Skip to main content

Tafsir Ngaco 666 dalam Kitab Wahyu

Jika Anda seorang Kristen dan di tanya, Tafsir apakah yang paling populer dari kitab Wahyu? Jawaban Anda kemungkinan besar adalah 666.

Angka 666 ini memang sangat populer dikalangan umat Kristen dan dipercaya sebagai tanda pengikut Antikris. Umat Kristen umumnya diajarkan untuk menolak penggunaan tanda 666 ini, sebab tanda ini akan di pasang di tangan dan dahi yang akan menjadi penanda pengikut Antikris.

Jika ditanya lebih lanjut, Berupa apakah tanda ini? Kemungkinan Anda akan menjawab barcode atau microchip yang di implan di tubuh manusia yaitu di tangan dan dahinya. Cerita awal tanda 666 adalah berupa barcode, karena saat itu memang belum ada microchip. Barcode sebagai tanda 666 yang akan diberikan pada manusia di populerkan sejak tahun 80-an, diawali oleh seorang bernama Mary Stewart Relfe, PhD dalam bukunya yang berjudul  ”666 The New Money System” yang diterbitkan tahun 1982.

Mary Stewart meyakini bahwa penggunaan barcode memiliki maksud terselubung untuk menguasai dunia. Menurut Mary Stewart, pada barcode terdapat angka 666 yang berupa garis pembatas di bagian awal, tengah dan akhir barcode. Sejak saat itu, semakin banyak pendeta-pendeta Amerika yang mempopulerkannya dan sampai ke Indonesia. Di Indonesia, tanda 666 pada barcode, banyak di populerkan oleh pendeta-pendeta beraliran karismatik.

Perkembangan selanjutnya adalah kemunculan teknologi RFID (Radio Frequency Identification Device). RFID ini digunakan pada teknologi microchip yang berukuran sangat kecil dan dapat di implan ke tangan manusia. Microchip akan mencatat identitas pribadi seseorang yang terhubung secara elektronik ke pusat data yang dipercaya berada di pemerintahan yang dikuasai Antikris.

Ajaran tentang 666 pada barcode atau microchip ini dikaitkan oleh para pengajarnya dengan tafsiran kitab Wahyu, khususnya Wahyu 13

Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. (Wahyu 13:16-17)

Wahyu 13 mengatakan bahwa setiap orang akan dipasang tanda 666 ini pada tangan dan dahinya, dan ini adalah tanda Antikris. Tanpa tanda ini, tidak ada seorangpun yang bisa menjual ataupun membeli. Umat Kristen diajarkan untuk menolak penggunaan barcode dan microchip ini, khususnya apabila akan di implan ke tangan. Karena barang siapa yang di implan microchip ini, akan menjadi pengikut Antikris. Jika menolak microchip ini maka ia akan kesulitan untuk menjual dan membeli. Itulah yang dipercaya bahwa pengikut Kristus akan mengalami masa kesusahan besar.

Saat saya menuliskan ini, seluruh dunia sedang dilanda Wabah Covid-19, suatu virus Corona yang telah menyebabkan jutaan manusia di seluruh dunia terinfeksi virus ini. Ada satu hal yang menarik. Bill Gates, pernah mengatakan ingin memasukkan microchip pada Vaksin virus ini apabila vaksinnya sudah ditemukan. Tujuannya adalah untuk kemudahan pendataan. Perkataan Bill Gates ini akhirnya banyak diambil oleh orang-orang yang percaya tafsir 666 adalah microchip dan menganggap ini adalah tanda bahwa penggenapan kitab wahyu sudah semakin dekat. Banyak juga yang mengajarkan untuk menolak vaksin ini apabila nanti sudah ditemukan, karena menerima vaksin tersebut akan menyebabkan Anda menjadi pengikut Antikris.

Benarkah 666 yang dimaksud Kitab Wahyu adalah Barcode/Microchip?

