Skip to main content

Hari Terakhir

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7 : 22-23).

Ayat diatas menggambarkan hari terakhir yang sangat mengejutkan. Ini bukan tentang kekacauan atau penolakan terhadap Yesus oleh antikristus, tetapi ini menggambarkan tentang kehidupan orang-orang yang mengaku diri kristen dan percaya kepada Tuhan.

Hari terakhir merupakan hari penghakiman, hari dimana domba dan kambing akan dipisahkan, hari dimana gandum dan lalang akan dipisahkan. Yang manakah domba atau gandum? Yang manakah kambing atau lalang? Banyak hal akan mengejutkan terjadi disini.

Menjelang hari terakhir, akan banyak orang mengatakan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Semua dikatakan demi nama-Mu. Nama siapa? Kita dapat mengatakan nama Yesus. Nama Yesus-lah yang dipakai untuk bernubuat, mengusir setan, dan mengadakan mujizat, bukan nama yang lain.

Bukankah Yesus juga mengatakan memberikan kuasa kepada orang percaya untuk mengusir setan dan mengadakan tanda-tanda mujizat? Tapi mengapa Ia sendiri yang menolak orang-orang yang melakukan hal tersebut.

Saat ini jika kita perhatikan, sangat banyak sekali orang-orang yang mengikuti para pemimpin agama yang “memiliki” kuasa untuk bernubuat, mengusir setan, dan melakukan mujizat seperti menyembuhkan penyakit bahkan menghidupkan orang mati.

Ketika diadakan suatu KKR penyembuhan, maka berbondong-bondonglah umat Kristen menghadiri acara tersebut, apalagi jika yang membawakannya adalah seorang “hamba Tuhan” yang sudah sangat terkenal dalam kuasa penyembuhannya. Puluhan, bahkan ratusan ribu umat Kristen hadir, sekalipun harus berdesak-desakan atau kepanasan dilapangan terbuka atau kehujanan, semua seolah dilakukan dengan sukarela demi mencari kesembuhan atau sekedar melihat “benarkah hamba Tuhan tersebut bisa menyembuhkan?”.

Sebuah gereja yang dipimpin oleh seorang pendeta yang memiliki kuasa penyembuhan atau pengusiran setan pada umumnya memiliki jemaat yang jauh lebih besar daripada gereja yang tidak memperlihatkan kemampuan-kemampuan ini.

Memang Yesus memberikan kuasa kepada orang-orang yang percaya pada-Nya dengan kuasa-kuasa diatas. Tetapi kuasa-kuasa tersebut seringkali disalahgunakan untuk memberikan kepuasan atau untuk menarik jemaat agar percaya kepada Tuhan, sehingga apa yang terjadi bukan lagi kuasa Tuhan tetapi kuasa setan yang meniru kuasa Tuhan. Iblis mengambil alih, dan hebatnya Iblis tetap memanfaatkan nama Tuhan. Karena disinilah salah satu tipuan iblis yang menyamar sebagai malaikat Terang.

Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?

Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." (Matius 13 : 24-30).


Perumpamaan ini adalah perumpamaan yang diberikan penjelasan dalan injil Matius pada ayat-ayat yang berikutnya :

Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu." Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. (Matius 13 : 36-39)

Cukup jelas kita lihat disini bahwa gandum menggambarkan orang-orang yang percaya kepada Tuhan dengan benih yang ditaburkan oleh Tuhan Yesus, sedangkan lalang ialah orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan karena benihnya ditaburkan oleh Iblis.

Permasalahannya adalah, kedua benih ini ditaburkan pada tempat yang sama dan dibiarkan untuk hidup bersama sampai pada hari penghakiman. Jika keduanya taburkan pada tempat yang sama, berarti pengikut Yesus dan pengikut Iblis berada pada satu tempat yang sama.

Gereja bukanlah tempat dimana bisa diperoleh kedamaian, atau Gereja dianggap tempat yang bebas dari serangan Iblis. Perumpamaan diatas menggambarkan gereja bukan hanya tempat untuk anak-anak Tuhan, tetapi anak-anak Iblis juga turut berkeliaran.

Lalu, bagaimana cara membedakannya? Membedakan kedua macam benih tidaklah mudah, dan seringkali sangat terselubung. Namun, perbedaan kedua benih ini sesungguhnya dapat terlihat ketika benih mulai mengalami pertumbuhan, dan pembedaan juga dilihat oleh hamba-hamba Yesus Kristus yang sejati. Bagi, orang awam, akan sulit membedakan antara lalang dan gandum, berbeda dengan para petani yang sudah berulang kali menanam gandum. Akibatnya, orang awan akan mengatakan bahwa semuanya adalah gandum, apalagi mereka semua tumbuh di ladang gandum.

