Sumber gambar : http://wallpaperswide.com |
Malamnya istri saya mengatakan tetangga saya curiga dengan diri saya, Saya tidak marah kalau istri saya jatuh cinta lagi, bahkan saya mengijinkan istri saya jatuh cinta lagi, itu kemungkinan karena saya suka dengan banyak perempuan, alias selingkuh. Saya tertawa mendengar cerita istri saya, lalu ini percakapan kami :
Saya : Kalau kamu jatuh cinta lagi, apakah kamu akan mengatakannya kepada saya?
Istri : ngga.
Saya : Kalau seandainya kamu mengatakannya, apakah saya bisa mencegah agar kamu tidak jatuh cinta?
Istri : tidak bisa, karena itu sudah terjadi duluan baru saya ceritakan.
Saya : Jadi, kamu tidak akan mengatakan kepada saya kalau kamu jatuh cinta, dan kalau kamu mengatakan hal itu juga sudah terjadi kan, berarti saya tidak bisa mencegah kamu jatuh cinta.
Sama seperti tetangga saya, andapun mungkin mengira saya suami yang tidak peduli dengan istri atau saya diam-diam juga sedang jatuh cinta lagi, itu sebabnya saya “mengijinkan” istri saya jatuh cinta lagi.
Cinta adalah masalah perasaan, tidak mudah mengetahui apalagi mengubah perasaan seseorang. Orang yang jatuh cinta, saya yakin tidak pada saat itu juga langsung menyatakan cintanya kepada orang yang dia merasa jatuh cinta. Aneh bin ajaib jika anda merasa jatuh cinta dan langsung mengungkapkannya detik itu juga. Cinta pada pandangan pertama, mungkinkah? Mungkin saja. Tapi menyatakan cinta langsung pada saat mulai merasakan cinta, saya rasa tidak ada yang melakukannya.
Bagaimana dengan orang-orang yang sudah menikah? Bisakah mereka jatuh cinta lagi? Salahkah jika mereka jatuh cinta lagi?
Cinta adalah masalah perasaan, perasaan suka dan nyaman berada di dekat seseorang. Apakah ketika merasa suka dan nyaman berada di dekat seseorang itu pasti tanda jatuh cinta? Tidak juga.
Jika cinta kita hanya untuk pasangan hidup kita dan tidak boleh jatuh cinta lagi, maka kasihan sekali orang yang seperti ini, ia tidak bisa mencintai anak-anaknya, orangtuanya, dan orang-orang disekitarnya.
Tapi cinta yang anda maksudnya beda bukan, maksudnya jatuh cinta lagi adalah jatuh cinta seperti mencintai seorang kekasih, bukan cinta pada keluarga atau anak.
Mengapa saya “mengijinkan/membiarkan” istri saya jatuh cinta lagi? Persoalanya sama seperti yang saya jelaskan di atas. Jika istri saya jatuh cinta lagi, ia tidak akan mengatakannya kepada saya, kalaupun mengatakan, hal itu sudah terjadi dan cinta adalah masalah perasaan.
Yang saya katakan pada istri saya bukanlah masalah ia boleh atau tidak jatuh cinta. Saya tidak bisa mencegahnya untuk jatuh cinta. Hanya saja, ia sudah dewasa, sudah tahu kebenaran, seharusnya sudah tahu apa yang harus dilakukannya ketika merasa jatuh cinta lagi.
Saya katakan kepada istri saya, jika ia merasa jatuh lagi dan meneruskannya dalam tindakan, maka itu yang salah, itu yang tidak saya sukai, karena ketika ia mengambil tindakan untuk melanjutkan jatuh cintanya, itulah yang saya sebut dengan perselingkuhan. Perselingkuhanlah yang menghancurkan sebuah rumah tangga, bukan jatuh cinta. Putuskan segera perasaan cinta itu! Perasaan itu harus di stop, bukan dilanjutkan dengan tindakan. Silakan jatuh cinta, tapi setelah itu segera putuskan perasaan itu dan jangan dilanjutkan dengan tindakan.
Apakah saya pernah jatuh cinta lagi? Saya tidak tahu, mungkin karena memegang prinsip ini, saya tidak pernah merasa jatuh cinta lagi. Pastinya, sampai saat ini saya sangat mencintai istri saya, seburuk apapun dan semarah apapun saya kepadanya. Selain istri saya, saya juga sangat mencintai anak-anak saya. Lalu, apakah istri saya mengijinkan saya jatuh cinta lagi? Saya tidak tahu, silakan tanya sendiri.
Comments
Terima kasih kembali
jadilah disebut sebagai cinta dalam diam,love in silent.
melanjutkan bentuk perbuatan apapun sebagai wujud mengeluarkan rasa cinta tadi menjadi sesuatu yang nyata adalah perbuatan HARAM.
mengapa?
karena keduanya sudah terikat dengan ikatan suci pernikahan,karenanya janganlah nodai ikatan suci itu yang terjadi karena ada keredhoan Allah di dalamnya.
apa yang terjadi ketika salah satunya nekat mengeluarkan rasa cinta tadi dalam bentuk tindakan?
Maka Allah segera tutupi hatinya dari pasangan sahnya,dibukakan lebar2 untuk cinta barunya dan dipandu oleh iblis,yang target kerja iblis jelas,bukan hanya sampai terjerumus dalam dosa zina,tetapi sampai terjadi perceraian,itu kerajaan iblis membesar.
lantas pelakunya bagaimana? baca saja contoh2 yang ada ketika ikatan pernikahan dipakai main2 oleh salah satu pelakunya,yang ada adalah keruntuhan rumah tangga.
semua perbuatan ada konsekwensi yang menjadi tanggungjawab pelakunya,saat itulah sadari cinta yang anugerah berubah menjadi musibah.
Post a Comment