Sebenarnya kitab seperti apakah kitab Wahyu itu? Apakah benar kitab ini menakutkan dan mengajarkan kita untuk berhati-hati agar menolak dan tidak menggunakan tanda Iblis 666. Benarkah barcode, microchip yang akan menjadi tanda pengikut Antikris?

Kitab Wahyu adalah kitab terakhir di dalam Alkitab. Kitab ini dikenal sebagai kitab Akhir Jaman atau kitab apokaliptik. Meskipun merupakan bagian Alkitab yang disebut sebagai kabar baik, banyak umat Kristen yang menganggap bahwa kitab Wahyu adalah sebuah kitab misteri dan kitab yang menakutkan.

Kitab Wahyu merupakan penglihatan Yohanes di Pulau Patmos. Tuhan Yesus sendiri yang memberikan penglihatan ini, dan melalui malaikatNya, Yohanes diminta untuk mencatat penglihatan ini. Kitab ini banyak berisi simbol-simbol yang tidak mudah dimengerti untuk kita yang hidup di jaman ini, karena kitab ini sendiri sudah dituliskan 2000 tahun yang lalu.

Lalu, apakah pada masa itu kitab Wahyu ini tidak dapat dimengerti atau merupakan kitab yang tersembunyi bagi Yohanes dan Gereja mula-mula, dan baru di mengerti di abad ini beberapa puluh tahun yang lalu?

Kitab Wahyu adalah catatan penglihatan Rasul Yohanes saat berada di pulau Patmos, dimana ia di buang kesana oleh kekaisaran Romawi yang berkuasa pada saat itu. Saya akan mengajak Anda untuk melihat beberapa hal yang hampir tidak pernah di bahas oleh penafsir-penafsir abad ini tentang kitab Wahyu yang percaya 666 adalah barcode/microchip.

Pertama :

Di awal pembukaan, kitab Wahyu ini dituliskan untuk ke tujuh jemaat di Asia Kecil. Siapakah ke tujuh jemaat ini? Mereka adalah Gereja-gereja yang berada di Asia kecil yaitu Gereja di Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia  dan Laodikia.

Di Wahyu 1 ayat 3 dituliskan “ Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.”

Kedua :

Di bagian akhir kitab Wahyu, Pasal 22 ayat 7 berbunyi : “Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini”

Lalu di pasal 22 ayat 10 berbunyi : “Lalu ia berkata kepadaku:”Jangan memateraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat ””

 

Dua hal dari ayat-ayat awal dan ayat-ayat terakhir di kitab Wahyu yang sering luput dan tidak dibahas oleh mereka yang percaya tanda 666 berupa barcode/microchip. Tapi, justru dari ayat-ayat awal dan akhir kitab Wahyu inilah menunjukkan pemahaman mereka tentang tanda 666 maupun hal-hal lainnya di kitab Wahyu menjadi berantakan.

 

Mengapa saya mengatakan demikian?

Perhatikan, kitab Wahyu memang merupakan kitab apokaliptik yang berisi tentang kedatangan Yesus yang kedua kali atau tentang akhir jaman. Namun jika Anda membaca dengan baik-baik dan memperhatikannya secara teliti, kitab Wahyu mencatat peristiwa dan nubuat tentang masa lalu, masa sekarang (jaman Yohanes) dan masa depan (akhir jaman).

Jadi nubuat kitab Wahyu berisi tentang perjanjian lama, perjanjian baru dan kedatangan Yesus yang kedua kali di masa depan. Hal ini juga diakui oleh para peneliti kitab Wahyu, termasuk pendeta-pendeta yang menafsirkan 666 yang saya jelaskan sebelumnya di atas.

Kitab Wahyu juga awalnya adalah kitab yang ditujukan kepada ke tujuh Jemaat di Asia Kecil, namun juga berlaku bagi kita sekarang karena adanya nubuat tentang masa yang akan datang. Tetapi menjadi aneh kalau kitab Wahyu baru tersingkap pengertiannya pada abad ini. Bagaimana dengan ke tujuh jemaat di Asia Kecil pada masa itu?