Inilah yang terjadi dalam dunia kekristenan saat ini. Setiap orang yang datang ke gereja di anggap beragama Kristen. Ini mungkin dapat kita katakan tepat. Tetapi pengertian Kristen saat ini sudah begitu sempit, hanya sekedar label agama pada KTP.

Apakah yang dicari umat Kristen saat ini? Kepercayaan kepada Tuhan atau hanya sekedar penghiburan untuk mendukung kehidupannya. Beberapa keunikan perkataan orang yang mengaku diri Kristen :

1. Agama kristen membawa kelegaan dan menghiburan terutama karena penuh dengan nyanyian pujian yang dapat menyenangkan hati.
2. Agama kristen memancarkan kasih kepada setiap orang atau kita diajarkan untuk saling mengasihi tanpa membeda-bedakan.
3. Agama kristen diberikan kuasa oleh Tuhan untuk melakukan bermacam mujizat, seperti kuasa penyembuhan, pengusiran setan, nubuat, kekayaan, dll.
4. Tuhan selalu menjaga dan melindungi orang kristen.

Masih cukup banyak dan beragam ungkapan mengenai agama kristen. Ungkapan-ungkapan diatas kelihatannya sangat menghibur dan tepat. Penulis sendiri tidak berani mengatakan itu salah, tetapi semua hal-hal di atas adalah untuk memuaskan diri kita sendiri atau menjadi daya tarik kekristenan masa kini.

Apabila ada orang percaya yang jatuh sakit, mengalami kebangkrutan dan lainnya, sering dianggap oleh beberapa pendeta sebagai hukuman Tuhan, karena baru melakukan dosa, karena kurang percaya, dan lainnya. Tetapi bila terjadi kesembuhan, pengusiran setan, menjadi kaya, seringkali dikatakan karena pendeta ini dan itu, sekalipun mereka juga menyebut berkat Tuhan.

Apapun itu, seringkali pendeta yang mengambil keuntungan dalam berbagai peristiwa ini. Banyak orang pada akhirnya menjadi percaya dengan cepat tetapi begitu permasalahan dunia menghimpit kehidupan mereka, banyak yang pada akhirnya jatuh dalam kekecewaan dan yang dipersalahkan adalah Tuhan, bukan pendeta yang mengajarkan doktrin yang salah.

Disinilah permainan Iblis bergerak untuk menjatuhkan Kerajaan Sorga. Nama Tuhan dipakai untuk membawa orang menjadi percaya kepada Tuhan melalui kesembuhan, kekayaan, pengusiran setan, dan bermacam mukjizat lainnya. Tetapi kemudian kekecewaan diberikan sehingga mereka yang tadinya percaya menjadi melarikan diri dari Tuhan.

Dihadapan penghakiman Tuhan kita tidak bisa berkata bahwa “Iblislah yang telah menipu, aku tidak tahu penipuan Iblis ini dan tidak bermaksud untuk mengikuti Iblis!”. Ingatlah bahwa kita sebagai orang percaya diberi kuasa untuk mengusir setan. Tetapi pengusiran setan disini jangan diartikan sebagai “berteriak dengan suara lantang dan keras dan menyebut nama Yesus” seperti yang banyak dilakukan oleh para hamba Tuhan masa kini. Pengusiran setan dapat dilakukan dengan “Mencari dahulu Kerajaan Sorga dan KebenaranNya yang sejati itu”. Ketaatan kita untuk hidup sungguh-sungguh dan memuliakan Yesus Kristus di dalam kehidupan kita akan menjadikan kita kuat dan Roh Kuduspun akan memimpin hidup kita untuk mengetahui setiap gerak-gerik Iblis.

Semuanya baru akan terlihat dengan jelas pada hari penghakiman. Tuhan tidak menghitung sudah berapa banyak kita melakukan mujizat, tetapi Ia akan melihat ketaatan kita, kesetiaan kita dan kesungguhan hidup kita untuk memuliakan namaNya, bukan untuk memuliakan diri kita sendiri.
Berdoalah agar jangan ada keangkuhan dan keinginan untuk menonjolkan diri, sebab Yesus Kristus harus menjadi semakin besar dan kita semakin kecil. Mari kita kembalikan segala kemuliaan hanya kepada Yesus Kristus yang bukan hanya Tuhan tetapi juga Raja Sorga yang selayaknya kita sembah.

Comments