Skip to main content

Para Pendukung Ahok Berhentilah Menghina Anies

Sumber gambar : Liputan6.com
Ahok-Djarot Anies-Sandi, siapakah yang akan anda pilih? Waktu pencoblosan putaran kedua tinggal beberapa hari lagi. Pilkada Jakarta kali ini mungkin yang paling menarik dibandingkan pilkada-pilkada di DKI Jakarta yang pernah berlangsung sebelumnya. Pilkada rasa Pilpres, begitu kata mereka.

Nonton debat pilkada tadi malam? Saya tidak. Saya lupa ada debat pilkada tadi malam. Hanya saja saya mendapatkan beberapa masukan dari beberapa orang yang menonton acara debat ini. Ada kekuatiran dari sebagian para pendukung Ahok, bahwa ada kemungkinan Ahok bisa kalah dari Anies, meskipun mereka tetap yakin Ahok akan tetap akan dipakai oleh Jokowi untuk menduduki jabatan lainnya, bukan karena Jokowi membela Ahok, tapi karena Ahok memang aset yang sangat berharga.

Umumnya lembaga survei mengatakan Ahok akan menang tipis dari Anies. Mengapa bisa demikian, karena kalau kita mau jujur, setiap warga Jakarta bisa melihat kualitas kerja Ahok. Adalah bohong kalau mereka mengatakan Ahok tidak menghasilkan apa-apa di Jakarta ini. Para penentang Ahok pun dalam hati kecilnya mengakui hal ini, meskipun di mulut mereka, mereka tetap menjelek-jelekan Ahok.

Kalau kita melihat, sadar atau tidak, dimanapun di wilayah Jakarta ini, para pendukung Ahok jauh lebih kelihatan, seolah-olah lebih banyak. Lalu, mengapa dari survei Ahok hanya dikatakan akan menang tipis bahkan bisa kalah tipis dari Anies? Jawabannya sebenarnya sederhana, itu karena Anies-Sandi dan para pendukungnya bekerja lebih keras untuk mempopulerkan Anies-Sandi.

Apakah para pendukung Ahok tidak bekerja keras, bagaimana dengan relawan serta Ahok-Djarot sendiri? Bukankah mereka juga kerja keras? Mohon maaf, saya tidak terlalu melihat kerja keras mereka. Setiap hari banyak berita yang beredar, sebagian besar adalah memberitakan tentang Anies, bukan Ahok, meskipun berita tersebut bernada negatif tentang Anies.

Di facebook saya, hampir setiap hari ada yang membagikan link-link berita tentang Anies, padahal di facebook saya hampir semuanya adalah pendukung Ahok. Berita apa yang dibagikan? Berita-berita negatif tentang Anies dengan segala tingkah lakunya. Banyak sekali berita yang membicarakan tentang Anies, meskipun bernada negatif. Mereka mengira dengan membagikan berita negatif tentang Anies, maka akan semakin banyak orang yang akan memilih Ahok.

Salah satu contohnya, baru beberapa hari yang lalu, ketika kelompok Anies memunculkan lagu “Kobarkan Semangat”, tidak lama kemudian muncullah berita bahwa Anies menyontek lagu “Hashem Melech”, sebuah lagu Yahudi yang memuji Tuhan. Ramai-ramai para pendukung Ahok sibuk menyebarkan berita ini. Di facebook saya sendiri, banyak sekali yang membagikan link-link berita negatif tentang hal ini, saya sampai BOSAN melihat dan sebagian besar tidak saya gubris sama sekali. Mereka mengatakan bahwa katanya Anies dan PKS yang membuat lagu ini tidak menyukai Yahudi, anti Yahudi, tapi nyatanya mereka malah menyontek lagu Yahudi. Banyak yang menghina Anies melalui berita-berita ini. Ternyata lagu Kobarkan Semangat ini nyatanya bukan berasal dari lagu Yahudi melainkan Khaled – C'est la vie yang bukan Yahudi.

Cara penyebaran berita negatif ini, apakah benar membuat orang semakin tidak menyukai Anies-Sandi? Faktanya adalah, para pendukung Ahok tetap akan memilih Ahok, para pendukung Anies akan tetap memilih Anies. Lalu bagaimana dengan mereka yang masih ragu-ragu? Inilah yang katanya suaranya harus di rebut, inilah yang diharapkan oleh para pendukung Ahok bisa merebut mereka untuk turut mendukung Ahok. Dengan menyebarkan memberikan berita negatif tentang Anies, maka semakin banyak orang yang tidak akan menyukai Anies dan akhirnya memilih Ahok. Ini Omong Kosong menurut saya.

Masih banyak lagi berita negatif tentang Anies, seperti masalah DP 0% atau 0 Rupiah, OK OC yang juga banyak dibahas oleh para pendukung Ahok untuk mempermalukan Anies. Memberitakan kebenaran dengan membongkar kebohongan memang salah satu yang saya suka, karena saya bisa mendapatkan kebenarannya. Tapi terus-terusan menjelek-jelekkan sesuatu yang berbeda atau tidak kita sukai, itu bukanlah hal yang baik. Silakan nyatakan kesalahan dan tunjukkan kebenaran, tapi tidak terus-terusan menyerang sesuatu yang salah.