Diawal kitab ini sudah dituliskan “Berbahagia mereka yang membaca, mendengarkan dan menuruti perkataan kitab Wahyu ini”. Bukankah kitab ini ditujukan kepada ke tujuh jemaat mula-mula di Asia Kecil? Lalu, bagaimana mereka bisa berbahagia saat membaca dan mendengarkan apalagi melakukannya, sementara mereka tidak mengerti apa maksud dari isi kitab Wahyu 13 yang ternyata adalah barcode atau microchip yang belum ada pada jaman itu?

Lalu apakah menurut Anda Rasul Yohanes juga hanya sekedar mencatat sambil ternganga karena bingung dan tidak mengerti apa maksud dari isi kitab Wahyu.

Sekali lagi bahwa Kitab Wahyu adalah kitab apokaliptik, yang berisi simbol-simbol. Apakah simbol-simbol ini baru di mengerti pada abad ini dan tidak di mengerti oleh jemaat di Asia Kecil dan bahkan tidak di mengerti oleh Yohanes sendiri. Lalu, 2000 tahun kemudian baru di mengerti oleh seorang yang bernama Mary Stewart Relfe dan dilanjutkan oleh pendeta-pendeta karismatik abad 20. Luar biasa sekali urapan pendeta-pendeta di abad 20. Selama 2000 tahun simbol-simbol disembunyikan oleh Tuhan Yesus dan baru diungkapkan kepada pendeta abad 20, tetapi, saat diberikan kepada ke tujuh jemaat dan Yohanes sendiri, mereka dikatakan berbahagia. Berbahagia dari mana kalau tidak tahu arti simbol-simbol tersebut?

Lagi pula dibagian akhir dikatakan agar jangan memateraikan kitab ini, sebab waktunya sudah dekat. Waktu apakah yang sudah dekat? Apakah waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali? 2000 tahun berlalu dan Tuhan Yesus belum datang untuk kedua kalinya. Jadi pasti bukan karena ini. Saya percaya, Tuhan Yesus berpesan agar jangan memateraikan kitab ini, karena akan ada penggenapan di jaman Yohanes. Tidak semua digenapi, namun beberapa peristiwa akan terjadi di jaman Yohanes dan Gereja-gereja di Asia Kecil.

 

Lalu Bagaimana Memahaminya?

Kitab Wahyu adalah kitab simbol-simbol. Tidak mudah untuk mengartikannya jikalau kita tidak tahu simbol-simbol tersebut. Jika simbol-simbol ini tidak di mengerti oleh jemaat mula-mula di Asia Kecil, maka kita lebih tidak mungkin lagi untuk mengertinya, karena sudah terlalu lama.

Tapi, pernyataan Tuhan Yesus yang memerintahkan agar kitab ini dikirimkan kepada ke tujuh jemaat di Asia Kecil dan di bagian akhirnya menyatakan kitab ini jangan di materaikan, justru menunjukkan bahwa simbol-simbol ini sangat di mengerti oleh Yohanes dan Jemaat di Asia Kecil. Justru kita yang hidup di jaman inilah yang sangat sulit sekali untuk mengerti, bukan kebalikannya.

Ke tujuh jemaat di Asia Kecil adalah pengikut Yesus yang sedang mengalami penganiayaan oleh kekaisaran Romawi pada saat itu. Rasul Yohanes sendiri mengalami pembuangan ke pulau Patmos oleh kekaisaran Romawi.

Satu lagi, orang Kristen kebanyakan mengatakan kitab Wahyu adalah kitab yang menakutkan, padahal sesungguhnya ini adalah kitab penghiburan dan kekuatan bagi jemaat yang sedang mengalami penganiayaan pada masa itu. Kitab Wahyu memperlihatkan kemenangan bagi mereka yang tetap mempertahankan imannya kepada Tuhan.

Kalau Anda masih merasa kitab Wahyu adalah kitab yang menakutkan, itu berarti Anda masih memiliki pemahaman yang salah tentang kitab Wahyu, dan mungkin pendeta Anda mengajarkan penafsiran yang salah tentang kitab Wahyu.

