Skip to main content

Tuhan Diam untukku?

Ketika saya berdoa kepada Tuhan meminta pertolongan-Nya untuk masalah berat yang sedang saya hadapi, tidak lama kemudian datang seorang teman yang menceritakan masalahnya kepada saya, dan ia membutuhkan bantuan saya. Masalahnya mirip dengan yang sedang saya hadapi. Teman saya ini bukan seorang yang percaya Tuhan. Selama beberapa bulan saya mencoba membantunya lewat nasehat dan mencarikan solusi. Cukup rumit, karena bukan masalah mudah dan teman saya juga seorang yang keras kepala, sulit untuk di ubah mindset-nya. Saya sudah hampir menyerah, dan terakhir saya bicara agak keras dan kesal. Saya katakan,”saya capek kasih nasehat ke kamu tapi tidak kamu dengar, sekarang silakan lakukan yang kamu suka.” Beberapa hari kemudian saya bertemu dia lagi, dan dia mengatakan masalahnya sudah selesai. Bukan hanya itu saja, ada hal yang di luar dugaan Tuhan lakukan untuk dia.

Oke, masalah teman saya selesai. Bagaimana dengan masalah saya? Masalah kami mirip, saya bisa memberikan nasehat kepada teman saya untuk menyelesaikan masalahnya, meskipun saya percaya Tuhan-lah yang pada akhirnya menyelesaikan masalah dia. Masalahnya adalah masalah yang saya hadapi belum selesai, bahkan semakin berat.

Terkadang begitu mudah untuk kita memberikan nasehat kepada orang lain tentang masalah yang sedang dihadapinya, tapi ketika kita sendiri menghadapi masalah yang sama, mampukah nasehat yang sama yang kita berikan kepada orang lain, kita terapkan juga untuk diri sendiri? Tidak mudah.

Beberapa kali setiap kali saya berdoa kepada Tuhan memohon pertolongan-Nya, datang seseorang yang membutuhkan pertolongan saya untuk masalah yang “mirip”. Itu sebabnya saya tidak terkejut lagi ketika tiba-tiba teman saya datang menghampiri saya dan curhat untuk masalah yang “mirip” dengan masalah saya. Hanya saja, masalah teman saya ini adalah masalah yang paling besar yang pernah Tuhan ijinkan saya untuk membantunya.

Kadang saya berpikir, tidak adil rasanya ketika seseorang yang Tuhan ijinkan saya membantunya, masalahnya selesai, sedangkan masalah saya sendiri tidak selesai. Tuhan seolah peduli dengan orang ayng saya tolong, tapi tidak peduli dengan saya yang membutuhkan pertolongan-Nya. Tuhan seolah mau pamer ke saya bahwa dia bisa menyelesaikan masalah orang lain yang mirip dengan saya, tapi menunda menyelsaikan masalah saya.

Teman saya, seorang yang tidak percaya Tuhan, saya mengajaknya ke Gereja saja sulit sekali, tapi Tuhan menolong dia. Saya seorang yang percaya Tuhan, sampai saya menuliskan ini seolah Tuhan hanya diam. Diamkah Dia? Saya menangis untuk masalah yang sedang saya hadapi. Ada rasa kesal, ada rasa marah, ada rasa kecewa.

Ketika mengingat bagaimana Tuhan menolong teman saya, tapi saya sendiri seolah dibiarkan, dan Ia hanya diam untukku, berhak-kah saya untuk iri dan mempertanyakannya kepada Tuhan?

Tuhan melakukan seturut kehendak-Nya, Dia berdaulat penuh melakukan kehendak-Nya. Selalu ada pengajaran Tuhan di balik setiap masalah yang kita hadapi. Tuhan suka mendidik orang-orang yang percaya kepada-Nya dan yang sungguh-sungguh mau mengikut Dia.

Tuhan sedang mengajar saya. Tuhan memperlihatkan bagaimana seorang yang tidak percaya Tuhan, Tuhan tetap menolong menyelesaikan masalahnya. Lalu apakah Dia mengabaikan saya. Saya termenung seolah mendengar Tuhan berkata,”Tidakkah kau lihat, dia yang tidak percaya kepada-Ku tetap Kukasihi, apalagi Engkau. Aku lebih cepat menolongnya karena ia tidak percaya kepada-Ku dan Aku menunjukkan Kasih-Ku kepadanya, agar pada waktunya ia akan datang pada-Ku. Sedangkan engkau, engkau yang mengasihiku, mengapa engkau kurang percaya kepada-Ku bahwa Aku akan menolongmu pada waktu-Ku. Aku suka mengajar engkau untuk lebih mengenal siapa Aku”

Dalam airmataku aku berkata,”Tuhan, Ampunilah aku yang berdosa ini”


Kemuliaan hanya bagi Yesus Kristus, Tuhan dan Rajaku. Amin

Comments

Anonymous said…
Tetap focus Pak.
Bpk berdoa krn Bpk percaya Tuhan kan.

Jangan liat ke lain Pak..
Masalah teman Bpk sekalipun mirip bukanlah alasan Tuhan u/ memberikan solusi.

Bapak ke Tuhan kan minta tolongnya..jadi tetap liat ke Tuhan Pak
Anonymous said…
kadang doa² kita memang seperti sengaja di ulur² tdk dijawab, mungkin agar kita makin sadar bahwa mslh besar kita itu hal kecil bgt yg sebenarnya tdk penting & tdk sebanding dgn berjalannya hub baik kita dgn Tuhan slm ini, krn bila nanti sewaktu² Tuhan mau pasti langsung dijawab kq dgn berkelimpahan (dijawab tuntas plus bonus ini plus bonus itu plus dpt hikmat, ciri jawaban yg berasal dr Tuhan setau saya begitu) dgn bentuk jawaban yg tdk terduga versi Tuhan tentunya bukan versi rencana kita manusia, kadang saya bila sudah serasa lagi diacuhkan Tuhan cuma doa singkat saja "jadilah sesuai rencanamu Bapa, pokok sesukamu saja lah Bapa, apa yg terbaik bagimu, tidak dijawab juga tdk apa kq, ampun krn kadang sy sombong & lupa siapalah sy Bapa kq berani²nya dgn pedenya bicara minta sesuatu, skrng sy sudah pasrah total dlm genggamanmu sepenuhnya, mksh Bapa, dlm nama Tuhan Yesus, amin" terus tidur mlm & besok pagi doa gitu lagi yg sama, hehehe maaf cuma skdr berbagi pengalaman