Ketika pemberitaan dan pembahasan tentang program-program Anies yang di anggap salah semakin ramai, Anies cukup santai menjawabnya dengan berbagai macam blunder. Hal seperti ini sepertinya tidak terlalu dipusingkan oleh Anies saat ini, yang penting ia terus maju sebagai calon Gubernur. Berita-berita seperti ini justru semakin mempopulerkan Anies-Sandi.

Lalu, bagaimana berita tentang Ahok-Djarot? Di facebook saya, sebagian besar atau mungkin semuanya adalah pendukung Ahok. Berapa banyak yang memberitakan hal-hal yang baik tentang Ahok dan program-programnya untuk mempopulerkan Ahok? Amat sangat sedikit, hanya satu atau dua saja. Lebih banyak mereka yang membagikan berita keburukannya Anies, akibatnya berita bagus tentang Ahok lebih banyak tenggelam.

Para pendukung Ahok terlalu yakin bahwa Ahok akan menang, dan mengira jauh lebih banyak pendukung Ahok dibandingkan Anies. Akibatnya mereka cenderung cuek memberitakan tentang Ahok tapi lebih suka membahas Anies. Anies lebih menrik untuk di bahas karena program dan janji-janji yang dianggap terlalu tidak masuk akal atau penuh kebohongan. Berita tentang Ahok yang bagus, cenderung tenggelam oleh lautan berita tentang Anies. Mereka lupa, bahwa memberitakan Anies yang meskipun negatif, akan semakin mempopulerkan Anies.

Satu lagi kesalahan yang umumnya dilakukan oleh para pendukung yang berlebihan. “Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak kelihatan”. Inilah pantun yang cocok untuk para pendukung Ahok yang terlalu fanatik. Mereka bisa melihat Anies secara negatif, apapun yang dikatakan atau dilakukan Anies, langsung di nilai negatif. Sementara Ahok, dan segala sesuatunya di nilai positif, sehingga kesalahannya pun di anggap benar.

Saya ambil contoh salah satu yang iklan Ahok pilkada yang waktunya hampir bersamaan dengan munculnya lagu “Kobarkan Semangat” Di bagian awal iklan ini menggambarkan situasi kerusuhan yang digambarkan dengan orang-orang menggunakan kopiah, atau lebih terkesan menggambarkan Islam. Ketika pertama melihat iklan Ahok ini, saya sudah langsung tidak menyukainya. Ini iklan yang SANGAT BURUK menurut saya. Iklan ini memang dimaksudkan untuk menggambarkan keberagaman, namun menurut saya bisa menimbulkan permasalahan. Kita tahu situasi politik di Jakarta saat ini seperti apa. Isu Agama dan SARA begitu gencar di sebarkan hanya untuk menghancurkan seorang Ahok. Tapi kenapa Ahok tidak berpikir panjang dengan mengeluarkan iklan seperti ini. Maksud dan tujuan iklan ini baik, tapi justru sangat bisa menimbulkan efek negtif.

Tidak lama kemudian, dugaan saya tepat, para pendukung Anies mulai banyak yang mempermasalahkan iklan ini, apalagi para pembenci Ahok. Di facebook saya, banyak juga yang membagikan iklan Ahok ini untuk mendukungnya, meskipun tidak sebanyak berita buruk tentang Anies. Inilah para pendukung Ahok yang juga tidak berpikir panjang. Mereka mengira apa yang dilakukan Ahok Pasti Benar. Mereka lupa bahwa Ahok juga bisa melakukan kesalahan, Saya malas sekali melihat iklan Ahok ini secara utuh. Sampai hari ini saya belum melihat secara lengkap, hanya setengahnya saja, karena menurut saya, ini iklan yang sangat buruk dari Ahok.

Jangan terus membela mati-mati orang yang anda suka, dan menghina terus-terusan orang yang tidak anda suka. Tidak selamanya orang yang tidak anda suka selalu melakukan kesalahan dan tidak selamanya orang yang anda suka selalu melakukan kebenaran. Lihatlah dengan adil, nyatakan benar apa yang benar, nyatakan salah apa yang salah. Jangan menghina karena tidak suka dan jangan membela karena suka.

Pendukung Ahok akan terus memilih Ahok. Pendukung Anies akan terus memilih Anies. Bagaimana dengan yang di tengah-tengah? Semakin banyak pemberitaan negatif tentang Anies, orang-orang yang masih “bingung” ini, justru akan melihat para pendukung Ahok yang buruk, dan akhirnya tidak mengejutkan kalau mereka cenderung akan memilih Anies.Makanya tidak heran kalau Ahok kemungkinan akan menang tipis atau kalah tipis dari Anies. Ini karena pendukung Ahok lebih sibuk memberitakan Anies daripada memberitakan Ahok.

Jadi, berhentilah menghina Anies-Sandi di waktu yang hanya tinggal beberapa hari lagi ini, mulailah dengan lebih banyak memberitakan program-program yang baik yang sudah dan akan dilakukan Ahok. Ini akan jauh lebih menarik simpati banyak orang, daripada memberitakan keburukan seorang Anies Baswedan.

Saya tetap akan mencoblos Ahok pada pemilihan nanti.

Comments