Tuhan Yesus memberikan kitab Wahyu dalam bentuk simbol-simbol dengan tujuan agar kitab ini dapat di mengerti oleh Yohanes dan jemaat di Asia Kecil, namun tidak di mengerti oleh kekaisaran Romawi. Sebab, jika kekaisaran Romawi mengetahui simbol-simbol ini, maka kitab ini akan dihancurkan oleh mereka.

Simbol-simbol yang di mengerti pada jaman itu dan jaman kita sekarang umumnya sudah berbeda, itu sebabnya tidak mudah bagi kita untuk memahami kitab Wahyu. Saya ambil contoh, apakah Anda tahu bahwa pada jaman Gereja mula-mula, simbol keKristenan bukanlah salib, melainkan ikan. Di jaman kita sekarang, sebagian besar umat Kristen sudah tidak mengetahui lagi tentang simbol ikan ini, yang kita kenal adalah salib.

Di jaman itu, jika seorang pengikut Kristus ingin mengetahui apakah orang yang berada di dekatnya adalah juga pengikut Kristus, maka ia akan menggambar sebuah lengkungan di tanah. Jika orang didekatnya melengkapi gambar tersebut dengan sebuah lengkungan lagi dan membentuk gambar ikan, maka ia adalah pengikut Yesus juga. Jika orang tersebut tidak melanjutkan gambar tersebut atau mengambar asal-asalan, maka ia pasti bukan pengikut Yesus. Gambar ikan ini adalah kode rahasia yang digunakan pada jaman itu, untuk melindungi mereka dari pemerintahan Romawi yang kejam.

Contoh lainnya, sebagian mungkin tahu dan sebagian tidak. Perempuan di Alkitab adalah simbol Gereja, Naga adalah simbol Iblis, Lautan adalah simbol bangsa-bangsa atau pemerintahan dunia.

Angka-angka di Alkitab juga banyak yang memiliki arti sendiri, termasuk di kitab Wahyu yang banyak menggunakan angka-angka simbolik. Angka-angka ini dikenal oleh bangsa Yahudi pada jaman itu, termasuk Yohanes. Misalnya angka 3 adalah angka Tuhan, angka 6 adalah angka manusia, angka 7 adalah angka sempurna, dan lainnya. Itu sebabnya melihat angka-angka yang ada di kitab Wahyu, sebagian besar tidak bisa diartikan secara hurufiah, termasuk angka 666.

Saya sudah mempelajari tentang barcode dan bagaimana kode-kode angka yang terbentuk oleh garis-garis batang pada barcode. 3 tanda pembatas yang dipercayai sebagai angka 666 sebenarnya tidak menunjuk angka apapun. Saya tidak jelaskan disini, namun coba Anda cari informasinya di internet tentang bagaimana cara membaca kode batang barcode, tapi ingat, jangan dari tulisan penafsir-penafsir yang percaya barcode/microchip, carilah yang lebih ilmiah.

Di dalam barcode maupun microchip sebenarnya tidak ada angka 666, itu hanya digunakan oleh pendeta-pendeta masa kini yang masih percaya dengan tafsiran barcode. Saat ini, para penafsir tersebut menyadari bahwa teknologi barcode sudah tidak cocok lagi menjadi simbol angka Iblis. Itu sebabnya berubah menjadi microchip dan kedepannya akan berubah lagi menjadi teknologi Artificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan.

Jika para pecinta tafsir barcode 666 meyakini adanya kode angka 666 pada barcode, maka cobalah minta mereka menunjukkan dimana angka 666-nya pada RFID atau microchip. Mereka sangat bangga sekali ketika menunjukkan angka 666 yang terdapat pada barcode, tapi tidak pernah satu kali pun menunjukkan angka 666 pada RFID/microchip. Mengapa demikian? Karena memang angka 666 sama sekali tidak terdapat pada RFID dan microchip.

Microchip dipilih oleh pendeta-pendeta yang percaya barcode adalah 666 hanya demi melanjutkan tafsiran mereka yang ngaco dan berusaha mencocokan Alkitab dengan tafsir mereka.

