. Dia menganggap
Alkitab bahasa Indonesia terlalu banyak kesalahan, sehingga tidak
dapat digunakan. “hamba Tuhan” ngotot menyalahkan saya yang
mengandalkan Alkitab bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab
Indonesia (LAI). Lalu saya bertanya kepadanya “Jadi Alkitab apa
yang harus saya baca?”. Saya mengira dia akan meminta saya membaca
Alkitab berbahasa Inggris yang masih saya mengerti artinya, tapi
dugaan saya meleset. Dia ternyata menyuruh saya membaca Alkitab
bahasa Yunani karena itu katanya bahasa asli Alkitab.
Saya pun menjawab dia,”Untuk apa saya
membaca Alkitab bahasa Yunani yang tidak saya mengerti artinya? Kalau
saya menbaca Alkitab bahasa Yunani dan saya tidak mengerti artinya,
apakah itu akan ada gunanya untuk saya?” “hamba Tuhan” ini
tidak bisa menjawab lagi dan mengalihkan pembicaraan.
Saya menolak membaca Alkitab dengan
bahasa yang tidak saya mengerti artinya, apalagi saya harus berdoa
dengan bahasa yang tidak saya kenal dan tidak mengerti artinya.
Orang-orang yang mengaku bisa berbahasa roh, umumnya merasa rohaninya
sudah tinggi, padahal ketika ditanya sedikit lebih dalam tentang
Alkitab, mereka cenderung akan mengalihkan pembicaraan karena tidak
mengerti. Silakan saja merasa puas ketika bisa berbahasa roh, tetapi
isilah otakmu dengan kebenaran, itu jauh lebih penting.
Berasal dari Tuhan-kah bahasa yang anda
sendiri tidak mengerti? Bagaimana kalau saya menyebut itu bahasa dari
Setan? Anda akan menganggap saya tidak mengerti Alkitab dan tidak
percaya adanya bahasa Roh? menuduh saya menolak Roh Kudus dan tidak
dipenuhi Roh Kudus? berusaha menunjukkan kepada saya ayat-ayat
tentang bahasa Roh?
Maaf, sudah berkali-kali saya membaca
ayat-ayat tentang bahasa Roh untuk mempelajarinya, andalah yang hanya
sekilas saja membaca, sudah merasa bangga. Saya mempercayai bahasa
Roh itu ada dan pernah terjadi di bumi ini, namun bahasa roh yang
saat ini dibanggakan oleh banyak Gereja adalah bahasa NGACO dan
mungkin asalnya dari Setan.
Banyak orang Kristen yang mengira, saat
“sedang berhubungan dengan Tuhan”, baik itu beribadah,
mendengarkan firman Tuhan, berdoa, memuji Tuhan, ketika hati merasa
tenang, merasa dihibur, merasa dikuatkan, merasa ditegur, itu adalah
bukti bahwa anda sedang dekat dengan Tuhan dan bukti anda mendapatkan
kebenaran. Tuhan seolah sedang mengelus hati anda, membuat perasaan
sukacita timbul dalam diri anda. Itu sebabnya gereja-gereja yang
kotbahnya menghibur, memberikan janji-janji menyenangkan, pasti akan
banyak jemaatnya. Tapi Gereja yang berani bicara dengan tegas dan
keras, menegur, memarahi akan lebih sepi jemaatnya.
Menilai kebenaran firman Tuhan
berdasarkan apa yang “hati” anda rasakan, itu adalah tipuan
Iblis. Banyak orang Kristen yang menilai kebenaran melalui hatinya,
itu sebabnya orang-orang seperti ini cenderung mudah disesatkan.
Kebenaran, tidak bisa dinilai dari perasaan hati, dan perasaan yang
menyenangkan hati anda belum tentu menunjukkan kebenaran. Merasa
sukacita saat beribadah atau mendengar firman Tuhan bukanlah bukti
anda mendapatkan kebenaran.
Firman Tuhan seperti pedang bermata
dua, pedang yang tajam, mampu menusuk kedalam jantung anda, mampu
memberikan rasa sakit, mampu menggores tubuh anda. Tapi kalau itu
kebenaran, maka BERSUKACITALAH, karena rasa sakit yang menusuk itu
akan mengobati anda.
