Sumber gambar : kidspot.com.au |
Anak saya yang kecil bertanya,"
Papi, papi dulu benci sama Tuhan Yesus ya?"
Saya menjawab,"Iya."
Jessica : Ceritain dong.. kok
bisa benci sama Tuhan Yesus.
Papi : ngga ah.., untuk apa
cerita benci sama Tuhan Yesus.
Jessica tetap memaksa. Jessica dan
kakaknya Lois, duduk dengan rapi siap-siap mendengar saya bercerita
kenapa dulu pernah benci sama Tuhan Yesus. Akhirnya saya terpaksa
bercerita tentang awal kebencian saya kepada nama Yesus, tapi saya
ceritakan juga bagaimana saya bisa sadar betapa mulianya nama Yesus,
dan berusaha mengajarkan anak-anak tentang kebenaran Tuhan. Kemudian
Lois bertanya.
Lois : Papi, Tuhan itu ngga
pernah salah ya?
Papi : Iya, Tuhan tidak pernah
salah, Dia terlalu Agung dan Mulia, Kebenaran ada di dalam Dia.
Lois : Tapi kok ada orang yang
dilahirkan tidak punya tangan dan kaki.
Jreengg.. pertanyaan simple tapi dalam.
Saya menjawab," Tuhan tidak pernah
salah mencipta manusia. Kalau ada anak yang dilahirkan cacat, itu
bukan karena Tuhan salah mencipta, juga bukan karena dosa orangtua
atau anak tersebut. Semua ciptaan di cipta untuk kemuliaan Tuhan. Di
Alkitab di catat, murid-murid Yesus ketika melihat seorang yang buta
dari lahir bertanya kepada Yesus, dosa siapa sehingga orang tersebut
buta dari lahir, dosa orangtuanya atau dosa dia sendiri. Yesus
menjawab, bukan dosa siapa-siapa, tapi orang tersebut dilahirkan buta
untuk memuliakan nama Tuhan. Jadi ingat, jangan pernah menghina orang
cacat, karena mereka diciptakan untuk membawa kemuliaan Tuhan."
Cerita dan pembicaraan saya serta
pertanyaan anak-anak cukup panjang. Saya hanya membagikan sedikit
saja. Saya senang anak-anak saya memperhatikan perkataan saya.
Anak-anak, sadar atau tidak, dengan
kepolosan mereka, kadang mereka memiliki pertanyaan tentang Tuhan
yang begitu sederhana namun sangat dalam sekali, bahkan seringkali
tidak pernah terpikirkan oleh kita yang dewasa.
Jessica yang paling sering bertanya
tentang Tuhan, dan sebagian besar pertanyaannya tidak mudah untuk di
jawab. Saya berdoa kepada Tuhan agar saya selalu bisa memberikan
jawaban yang benar dan tepat untuk setiap pertanyaan anak-anak saya
tentang Tuhan, dan bersyukur sampai saat ini, saya masih bisa
menjawab dengan baik, meskipun beberapa agak sulit karena pertanyaan
yang sulit dan harus saya jawab mengikuti pola pikir anak-anak.
Saya teringat dengan guru-guru sekolah
minggu. menjadi guru sekolah minggu adalah pelayanan yang tidak
mudah. Menjadi guru sekolah minggu jangan karena merasa menyukai
anak-anak dan ingin melayani Tuhan, karena lebih dari itu, seorang
guru sekolah minggu harus sangat siap dengan pertanyaan anak-anak
yang kadang tidak terduga. Jangan sampai apa yang ditanyakan oleh
anak-anak tentang Tuhan, tidak dijawab oleh guru sekolah minggu,
karena itu akan mempengaruhi masa depan mereka. Jawablah segera
pertanyaan anak-anak, karena kalau sampai menundanya, guru sekolah
minggu tersebut telah menghilangkan kesempatan seorang anak mengenal
Tuhannya dengan lebih baik.
Istri saya dahulu pernah menjadi guru
sekolah minggu. Suatu hari, istri saya sedang bercerita tentang mimpi
Yakub yang melihat malaikat naik-turun ke Sorga. Istri saya
menggunakan gambar malaikat yang sedang naik-turun melalui tangga ke
Sorga.
Tiba-tiba seorang anak bertanya,”Kok
malaikatnya ke Sorga ngga pake sendal, kita di bumi harus pake
sendal?”
Banyak yang tertawa mendengar
pertanyaan ini. Istri saya diam sebentar, lalu memberikan jawaban dan
penjelasan kenapa di Sorga tidak perlu pakai sendal. Bukan penjelasan
yang asal-asalan, tapi penjelasan yang sangat tepat menurut saya
(maaf jawaban istri saya tidak saya ceritakan disini).
Bertahun-tahun kemudian, setelah istri
saya tidak lagi menjadi guru sekolah minggu, sautu kali ia mendapat
informasi tentang anak ini. Anak ini bertumbuh dengan sangat baik
dalam imannya.
Meskipun pertanyaan anak-anak terkadang
terkesan lucu dan mengada-ada, tapi peran guru sekolah minggu sangat
penting untuk memberi jawaban yang tepat. Bukan hanya guru, sebagai
orangtua juga harus mampu memberikan jawaban yang benar dan tepat,
karena sadar atau tidak, jawaban ini akan menolong mereka di masa
depan. Jangan sampai anda asal-asalan menjawab hanya karena bingung
dan tidak mengerti jawaban yang harus diberikan kepada anak-anak
anda.
Oleh karena itu sebagai orangtua maupun
guru-guru sekolah minggu harus mau belajar dan mencari Kerajaan Sorga
dan KebenaranNya terlebih dahulu.
Comments
Post a Comment