 

Mari Gunakan Mesin Waktu Sejenak

Anggaplah tafsiran barcode itu benar. Coba Anda bayangkan, Anda menggunakan mesin waktu kembali ke jaman Jemaat di Asia Kecil, lalu mengatakan tafsiran 666 kepada mereka yang baru menerima kitab Wahyu dari Yohanes. Anda ceritakan tentang barcode, lalu Anda gambarkan bentuk barcode berupa garis-garis hitam putih. Tunjukkan inilah arti 666 tersebut, dan ini baru ada 2000 tahun kemudian.

Kira-kira apakah mereka akan mengerti, lalu berbahagia? Mereka mungkin akan ternganga atau justru menertawakan Anda. Atau mungkin juga mereka akan berbahagia, karena tanda Iblis 666 ini tidak terjadi di jaman mereka. Mereka semua yakin mereka adalah orang yang diselamatkan dan tidak perlu berjaga-jaga seperti yang diperintahkan Yesus, karena tidak mungkin mereka akan jadi pengikut Antikris bukan? Sebab tanda itu baru muncul 2000 tahun kemudian.

 

Jadi, Apakah 666 itu?

Di dalam kitab wahyu, angka 666 sebenarnya dituliskan dalam bentuk bilangan enam ratus enam puluh enam, bukan tiga buah angka 6. Enam ratus enam puluh enam ini dipercaya sebagai bilangan antikris yang merujuk pada Kaisar Romawi pada masa itu yaitu Kaisar Nero.

Kaisar Nero adalah seorang Kaisar yang sangat kejam. Kekejamannya sangat ditakuti pada masa itu. Ia melakukan pembunuhan terhadap Ibu dan istrinya sendiri, bahkan ia melakukan pembakaran kota Roma, sehingga terjadi kebakaran besar selama 9 hari. Ia memfitnah pengikut Kristus yang dituduh sebagai pelaku pembakaran ini. Anda bisa mencari informasi tentang kekejaman Kaisar Nero di internet.

Kaisar Nero jika di tuliskan dalam abjad Ibrani di sebut dengan Neron Caesar. Huruf-huruf dalam bahasa Ibrani memiliki nilai angkanya, atau yang disebut dengan Gematria. Menurut perhitungan Gematria ini, jumlah angka dari abjad Kaisar Nero dalam huruf Ibrani bernilai enam ratus enam puluh enam. Jadi, pada masa itu Antikris yang di maksud adalah Kaisar Nero.

Kaisar Nero mati karena bunuh diri, akibat pemberontakan rakyatnya yang muak dengan kekejamannya. Pada masa itu di percaya juga Kaisar Nero akan bangkit pada akhir jaman untuk menggenapi Antikris di akhir jaman.

Jadi, sebenarnya Antikris pada masa itu sudah di mengerti dan diketahui oleh Yohanes, dan sengaja dituliskan dalam bentuk simbol bilangan 666. Yohanes juga tidak mengatakan bahwa Antikris hanya ada pada jaman itu, namun ia menjadikan Kaisar Nero yang kejam sebagai simbol Antikris pada akhir jaman nanti. Itu sebabnya pada masa itu, pengikut Kristus percaya bahwa pada akhir jaman Kaisar Nero akan bangkit kembali atau orang yang kekejamannya seperti Kaisar Nero.

Ada berapa banyakkah antikris? Umat Kristen banyak yang percaya antikris sesungguhnya hanya satu orang dan akan muncul pada akhir jaman, tapi banyak juga yang percaya Antikris bukan satu tapi banyak.

Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. (1 Yohanes 2:18)

Yohanes, sebagai seorang yang mendapatkan penglihatan tentang Akhir Jaman, menuliskan dalam suratnya 1Yoh2:18, bahwa pada akhir jaman ada “Seorang Antikris”, tapi sekarang telah bangkit banyak Antikris. Antikris itu banyak atau hanya satu? Yohanes percaya bahwa Antikris pada puncaknya hanya akan ada satu, namun disepanjang jaman akan bermunculan Antikris-antikris yang akan berusaha menghancurkan kekristenan. Jadi, bukan hal aneh kalau memang yang dimaksudkan sebagai Antikris pada jamannya adalah Kaisar Nero, dan juga tidak berarti bahwa Antikris sudah datang, apalagi sudah mati. Dan tidak mengherankan juga kalau pada masa itu banyak pengikut Kristus yang percaya akan adanya kebangkitan Kaisar Nero di akhir jaman.

 

Lalu, bagaimana dengan tanda 666 yang dimaksud?

Tanda 666 pada Wahyu 13:16-17 disebutkan akan diberikan pada tangan kanan dan dahi. Dan setiap yang memiliki tanda ini adalah pengikut antikris. Tanda di tangan dan di dahi, bukanlah sebuah tanda yang tidak dikenal oleh Yohanes. Tanda ini sudah pernah tercatat di Perjanjian Lama.

Dengarlah, hai orang Israel : TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu Esa. Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, (Ulangan 6:4-8)

Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi lambang di dahimu, sebab dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari Mesir. (Keluaran 13:16)

Di Perjanjian Lama, Tuhan memerintahkan kepada bangsa Israel untuk mengajarkan tentang Tuhan kepada anak-anaknya, dan ini harus dilakukan secara berulang-ulang. Tujuannya adalah agar bangsa Israel tetap mengingat Tuhan-nya. Disebutkan juga bahwa pengajaran ini harus diikat sebagai tanda di tangan dan di dahi.

Apakah yang dimaksud dalam perjanjian lama ini benar-benar berupa tanda fisik? Adakah ayat-ayat yang harus diikat sebagai tanda di tangan dan di dahi?

Bangsa Israel pada masa itu mengerti bahwa ini adalah tanda simbolik. Tanda di tangan mengacu pada perbuatan dan tanda di dahi mengacu kepada pikiran atau ingatan. Ayat Ulangan dan Keluaran di atas dimaksudkan agar setiap perintah Tuhan selalu di ingat dan diwujudkan dalam perbuatan. Bisa juga diartikan seluruh hidup kita harus diarahkan kepada Tuhan.

Memang bangsa Israel pernah menganggap ini adalah tanda fisik. Bahkan sampai saat ini, orang Yahudi yang memegang erat tradisi iman percayanya, ada yang menggunakan tali yang dililitkan di tangan dan sebuah kotak kecil yang diikat di kepala. Ini adalah sebagai tanda ketaatan kepada Tuhan. Tali dan kotak kecil ini berisi ayat-ayat Perjanjian Lama dan tali ini disebut dengan Tefilin. Tefilin menjadi semacam tanda ketaatan kepada Tuhan. Tuhan Yesus juga pernah mengecam penggunaan Tefilin ini oleh orang Farisi.

Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; (Matius 23:5)

Tali sembahyang pada ayat di atas, itulah yang disebut Tefilin. Jika memang Tefilin ini adalah tanda fisik yang di maksud oleh Perjanjian Lama tersebut, maka seharusnya Yesus-pun menggunakan Tefilin ini. Tapi, tidak pernah ada catatan Yesus mengenakan Tefilin, yang ada justru Yesus mengecam penggunaan Tefilin ini.

Jika dalam Perjanjian Lama, tanda di tangan dan di dahi merupakan simbolik, maka, bagaimana dengan tanda 666 yang di pasang di tangan dan di dahi pada kitab wahyu?

Kalau Anda memahami Perjanjian Lama, maka seharusnya Anda juga memahami bahwa tanda di tangan dan di dahi pada kitab Wahyu juga berupa simbolik.

Yohanes menggunakan simbol ketaatan kepada Tuhan untuk menerangkan simbol ketaatan kepada antikris di akhir jaman. Sangat mudah untuk dimengerti kalau tanda 666 di tangan dan di dahi, adalah tanda ketaatan pengikut Antikris yang pikiran dan perbuatannya mengarah pada pikiran dan perbuatan Antikris. Jadi tidak mungkin kalau ini merupakan tanda fisik berupa barcode ataupun microchip.

