Skip to main content

Beri Aku Makan, Tuhan

Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Matius 25:35-40.




Terkadang aku bingung dengan Tuhan. Aku berdoa agar diberikan berkat yang lebih untuk keluargaku, tapi yang datang justru seorang ibu dan anaknya yang tidak memiliki uang untuk makan.

Semalam, sepulang kantor, anakku minta dibelikan nasi goreng dan istriku kwetiau. Sepulang membeli nasi goreng dan kwetiau, istriku mengatakan bahwa seorang ibu dan anaknya (tetangga kami) tidak memiliki uang untuk makan malam ini. Saat ini mungkin mereka sedang kelaparan. Saya sempat berpikir untuk memberikan nasi goreng anak saya, tapi jika saya berikan dan saya membeli lagi, saya harus mengantri lama dan biasanya anak saya sudah ketiduran dan akhirnya tidak makan.

Lalu saya katakan kepada istri saya,"Kenapa tadi ga bilang, biar sekalian saya belikan nasi goreng". Istri saya mengatakan ia lupa dan baru ingat sekarang.

Saya katakan lagi," Ya sudah kasih uang saja 20 ribu, biar dia beli sendiri, kan ga jauh tempat nasi gorengnya."

Tapi akhirnya istri saya mengatakan,"Udah kwetiau aku aja di bagi dua dengan dia, nanti ditambah nasi aja." Istri saya akhirnya berbagi kwetiau dengan ibu ini.

Pagi ini saat sarapan pagi di kantor, tiba-tiba saya teringat kembali, bukankah ibu itu tidak punya uang? Semalam ia sudah kami beri makan, tapi bagaimana dengan hari ini? Seahrusnya semalam saya tetap berikan uang meskipun hanya 10 atau 20 ribu, setidaknya ia bisa bertahan dahulu. Saya bersyukur masih bisa menikmati makanan, bagaimana dengan mereka yang sedang kelaparan saat ini?

Istri saya tahu kondisi ibu ini dan kehidupan keluarganya, dan ibu ini sering curhat kepada istri saya.

Pernah satu kali, karena tidak punya uang dan sedang kelaparan bersama anaknya, ibu ini pernah memetik daun-daunnya di dekat rumahnya (entah daun apa) untuk kemudian di masak dan dijadikan makanan mereka.

Saya berpikir, kami tidak memiliki kelebihan uang, dan berharap Tuhan memberikan uang lebih kepada kami agar keluarga kami bisa hidup lebih baik. Tapi yang datang mengapa orang yang kesulitan keuangan. Seandainya saja kami memiliki uang lebih banyak, kami tentu bisa menolong ibu ini dengan lebih baik lagi. Saya teringat begitu banyak orang-orang kaya di sekitar kami, tapi tidak ada yang tahu tentang ibu ini, apalagi untuk menolongnya.

Kalau saya kaya saat ini, apakah saya akan tahu ada orang-orang di sekitar saya yang mengalami kehidupan yang jauh lebih sulit dari yang keluarga saya hadapi saat ini? Kalau saya kaya, apakah kami tetap mau bergaul dengan orang-orang "miskin" ini? Mungkinkah saat ini Tuhan sedang melatih kami untuk mengingat kondisi seperti ini di sekitar kami, agar ketika Tuhan menjadikan kami "kaya" secara materi, kami tetap memandang ke bawah dan menghampiri mereka yang sedang menangis dalam hatinya, karena tidak tahu akan makan apa pada hari ini. Kalau

Tuhan, ketika Engkau memberikan kami kelebihan, jangan jadikan kami orang kaya yang melupakan bahwa harta terindah adalah ada bersama denganMu dan kondisi apapun. Dan biarlah kami tetap mengingat masalalu yang telah kami lalui, agar kami tetap memandang ke bawah, orang-orang yang terlupakan oleh mereka yang telah mendapat kelebihan terlebih dahulu darimu.

Terpujilah Tuhan Yesus yang tahu memberikan yang terbaik bagi kami seturut kehendakNya.

Comments