Skip to main content

Sebab Natal adalah Hari Cinta Kasih

KKR Natal yang di adakan di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), kota Bandung, Jawa Barat oleh Stephen Tong Evangelistic Ministries International (STEMI), dibubarkan oleh sejumlah ormas berbasis agama. Kebaktian yang berlangsung pada tanggal 6 Desember 2016 ini terpaksa harus dibubarkan karena ormas keagamaan yang mempertanyakan ijin penyelenggaraan kebaktian. KKR Natal yang seharusnya terbagi atas dua kebaktian itu akhirnya hanya berjalan pada satu kebaktian saja, sedangkan untuk kebaktian kedua tidak bisa dilakukan.

Peristiwa pembubaran KKR Natal ini langsung tersebar di media sosial dan mendapat banyak respon dari netizen. Sebagian besar menyayangkan sikap ormas keagamaan yang menuntut pembubaran ini. Alasan pembubaran ini menurut saya sendiri sangat konyol dan di buat-buat, tapi memang inilah yang biasanya selalu dijadikan alasan untuk pembubaran kegiatan ibadah umat Kristen.

Ormas-ormas yang membubarkan ini menganggap gedung Sabuga adalah tempat umum yang tidak boleh dijadikan tempat kegiatan keagamaan. Tempat-tempat umum tidak boleh dijadikan tempat kegiatan keagamaan, benarkah? Omong kosong! Tempat-tempat umum bukan tidak boleh dijadikan tempat kegiatan keagamaan, tapi hanya boleh dijadikan tempat kegiatan keagamaan khusus untuk agama ormas-ormas tersebut.

Kita semua tahu, tanggal 2 Desember 2016, beberapa hari sebelum KKR Natal di Sabuga, sebuah TEMPAT UMUM yang kita kenal dengan MONAS, dijadikan tempat untuk mengadakan salah satu kegiatan keagamaan umat Islam. Umat Islam yang hadir disana sampai luber ke jalanan. Kalau memang tempat umum tidak boleh dijadikan tempat ibadah, mengapa ormas-ormas ini tidak memprotes kegiatan tersebut? Itu tempat umum dan sudah membuat beberapa jalan ibukota terpaksa di tutup.

Jadi OMONG KOSONG kalau tempat umum tidak boleh dijadikan tempat ibadah!

Bersyukurlah kekristenan mengajarkan cinta kasih. Saya bersyukur Pdt. Stephen Tong bersedia untuk menghentikan KKR Natal ini. Ini tidak perlu dilanjutkan, karena bisa menimbulkan kekacauan. Iman Kristen tidak akan hancur hanya karena tidak dapat beribadah bersama, karena keimanan pada Yesus Kristus adalah hubungan pribadi umat Kristen dengan Tuhan Yesus.


Satu hal luar biasa yang membuat saya tertegun. Sebuah kutipan perkataan Pdt. Stephen Tong.

“NATAL BUKAN HARI KEBENCIAN, NATAL ADALAH HARI CINTA KASIH”.

Natal adalah hari dimana cinta kasih Tuhan yang begitu besar kepada manusia dinyatakan. Natal bukanlah hari kemenangan namun hari dimana Tuhan rela menjadi manusia untuk menyatakan bahwa Ia begitu mengasihi kita. Natal adalah peristiwa kasih Tuhan yang begitu besar. Oleh sebab itu Natal tidak ditutup dengan kebencian, namun dengan KASIH.

KKR Natal bisa dibubarkan, namun Kasih Tuhan tidak akan bisa direnggut oleh orang-orang yang membubarkan, sebab Kasih itu dinyatakan dalam hati setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Natal adalah hari CINTA KASIH. Saya bersyukur mendapatkan satu kalimat indah menjelang natal di tahun 2016 ini oleh Pdt. Stephen Tong. Saya bersyukur, dengan kejadian ini, Pdt. Stephen Tong telah mengajar begitu banyak orang tentang Hari Cinta Kasih, dan saya hanya bisa turut sedikit ambil bagian dalam menyebarkan Hari Cinta Kasih ini.

Gagalkah KKR Natal di Sabuga yang dipimpin oleh Pdt. Stephen Tong? Sama sekali tidak! KKR Natal ini telah menjangkau lebih banyak orang. Salah satunya adalah saya sendiri, yang tidak hadir pada KKR tersebut, namun mendapatkan pesan Natal yang begitu indah oleh Pdt. Stephen Tong.


“NATAL BUKAN HARI KEBENCIAN, NATAL ADALAH HARI CINTA KASIH”.

Tidak perlu lagi membesar-besarkan peristiwa pembubaran KKR Natal ini, tapi inilah waktunya pesan Natal di tahun 2016 disampaikan kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Natal adalah Hari Cinta Kasih. Jadi, marilah kita tunjukkan Cinta Kasih Tuhan Yesus yang sesungguhnya melalui Natal di tahun ini.

Kitanya Tuhan Yesus memberkati Pdt. DR Stephen Tong dan keluarga. Amin

Comments

Anonymous said…
Pak mau tanya kalau acara KKR itu bisa langsung datang saja kah? Saya belum pernah ikut tapi mau ikut yg di Jakarta tgl 21 ini. Gimana caranya ya? Terima kasih sebelumnya :) GBU
Judy Husin said…
@Anonymous
Tanyakan pada gereja yang mengadakan acara tersebut. Biasanya bisa datang langsung, tapi kadang juga harus meminta undanganya terlebih dahulu dari gereja bersangkutan.