Ada pengajaran yang diajarkan berulang-ulang kepada umat Kristen untuk menolak penggunaan barcode dan microchip ini, apalagi yang akan di pasang di tangan. Diajarkan bahwa siapa yang menggunakan tanda ini akan menjadi pengikut Antikris, itu sebabnya harus di tolak.

Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. (Wahyu 13:16-17)

Kita lihat lagi Wahyu 13:16-17. Dikatakan bahwa kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya. Ini berarti, tanpa kecuali, semua manusia akan dikenakan tanda ini. Itu sebabnya banyak yang mengajarkan untuk menolak penggunaan microchip di tangan.

Kalau memang semua manusia akan dikenakan tanda ini, mengapa harus repot-repot mengajarkan untuk menolaknya? Semua manusia pada akhir jaman pasti akan menjadi pengikut Antikris bukan?

Bagaimanakah seharusnya?

Saya kutip ayat sebelumnya :

Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu. Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh. (Wahyu13:14-15)

Sebelum peristiwa pemberian tanda 666, antikris menyesatkan dan memerintahkan “mereka yang diam di bumi” untuk mendirikan patung dan menyembahnya. Yang tidak mau menyembah akan di bunuh. Setelah menyembah patung ini, baru kemudian mereka diberikan tanda 666.

Siapakah “mereka yang diam di bumi”? Apakah seluruh manusia? Bukankah kita semua berdiam di bumi?

Sekali lagi, kitab wahyu penuh dengan simbol-simbol. Kalimat “mereka yang diam di bumi” berkali-kali disebutkan didalam kitab Wahyu. Saya akan mengambil salah satu kutipan terdekatnya di dalam kitab Wahyu. Saya akan mengambil dari Wahyu 13:8 :

Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih. (Wahyu 13:8)

“Semua orang yang diam di atas bumi”. Ini adalah salah satu kalimat yang menyebutkan tentang “mereka yang diam di bumi”. Siapakah mereka ini? Kita baca di kalimat berikutnya dalam ayat di atas. Mereka yang diam di bumi adalah setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba.

Jadi apakah “mereka yang diam di bumi” berarti semua manusia yang ada di bumi? Ayat di atas menyatakan bahwa “mereka yang diam di bumi” bukanlah dimaksudkan untuk semua manusia di bumi tetapi adalah mereka yang menolak Yesus Kristus, yang namanya tidak terdapat di dalam kitab kehidupan.

Masih ada ayat-ayat lainnya yang bermaksud sama. Silakan Anda cek dan pelajari Wahyu 3:10, 6:10, 8:13, 11:10, 14, 17:2, dan 17:8.

Siapakah yang akan mendirikan patung binatang itu? Mereka yang tidak percaya Yesus. Siapakah yang menyembah patung itu? Mereka yang menolak Yesus. Siapakah yang diberikan tanda 666 itu? Mereka yang sesungguhnya tidak percaya Yesus dan menolak Yesus.

Jadi, tanda 666 diberikan kepada mereka yang menolak  Yesus dan menyembah patung binatang (Antikris). Wahyu 13 menjelaskan bahwa “Bukan karena mengenakan tanda 666 maka mereka menjadi pengikut Antikris, tapi mereka yang sudah menjadi pengikut antikris terlebih dahulu baru diberikan tanda 666 itu.”

Sehingga akan menjadi ajaran omong kosong dan konyol kalau mengajarkan umat Kristen untuk menolak menggunakan microchip agar tidak menjadi pengikut Antikris, karena semua yang diberikan tanda antikris 666 adalah semua pengikut Antikris.Lagi pula, sudah saya tunjukkan bahwa microchip bukanlah tanda 666. Ajaran yang banyak diajarkan adalah kebalikan dari apa yang dituliskan Alkitab bukan? Menurut Anda, siapakah yang suka memutarbalikkan Alkitab?