Sukacita adalah respon menerima
kebenaran. Sukacita bukan tanda anda sudah mendapatkan kebenaran. Itu
sebabnya Paulus mengatakan “Bersukacitalah
senantiasa dalam Tuhan!, sekali lagi ku katakan Bersukacitalah!.
(Filipi 4:4)
Paulus menggunakan kalimat perintah
karena itu adalah respon terhadap kebenaran yang kita terima. Jangan
membalik pengajaran Alkitab. Banyak orang Kristen mengatakan ketika
ia merasa Sukacita, maka itu adalah bukti/tanda ia mendapatkan
kebenaran. ITU SALAH BESAR. Itu adalah bukti anda mengolah firman
Tuhan menggunakan HATI anda, bukan OTAK anda.
Anda mungkin beralasan firman Tuhan
tidak bisa di mengerti dengan otak kita yang terbatas. Maaf, sekali
lagi anda SALAH BESAR. Firman Tuhan dapat dimengerti dengan OTAK kita
yang terbatas, karena Tuhan sudah memberikan batasan firmanNya yang
bisa dimengerti oleh otak kita, yaitu yang tercatat di Alkitab. Otak
kita tidak dapat mengerti dan memahami Tuhan seutuhnya, tapi otak
kita MAMPU mengerti dan memahami Alkitab. Itu sebabnya Tuhan
menyediakan Alkitab untuk bisa kita baca dan pahami. Tidak perlu
menambah dan mengurangi Alkitab, karena Tuhan tahu keterbatasan otak
kita.
Iblis mengajarkan : Ketika
mendengar firman Tuhan, masukkanlah dalam hatimu. Ketika hatimu
merasa SUKACITA, merasa dikuatkan, merasa bertumbuh, merasa di tegur,
maka itu adalah kebenaran. Terimalah itu. Tapi, ketika hatimu merasa
tidak nyaman, merasa teguran terlalu keras, merasa berbeda dengan apa
yang sudah kamu ketahui sebelumnya, maka itu bukanlah kebenaran.
Singkirkan itu atau abaikan saja.
Tuhan mengajarkan : Ketika
mendengar firman Tuhan, tangkaplah itu melalui pikiran dan otakmu.
Olahlah itu sesuai dengan standar yang telah Kuberikan yaitu Alkitab.
Ketika itu sesuai dengan Alkitab, terimalah itu, baik itu
menyenangkan hatimu ataupun menyakiti hatimu, dan perintahkanlah
hatimu untuk BERSUKACITA karena kamu telah menerima kebenaran. Ketika
itu bertentangan dengan Alkitab, tolaklah itu dan perintahkan hatimu
untk BERSUKACITA karena kamu telah mendapatkan kebenaran
sesungguhnya.
Iblis itu licik dan sangat licik, namun
ia bukanlah mahluk yang luar biasa hebat. Iblis bisa dikalahkan, dan
cara mengalahkannya adalah dengan melawannya. Banyak orang Kristen
mengajarkan untuk menghindari Iblis atau setidaknya bertahan. Tetapi
firman Tuhan dengan jelas mengajarkan "Lawanlah Iblis”
Karena itu,
tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari
daripadamu. (Yakobus 4:7)
Iblis tidak bisa tidak dilawan, ia
harus di lawan baru anda akan menang. Jika anda hanya bertahan, diam
atau bahkan menghindari, maka Iblis tidak akan pernah melepaskan
anda. Ingatlah:
Sadarlah
dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya. (1 Petrus 5:8)
Iblis tidak akan kalah jika tidak
dilawan. Jika anda percaya kepada Tuhan, percaya kepada Yesus
Kristus, maka ketika anda melawan Iblis, Iblis pasti kalah. Iblis
sama sekali tidak memiliki kemungkinan untuk menang. Tapi kalau anda
diam dan menghindari Iblis, suatu saat ia akan menelan anda.
Comments
Anda senang mengatakan sesuatu kepada Tuhan yang anda sendiri tidak tau artinya? Silakan aja.
Post a Comment