Lalu, bagaimana dengan pengikut Kristus? Apakah mereka akan diberikan tanda juga? Ya, pengikut Kristus juga akan diberi tanda.

Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. (Wahyu 14:1)

Siapakah seratus empat puluh empat ribu orang yang berdiri bersama Anak Domba dan diberikan tanda di dahinya?

144 ribu orang mengacu pada Wahyu 7:4

Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. (Wahyu 7:4)

Para penafsir yang percaya tafsiran barcode 666 sebagai tanda Antikris, umumnya percaya bahwa 144 ribu orang ini adalah benar-benar keturunan Israel yang diselamatkan. Tapi saya mempercayainya ini adalah simbolik untuk orang-orang pilihan dan orang-orang percaya di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diselamatkan. Saya tidak menjelaskan lebih lanjut tentang simbolik 144 ribu orang ini. Di lain waktu akan saya jelaskan.

Jadi orang-orang percaya ini atau pengikut Yesus ini juga akan diberikan tanda di dahinya, yaitu berupa nama Bapa dan nama Yesus. Apakah benar-benar tertulis nama Bapa dan Yesus? Saya percaya ini adalah simbolik sebagai orang-orang pilihan yang setia kepada Tuhan.

Jadi pada jaman akhir setiap manusia akan memiliki tanda, pengikut Antikris akan memiliki tanda Antikris dan pengikut Yesus akan memiliki tanda Bapa dan Yesus. Tidak ada seorangpun yang tidak memiliki tanda, dan tidak perlu Anda repot mengajarkan atau mempercayai untuk menolak barcode/microchip, karena itu bukan tandanya. Dan, setiap manusia akan memiliki tanda yang diberikan oleh Iblis, sebagai pengikut Iblis dan tanda Tuhan Yesus sebagai pengikut Yesus.

  

Lalu Bagaimana Memahami Kitab Wahyu


Untuk menafsirkan kitab Wahyu termasuk kitab-kitab lainnya di Alkitab, salah satu caranya adalah kita harus mempelajari kembali tentang masa lalu, tentang keadaan, kebudayaan, simbol-simbol, kepercayaan dan kehidupan pada masa dituliskannya kitab-kitab ini. Kita juga bisa menafsirkan dengan membaca dengan baik-baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Ayat menafsirkan Ayat. Itu sebabnya penting untuk membaca keseluruhan Alkitab secara berulang-ulang. Cari juga hamba-hamba Tuhan yang memahami cara menafsirkan Alkitab yang benar, bukan sembarangan menafsirkan untuk memuaskan telinga kita dengan dongeng-dongeng.

Jikalau Anda mengerti kitab Wahyu, Anda akan melihat bahwa kitab Wahyu bukanlah kitab yang menakutkan, tapi kitab penghiburan.

Jangan lagi kita terkecoh oleh ajaran-ajaran yang hanya menarik bagi pikiran kita namun isinya bukan kebenaran. Iblis meniru cara Tuhan yang mengajarkan untuk berulang-ulang membaca dan merenungkan kitab suci. Iblis meniru dengan mengajarkan kebohongan secara berulang-ulang. Kebohongan yang diajarkan secara berulang-ulang akan di anggap sebagai kebenaran.  Anda harus bisa membedakan kebenaran dan kebohongan, bukan menilai dari pengajaran yang menarik hati atau tidak.
 

Tuhan Yesus Memberkati kita semua.

Comments

Terima kasih atas pelayanannya diblog ini bro🙏🏻 Jesus bless you😇
Anonymous said…
???
Anonymous said…
666 sudah berlaku mulai y2k, dan sekarang sudah mulai dikenakan pada manusia. αριθμον του θηριου αριθμος γαρ ανθρωπου. teknologi digital digunakan suatu kekuasaan ( binatang, αριθμον του θηριου) untuk mengontrol tiap individu ( αριθμος γαρ ανθρωπου).
JIPI said…
meskipun hanya penafsiran tapi bagus juga untuk menambah wawasan